18

1.9K 197 42
                                    

28, September 2020

"Namjoon, kau mau kopi?"
"Iya"
Namjoon mengambil cup kopi yang diberikan oleh managernya.
"Manis sekali kopinya"
Namjoon mengerutkan dahinya saat kopi itu mengalir di tenggorokannya, rasa manis yang kelewat manis untuk kopi yang biasa dia minum, terasa aneh di lidahnya.
"Benarkah? Sepertinya tertukar"
Managernya memeperhatikan cup kopi yang ia pegang, tempatnya sama, sepertinya ia salah beri.

"Mau ditukar?"
Namjoon menggeleng, dan menyesap lagi kopi manisnya itu.
"Tidak perlu, punyaku sudah diminum"

Namjoon dan managernya sedang ada di balkon kamar di sebuah penginapan yang lebih mirip seperti rumah sewa.
Atau mungkin memang rumah sewa?
Namjoon tak mengerti kenapa tempat penginapannya disamakan dengan para aktor dan aktris disini. Padahal dia bekerja di belakang layar sebagai pembuat lagu dari drama ini.
Bagaimana dengan Chanyeol? Dia lebih memilih tinggal disatu tempat dengan Jungmyeon.

Dan beruntungnya lagi tempat tinggalnya itu berada tepat disebelah tempat nginap Jisoo. Bahkan balkon Namjoon berhadap-hadapan dengan balkon di kamar Jisoo.
Aku yang sedang beruntung atau ini memang takdir kita? Di dunia ini tak ada yang kebetulan kan?
Namjoon selalu berfikir seperti itu setiap saat.

"Sepertinya kau bahagia sekali disini"
Managernya mengangkat satu alisnya sambil memperhatikan wajah Namjoon yang terlihat lebih cerah.
"Ya, begitulah"
Namjoon terkekeh, sepertinya ia terlalu bahagia sehingga orang lain bisa melihatnya juga.
"Padahal kemarin kau sempat merajuk karena ingin berlibur bersama member"

"Karena Jisoo ya?"
Namjoon langsung menoleh ke arah managernya, bagaimana ia bisa tahu? Dari sekian banyak manager yang BTS miliki, hanya manager Sejin yang mengetahui hubungannya dengan Jisoo.
"H-hyung?"
"Sejin sendiri yang mengatakannya padaku"
Managernya meminum kopinya dan langsung menaruhnya di atas meja.
"Kopinya terlalu pait bagiku, aku tak suka"
Namjoon tak menanggapi perkataan managernya, ia sedang sibuk memikirkan banyak hal didalam kepalanya. Terlalu banyak hingga ia seperti manekin yang sedang berdiri.

"Lalu, bagaimana hubunganmu dengan dia sekarang?"
Sadar bahwa Namjoon sedang melamun, managernya menepuk pelan bahunya.
"Y-ya? Kenapa?"
Pria yang berumur 35 tahun itu menggeleng dan melipat tangannya di depan dada.
"Bagaimana dengan hubunganmu sekarang?"
"Hubungan apa?"
"Dengannya"
Managernya menunjuk balkon yang berada tepat didepan balkon Namjoon dengan dagunya, balkon kamar Jisoo.

"Kami sudah mengakhiri hubungan kami"
"Kapan?"
"Desember kemarin"
Managernya berjalan kebelakang dan duduk di bangku yang terbuat dari kayu, ia menyenderkan punggungnya dan menatap punggung kekar Namjoon.
"Kenapa?"
"Terpaksa"
"Dia masih mencintaimu?"
Namjoon mengangkat alisnya sebelah dan membalikkan badannya.

"Aku tidak tahu, sepertinya ia masih marah padaku"
Namjoon ikut duduk dibangku kayu bersama managernya.
"Bagaimana kau tahu dia masih marah padamu?"
"Dia masih menjaga jarak denganku, dia tak banyak bicara denganku"
Namjoon menatap kosong balkon kamar Jisoo, berharap Jisoo membuka balkon itu.
"Tapi kau masih mencintainya?"
"Begitulah"
"Perjuangkan dia"
Namjoon cukup terkejut mendengarkan perkataan managernya, apa yang dia bilang? Perjuangkan dia? Jisoo? Apa dia mendukung Namjoon?

"Aku pernah berada di posisimu dulu saat masih muda, sungguh menyakitkan saat tau kalau kita harus berpisah, kami sudah berjuang bersama tapi sepertinya takdir tak merestui hubungan kami"
Managernya menghela nafasnya sebelum mulai bicara lagi.
"Jika kau masih mencintainya, perjuangkan dia, aku yakin kalian akan kembali bersama suatu hari nanti"
Namjoon tersenyum sangat tipis, terlalu tipis hingga ia tak yakin jika dirinya benar-benar tersenyum saat ini.

"Kenapa hyung mengatakan itu?"
Namjoon menatap mata coklat milik managernya.
"Kenapa? Mungkin karena aku pernah merasakannya juga"
Tangan managernya saling bertautan dan di letakkan di pahanya, matanya masih memandangi balkon kamar Jisoo.
"Walaupun aku baru beberapa kali bertemu dengannya, aku tau dia wanita yang baik, dia sangat ramah dan cantik, walaupun terkadang kesannya konyol tapi aku tau sebetulnya dia wanita yang dewasa, dan dia juga cerdas"
Pria berumur 35 tahun itu melirik ke arah Namjoon yang sedang menunduk, tangannya sibuk memainkan ujung kaus putih yang sedang ia gunakan.

Our Love || Namjoon × Jisoo || NAMSOO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang