04

591 31 1
                                    

Uchiha Itachi adalah orang yang cerdas, dia juga bisa tau ada yang salah dengan sekitarnya, alias dia lelaki peka, idaman wanita.

Saat Sasuke pulang sekolah dengan raut bingung ia tau ada sesuatu yang terjadi di sekolahnya.

Adiknya yang berumur lima tahun dibawahnya itu sangat mudah ia baca, meski Sasuke selalu berusaha menyembunyikan sesuatu darinya.

Itachi segera mencari tau hal yang membuat adiknya memasang ekspresi itu.

Dan lihat apa yang dia temukan, adiknya mulai dewasa, dia sudah tertarik dengan lawan jenis. Itachi tertawa dalam hati.

Itachi mempunyai firasat kalau gadis musim semi itu akan membawa kebahagiaan untuk adiknya.

Dan Itachi adalah orang yang mempercayai firasatnya.

Karena itu ia mendekatkan adiknya dengan Haruno Sakura.

Dan saat memikirkan adiknya yang bahagia kelak.

Ia bahagia. Sangat.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Secret Admirer

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Sasuke mengusap pipinya pukulan Sakura tidak main-main.

'Monster' batinnya.

Didepannya masih ada Sakura yang marah entah mengapa Sasuke bisa melihat kobaran api di belakang gadis itu.

Merasa ketakutan Uchiha bungsu itu lari tersandung-sandung.

Meninggalkan monster pink yang mengamuk.

.

Kacau balau.

Menggambarkan keadaan Sasuke saat ini.

Pipi yang membengkak, pakaian yang lusuh, tali sepatu yang lepas sebelah, rambut ayamnya yang mencuat kesegala arah seperti ayam yang lari dikejar maling.

Itachi membekap mulutnya dengan satu tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegangi perutnya, kedua bahunya bergetar hebat.

Itachi menahan tawanya.

Dahi Sasuke berkedut kesal.

Uchiha Mikoto, sang ibu, sebenarnya ingin tertawa tapi melihat anak bungsunya yang sudah kesal dan juga malu ia menahannya dengan sempurna, tidak ingin menambah penderitaan anaknya itu ia menggiring kedalam kamarnya dan menyuruhnya mandi.

Sebelum pintu kamar Sasuke tertutup rapat ia mendengar kakaknya yang tertawa dan kekehan ibunya. Untung saja ayahnya masih bekerja.

Sasuke hanya mengutuk keduanya dalam hati.

...

Sudah dua hari, Sasuke menghindari Sakura, begitupun Sakura saat ia merasa Sasuke ada di dekatnya ia mengeluarkan hawa membunuhnya membuat bungsu Uchiha menghindar.

Kali ini Sasuke duduk di depan TV jempolnya mengganti channel setiap tiga detik sekali.

Itachi tersenyum melihat adiknya yang jelas melamun itu.

"Otouto, kau kenapa hm?" Dengan senyum ia bertanya.

Sasuke mendengus membuang wajahnya kesamping.

Itachi melihat Sasuke geli, saat Sasuke meliriknya lewat ekor mata ia menormalkan ekspresi wajahnya, takut Sasuke ngambek lagi.

"Ah, jadi mana Sakura?" Tanyanya. Sasuke mendengus masih dengan wajah yang berpaling. "Ah, jadi Uchiha Sasuke ditolak ya" goda Itachi.

"Ti-tidak, mana mungkin aku ditolak, aku belum mengatakannya padanya" elak Sasuke.

"Hee, souka, ne Sasu-chan, aniki mu yang tampan ini akan memberimu tips bagaimana cara menggaet gadis" ujar Itachi percaya diri.

"Benarkah?" Sasuke memandang kakaknya penuh binar.

"Tentu saja" Itachi menepuk dadanya bangga. "Mau tau?" Itachi bertanya dengan nada menggoda.

Sasuke mengangguk dengan semangat dan rasa penasaran.

"Caranya....."

...

"Hei, kau ayo berteman denganku" Sasuke berujar dengan nada memerintah.

"Pertama jadilah temannya". Ucapan kakaknya kemarin terngiang di telinganya.

Sakura yang menjadi lawan bicara Sasuke hanya menganga tidak percaya. Apa mengajak seseorang berteman seperti itu? Sejak kapan? Sedangkan dalam hati Sasuke kembali mengutuk kakaknya karena tidak memberi tau cara berteman yang benar.

Awalnya Sakura merasa jengah dengan Sasuke karena entah mengapa ia merasa Sasuke selalu mengawasinya lebih intens akhir-akhir ini, karena merasa takut sendiri Sakura mengajak Sasuke berbicara empat mata secara diam-diam tanpa diketahui teman satu sekolah tentu saja.

Dan lihat saat mereka berhadapan baru lima menit Sasuke meminta - kalau saja nada yang digunakan Sasuke tidak disebut dengan memerintah - berteman dengannya.

"Ha, kenapa aku harus berteman dengan bocah arogan sepertimu, aku menolak!" Balas Sakura ia melipat kedua tangannya ke depan.

"Kau tidak boleh menolak gadis gulali, ini perintah" Sasuke mencoba mengintimidasi gadis di depannya.

"Memangnya aku perduli" Sakura membalas sengit.

"Kau akan dapat keuntungan banyak dengan berteman denganku" bujuk Sasuke.

"Tidak butuh" balas Sakura acuh.

Otak cerdas Sasuke berputar cepat memikirkan cara agar gadis di depannya mau berteman dengannya.

"Aku akan mengabulkan tiga keinginan mu apapun itu, kalau kau mau berteman dengan ku" ide itu terlintas di otaknya.

Alis Sakura terangkat sedikit tertarik.
"Keinginan ku? Apapun itu?" Tanya Sakura memastikan.

"Tentu saja jangan remehkan Uchiha" sahut Sasuke bangga.

"Janji?" Sakura memastikan lagi.

"Janji" sahut Sasuke tegas.

"Ini janji seumur hidup kita" Sakura menyodorkan kelingkingnya yang disambut oleh Sasuke.

Janji seumur hidup mereka. Perjalan penuh liku mereka.

Hari ini, mereka mengikat janji sebagai sahabat sejati, yang saling melengkapi.

.

Ah, akhirnya update tehe.

Dwi

05-07-2019

Omake

"Tapi kenapa Nii-san belum punya pacar juga, kalau cara ini berhasil?" Tanya Sasuke menatap kakaknya yang entah kenapa menjadi gugup.

"Maa, tidak usah dipikirkan, itu karena Nii-san belum mau punya pacar itu saja" elak Itachi.

Sasuke hanya mengangguk.

'Huft. Untung Sasuke ku polos'.

End omake

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now