7

104 25 3
                                    

A/N: Something bad happen to me dan saya tak dapat update seperti yang dijanjikan. Sebagai ganti. Saya akan update dua bab untuk hari ini.

__
Pintu bilik terbuka sedikit aku yang berada dihadapan meja solek hanya memandang gerangan lelaki yang masuk kedalam bilik melalui pantulan cermin memandangkan pintu terletak dibelakang tempat aku duduki

" Awak tak tidur lagi? " Aku hanya menbisu dan memandang dia yang berjalan ke arahku

" Saya ada sesuatu untuk awak. Benda ni saya dah lama simpan. Dan rancang nak bagi dekat awak bila hari perkahwinan kita nanti "

" Tapi saya rasa malam ni, saya patut berikan pada awak " kotak itu dibuka

" Oh my gosh "

Tiga patah perkataan itu sangat halus aku tutur. Terkejut melihat 'benda' yang dia maksudkan. Aku menyentuh isi kotak dengan jari.

" Mungkin cukup sebagai pengikat cinta saya pada awak "

" Apa ini? "

" Berlian " Perlahan rambut aku yang panjang tak berikat diselak kesebelakang. Rantai tersebut dipakaikan ke leher jinjangku

" 56karat beratnya " Chanyeol tersenyum

" Ia dipakai oleh Louis XVI dan mereka menamakannya Le Coeur de la mer. Hati samudera "

" Hati samudera? " Dia mengangguk

" Ya "

" Sungguh cantik "

" Berlian itu untuk bangsawan " Tangannya didaratkan dibahuku

" Kita adalah bangsawan Hyo "

" Awak sendiri tahu, tak ada apa pun yang tak boleh saya berikan pada awak "

Katanya yang sudah duduk melutut menyamai ketinggian kami. Aku yang duduk dikerusi menoleh memandangnya kekiri

" Tak ada yang boleh saya tolak dari awak kalau awak pun tak menolak saya "

" Buka la hati awak untuk saya, Hyo " Dia senyum. Jarak wajahnya sangat dekat dengan aku. Namun sikit pun hati ini tidak merasakan apa apa.
__

Jeon Jungkook yang sedang duduk dikerusi sambil memerhati langit yang begitu cerah dan air laut yang begitu tenang tiba tiba disapa oleh seseorang.

Lantas dia mengalihkan kepala memandang kebelakang. Senyuman manis diukir. Dia tidak sangka yang dia akan terserempak dengan Junghyo saat ini.

" Hei. Sorang je ke? " Soal Junghyo ramah. Jungkook angguk

" Nak jalan jalan dengan saya tak? " soal gadis itu.

" Boleh jugak "

Junghyo berjalan mendahului Jungkook. Perasaanya ketika itu kurang enak. Dek kerana degupan jantung yang terlalu kuat sehingga boleh memecahkan tulang rusuknya.

Segera perasaan itu ditepis. Jungkook tiba tiba sudah berjalan beriringan dengannya. Membuatkan dia meneguk air liur dengan perit. Terasa diri begitu kerdil berjalan disamping lelaki tinggi

Rambut lelaki itu ditiup oleh angin menyebabkan dia semakin tidak tenang. Walaupun rambut Jungkook sudah serabai namun masih kelihatan begitu kacak

Tiba tiba Jungkook menunduk kebawah memandangnya. Dia yang sedari tadi mendongak memandang Jungkook lantas melarikan pandangannya ke arah lain

" Cantik kan cuaca hari ni? " Jungkook bersuara setelah lama mendiamkan diri. Junghyo hanya tersenyum nipis dan mengangguk

" Boleh awak ceritakan tentang diri awak pada saya? Saya teringin nak tahu. " Jungkook seperti dapat mengagak sesuatu. Dia tahu bukan itu tujuan Junghyo yang sebenar.

Namun. Demi menyedapkan hati gadis itu dia pun mula membuka cerita hidupnya yang tiada siapa pun tahu.

" Masa aku berumur 15 tahun orang tua aku meninggal dunia. Dan aku sebatang kara, tak ada keluarga dan saudara mara. Aku berpindah ke seoul dan akhirnya aku berjumpa dengan Hyung-hyung ku "

" Sebelum pindah seoul, awak tinggal dekat mana? "

" Aku tinggal dekat busan." Terang Jungkook

" Hyung yang awak maksudkan tu, hyung kandung awak ke? " soal Junghyo ingin meneruskan perbualan

"Tak. Diorang yang kutip aku masa aku hampir kena tangkap dulu. Yelah aku kan jadi gelandangan. Diorang berenam ambil aku dan jaga aku sampai lah sekarang "

Jungkook tersenyum saat menceritakan pada gadis itu, dia tidak menyangka bahawa gadis itu begitu bersungguh sungguh ingin mengenalnya

" Diorang dekat mana sekarang? " soal gadis itu lagi.

" Dekat bilik kot. Kenapa? " Kening dijengketkan.

" Awak taknak kenalkan diorang dekat saya ke? "

" Tak payah lah. Diorang tu lain sikit " Junghyo mengedutkan dahi

" Kenapa? Diorang sombong ke? " Junghyo membesarkan mata sepetnya dan masih tidak berhenti dari menyoalnya.

" Tak tak, bukan macam tu. Diorang erm macam mana nak cakap ea? " Jungkook mula menggaru kepala yang tidak terasa gatal. nafas dihembus lemah.

" Senang cerita aku cakap diorang tu gila sikit "

" Tak siuman? " duga gadis itu. Jungkook kembali menggaru kepalanya

" Bukan juga. Aduh. Diorang tu. Hish nanti aku kenalkan lah. Jangan menyesal pulak bila dah kenal diorang nanti "

" Hehe tak akan " Jari peace di angkat bersama senyuman yang tidak lekang dari bibir. Jungkook terpegun seketika.

Dia sendiri masih terkejut, gadis secantik dan sekaya Junghyo mengajaknya berjalan jalan disekeliling kapal itu. Tidak malu ka gadis itu pada orang yang mengenali nya?

Berjalan bersama lelaki yang menumpang dikelas 3. Semua soalan itu bermain di otak Jeon Jungkook.

" Hyo, kita dah berjalan sekitar 1.6 km mengelilingi dek ini membahas tentang indahnya cuaca dan macam mana aku dibesarkan tapi aku tahu itu bukan alasan kau untuk berjumpa dengan aku, bukan? "

Junghyo berhenti berjalan. Diikuti Jungkook.

" Encik jeon, saya.. "

" Jungkook " Potong Jungkook. Dia lebih gemar jika gadis itu memanggil namanya berbanding menggunakan nama keluarga.

" Okay. Jungkook. Saya nak ucapkan berterima kasih atas apa yang awak lakukan bukan hanya menolong saya tapi untuk kebijaksanaan awak sebab dah buat fikiran saya berubah "

Jungkook mengukirkan senyuman. Dia memang sudah agak! Itulah sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Junghyo daripada awal pertemuan mereka tadi.

" Sama sama. Jangan buat lagi tau. " Junghyo anggukkan kepala.

💖⛵

Bab yang seterusnya menyusul 😀

[OG] Titanic | Jungkook Where stories live. Discover now