P R O L O G

222 31 10
                                    

"Aku hanya berjalan dan terus berjalan dalam kegelapan ini. Saat-saat bahagia bertanya padaku, "Apakah aku sungguh baik-baik saja?" Tidak. Aku menjawab, "Tidak, aku sangat ketakutan."

(Awake- Jin BTS)

🎭

Rooftop adalah tempat paling aman untuknya. Selagi semua orang sibuk dengan makan siangnya. Selagi mereka beristirahat dari semua rumus yang membuat asap mengepul di kepala. Tidak ada tempat yang lebih indah dari rooftop gedung bagian selatan. Bahkan untuk saat ini matahari sangat bersahabat dengannya. Maka dari itu, ia lebih memilih duduk di balik tumpukan balok-balok bekas dengan beberapa paku usang yang menonjol di bagian runcingnya.

Gadis lemah!

Seringaian muncul selagi batinnya sibuk merutuk. Tak apa ia lemah. Tak apa segala luka batin harus ia tuntaskan dengan cara ini. Ia hanya ingin rasa sakitnya pergi.

Maka perlahan, gadis berambut lurus itu mendekatkan lengannya pada bagian runcing paku yang menonjol ke arahnya. Saat lengannya hampir menyentuh bagian runcing paku tersebut,terdengar suara langkah mendekat, nyalinya perlahan ciut. Ia harus bersembunyi. Ya, dia menyembunyikan diri di balik tumpukan balok yang lebih tinggi.Dari balik tumpukan balok itu Ia berusaha mencari celah untuk melihat siapa yang datang. Gadis itu menangkap sosok perempuan yang sedang berjalan mundur dengan terburu-buru.

"Aksa, gue udah bilang berap-"

Kalimat itu belum selesai dan tidak akan pernah selesai karena perempuan dengan jepit rambut bunga matahari itu jatuh dari ketinggian dua belas meter. Tubuh itu kehilangan tumpuan saat berusaha menghindari sosok yang baru saja menyusulnya ke rooftop. Tanpa pernah gadis itu duga, dan tanpa bisa ia hindari, hal seperti ini harus ia saksikan dalam hidupnya.

Suara teriakan dan jeritan mulai terdengar. Perempuan di balik balok yang sejak tadi bersembunyi hanya bisa membungkam mulutnya dengan tangan. Tak ingin teriakannya terdengar. Sampai akhirnya ia meneteskan air mata, saat sadar bahwa ia baru saja melihat seseorang pergi. Pergi selamanya dari dunia yang selalu ia benci. Pergi, seperti yang ingin ia rasakan.

Nafasnya terengah seirama dengan jantungnya yang berpacu dengan cepat. Masih gelap. Ah, ia kembali bermimpi kejadian yang dialaminya tiga tahun lalu.

Gadis dengan piyama abu-abu itu melirik jam di atas nakas. Pukul tiga dini hari. Selalu saja. Selalu seperti ini. Apa tidak bisa ia tidur nyenyak sampai sinar matahari yang membangunkannya?

Hello! Anyeong!
Finally first publish :) Ini cerita collab pertama dari EkaWR_ dan henrilst ya☺
Gimana prolognya? Ada yang penasaran cast utamanya siapa? Mohon bersabar ya, akan di-share di part selanjutnya😁

Btw, ada kaitan erat antara lagu di mulmed sama isi cerita ini muehehehe
Semoga kalian kepo ya wkwk

Jangan lupa vote dan spam 'next' di kolom komentar ya

See you soon💕

-July 1, 2019
Adorable Project

A Letter to MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang