CDT BAB 9

166 5 0
                                    

Ah, benar. Tadi siapa ya yang telpon waktu dimobil?
.


.

Melan mengambil ponselnya dan melihat daftar panggilannya.

"nomor baru? Siapa nih? Tapi, dia nggak telpon lagi, apa gue telpon balik?"

Drt....drtt..

"panjang umur banget nih orang. Baru diomongin sudah nelpon aja"

"hallo"

"hallo, ini dengan Melan kan?"

"iya, siapa?"

"aku, Fadhli"

"oh, Fadhli...."

Untung saja si Fadhli.

"gimana kaki kamu?"

"sudah baikkan, kok. Oh ya, soal tadi..aku minta maaf"

"iya, nggak papa. Syukurlah kalau kaki kamu sudah baikkan."

"btw, kamu dapat nomorku dari mana?"

"mm.. Aku sudah punya sejak lama. Sebenarnya mau menghubungimu, tapi.. Aku tidak begitu berani."

"kenapa?"

"Soal Haris. Aku hanya tidak ingin mengganggumu. Tapi, setelah ketemu, aku memberanikan diri untuk menghubungimu. Tidak salahkan kita jadi teman? Jujur waktu kamu nolak aku, aku..benar-benar sedih sekalii.."

FLASHBACK 3 tahun yang lalu

Melan Pov

  Menunggu memang hal yang paling membosankan, apalagi lama sekali. Rasanya kesal sekali. Tapi, dengan orang yang satu ini aku tidak bisa marah lama-lama.

"Melan..."

  Aku menoleh, dia datang dengannapas terngah-ngah.

"kamu lari-lari?"

"maaf, aku telat banget"

"nggak papa kok, Haris"

"Melan, aku suka kamu"

  Aku terkejut bukan main, pasalnya dia mengucapkannya tanpa basa basi.

"a..apa?"

"aku suka kamu. Kamu mau jadi pacarku?"

"ka.. Kamu serius. ?"
Dia mengangguk.

"aku mau"
..
2 minggu kemudian...

  Aku beda kelas dengan Haris. Tapi, setiap jam istirahat dia selalu menghampiriku. Ya, terhitung sejak awal kami pacaran.

  Hubungan kami berjalan sangat manis. Haris orangnya ternyata juga romantis. Kalau aku lagi badmood, dia selalu saja menemukan hal yang membuat mood ku kembali.

  Pada saat hari dimana aku mendapat sepucuk surat. Sepertinya surat cinta. Entah datangnya darimana, kalau Haris tidak mungkin dia memberiku surat. Dia orangnya langsung to the point.

"surat dari siapa?" tanya temanku, Chika namanya.

"entah, aku belum membacanya"

Cinta Datang Terlambat (Tamat)Where stories live. Discover now