07

382 25 3
                                    

Sasuke pulang dengan termenung, suatu hal yang jarang ia lakukan. Dan itu mengherankan bagi Itachi. Adiknya memang masih kecil, dan gen Uchiha-nya terlalu kuat.

Tapi melihatnya melamun itu suatu hal yang langka. Serius! Itachi yang melihatnya segera menghampiri adiknya itu.

"Ada apa otouto?" Pertanyaan itu menariknya dari lamunan.

Sasuke menggeleng pelan, "Kemana kaa-san?" Sasuke bertanya balik.

"Ah, kaa-san pergi bertemu seseorang, nanti sebelum makan malam akan pulang." Sasuke mengernyit itu artinya malam ini makan malam akan diurus koki rumah sepenuhnya.

Padahal Mikoto selalu mengawasi dan terjun langsung untuk urusan dapur.

Sasuke merasakan hal yang tidak mengenakan tapi memutuskan hanya diam.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Secret Admirer

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Sudah beberapa hari ia bersekolah di Konoha, ia sering menghabiskan waktunya dengan Sakura, seperti harapannya, meski tidak satu kelas dengan gadis bersurai Pink itu ia sudah senang.

Namun ada yang berbeda dengan ibunya, akhir-akhir ini selalu keluar dan pulang malam.

Dan sekarang ia tau sebabnya.

Di depannya ada penyebabnya atau bisa dibilang orangnya.

Di depannya ada anak seumurannya yang sedang asyik bercanda di dapur rumahnya.

Dan dia mengenalnya sebagai teman sekolahnya juga anak dari sahabat orang tuanya.

Naruto.

Melihatnya tertawa bahagia dengan ibunya membuat giginya bergemelatuk.

Kedua alisnya berkerut tidak suka. Dan dengan langkah marah ia menghampiri keduanya.

"Kaa-san," panggilnya.

"Ara Sasuke-kun sudah pulang." ibunya menyambut seperti biasa. Biasanya dia akan membalas dengan sedikit senyum.

Tapi kali ini fokusnya ada pada Naruto.

"Kenapa dia disini?" Tanya nya tak suka.

"Ah, Naruto-kun datang karena dia bilang ingin belajar membuat ramen, dia bilang ingin membuka kedai ramen sendiri bukankah itu hebat Sasuke-kun." jawab ibunya sembari tersenyum tak lupa tangannya menepuk pundak Naruto bangga.

Mendengar ibunya membanggakan anak lain rasa tidak sukanya bertambah untuk Naruto.

"Kenapa Kaa-san yang mengajarinya, aku tidak suka dia disini!" serunya.

"Ada apa ini, kenapa Sasuke berteriak seperti itu?" sebuah suara diikuti langkah kaki mendekat dan sosok Itachi muncul. -jreng-

Uchiha muda yang mempunyai keriput diwajah itu menyaksikan dengan bingung keadaan di dapur rumahnya, bahkan pelayan pun sudah pergi saat Sasuke memasuki dapur.

"A-anoo... Sebaiknya memang aku pulang bibi, sudah sore." suara Naruto terdengar gugup.

"Ya benar pulang sana jangan kembali kesini!" benak Uchiha paling muda itu.

"Sasuke!" seru Mikoto menegur anak bungsunya.

Deg.

Seumur hidup ibunya tidak pernah meninggikan suara padanya. Dan sekarang, ia membentaknya hanya karena anak bodoh itu.

Dengan marah ia berlari menuju kamarnya.

"Aku akan melihatnya." sang kakak langsung berinisiatif.

Naruto mengkerut tanpa sadar ia bersembunyi di belakang Mikoto saat tatapan tajam Sasuke layangkan sebelum pergi.

Ya Tuhan. Ia membuat masalah lagi.

"Naruto-kun, jangan pikirkan yang tadi ya, mungkin Sasuke hanya kesal karena belum mengenalmu. Nanti kalau kalian sudah saling mengenal, bibi yakin kalian akan akrab." suara lembut itu menenangkannya.

Dengan ragu Naruto mengangguk pelan.

....

Sasuke marah, Itachi tau itu. Maka dari itu ia hanya duduk diam disebelah adiknya.

Lama-lama Sasuke tidak tahan dengan suasana itu.

"Kenapa Kaa-san membawanya kemari?" Tanya nya pada sang kakak.

Itachi membuang nafas pendek. "Kaa-san hanya membantu Naruto-kun, Sasuke, keadaan Naruto-kun sekarang sedang sulit, keluarganya tidak memperhatikannya, bukannya kau tau itu waktu kita berkunjung ke rumahnya dulu? Melihat itu Kaa-san tidak tega dan membantunya, bagaimana kalau kau berteman dengannya, dia pasti senang, Naruto-kun anak yang ramah." Bukannya luluh Sasuke bertambah marah karena bujukan kakaknya dan sekali lagi ia mendengar keluarganya memuji Naruto.

Ia cemburu sialan!

Melihat adiknya bertambah cemberut Itachi tersenyum tipis.

'Ah, adiknya cemburu.' batinnya gemas, tapi menahan diri untuk tidak menggodanya.

"Sasuke-"

"Nii-san keluarlah aku ingin tidur." potong Sasuke.

Itachi menghela nafas, Sasuke itu terkadang keras kepala, lebih baik mengalah.

....

Sasuke menatap Menma aneh, dia mengoreksi telinganya mungkin ia salah mendengar ucapan Menma yang mengajaknya berteman sama-sama membenci Naruto.

Dia tidak tau sebenci apa Menma pada Naruto, tapi berhubung ia juga tidak suka dengan Naruto menerima pertemanan Menma mungkin tidak buruk.

"Oke, jadi apa yang akan kita lakukan?" Tanya Sasuke.

Menma menyeringai.

.

Dwi

04-07-2020

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now