"Haris kenapa? Ngajak mancing?"
"Yaelah, bukan. Katanya besok aku disuruh ke Cafe dekat kampus. Bakal ada surprice dari dia. Berarti dia sudah di Indonesia dong"
"Surprice? Bukannya dia lagi marah sama lo?"
Drtt... Drt...
Melan melihat ponselnya. Tertera nama Haris disana.
"Hallo"
"Hallo, aku...mau minta maaf"
"Minta maaf? Kenapa? Aku kan yang salah. Aku minta maaf"
"Aku hanya ingin minta maaf sama kamu. Soal selama ini. Kamu, jangan lupa besok ya. Maaf aku nggak bisa jemput"
"Iya.. aku tunggu. Sebenarnya, ada apa sih?"
Tut...tut..
"Hallo, Haris. Yah.."
....
Melan Pov
Hari ini, aku bahagia sekali. Sejak kemarin aku susah tidur. Biasalah, kalau sudah lama tidak bertemu dengan orang yang dicintai, rasanya pengen cepet-cepet ketemu. Kira-kira surprice apa ya yang bakal ia kasih padaku?
Kali ini aku memakai dress yang pernah ia belikan dulu waktu ulang tahunku. Untung saja masih muat. Hehe maklum sudah 3 tahun lalu. Belum pernah ku pakai, karena akan kupakai saat bersama dia.
Bergegas aku mengambil tas dan kunci mobil.
.
.
CafeSesampainya disana, aku melihat sekeliling Cafe. Di meja dekat jendela ada seseorang yang duduk disana sendirian. Dia, seperti orang yang ku kenal. Haris. Aku menghampiri orang itu.
"Haris..."
"(Menoleh) kamu datang?"
Aku duduk didepannya. Suasana malam ini sangatlah berbeda. Kenapa aku terasa canggung didepannya.
"Kamu cantik" pujinya. Aku hanya tersenyum manis. Tapi, apa dia tidak memuji dressnya? Apa dia tidak ingat?
"Kamu.. nggak ingat dress ini?"
"Oh, itu.. saat kamu ulang tahun dulu"
"Kamu inget.". Dia menuntun ku duduk.
"Kapan kamu sampai?"
"Mm.. aku seneng kamu datang"
"Ya pasti aku datanglah Ris. Aku kangen banget sama kamu"
"Aku..juga. masih ada kejutan lain"
"Apa itu"
Apa dia mau lamar aku?
....
Aldi, Icha, Fadhli dan kedua orang tua Melan memantau mereka dari kejauhan. Ternyata memang rencana mereka.
"Saya Khawatir dengan Melan. " Kata Aldi.
"Kalau tidak begini lebih kasihan lagi kalau dia terus-terusan dibohongi laki-laki itu." Mama Melan.
..
"Haris, aku takut kehilangan kamu" menggenggam tangan Haris."Kamu harus janji sama aku, kamu jangan lakuin hal bodoh lagi. Kamu harus jaga kesehatan kamu."
"Iya..." Senyum manis.
"Sayang..." Seseorang datang. Perlahan Melan melepas tangan Haris.
Seorang wanita cantik dengan perut yang sudah besar. Haris menghampiri wanita itu, dan menuntunnya duduk dan iapun duduk disamping wanita itu.
Melan terkejut bukan main. Ia hanya menatap keduanya bergantian dan menunggu penjelasan mereka.
"Melan, ini istri aku"
"Hallo aku Sera"
"I..istri?!"
"Hah.. jadi ini kejutannya?" Mata Melan mulai berkaca-kaca.
"Maafin aku. Ya, aku bohongin kamu. Tapi, aku memang ke Luar negeri. Waktu itu aku ke club untuk bersenang-senang dengan teman-teman kampusku. Aku mabuk dan tidak sengaja melakukan 'itu' pada kim Sera, teman kuliahku. Aku menikahi dia"
"Aku bener-bener minta maaf, Melan"
"Kamu tega sama aku Haris.. kamu.." Melan terisak.
"Aku bener-bener minta maaf. Aku tahu, aku tidak pantas menerima maaf dari kamu. Tapi, hanya meminta maaflah yang bisa aku lakukan. Aku harap kamu jangan melukai diri kamu, dan bisa bertemu dengan orang yang lebih, lebih baik dari aku. Sekali lagi maafin aku"
Haris menggenggam tangan istrinya lalu pergi meninggalkan Melan. Melan menangis sejadi-jadinya. Hatinya sangat terluka. Perasaannya hancur malam itu. Kini ia hanya bisa menangis dan tidak tahu harus berbuat apa.
Aku sampai melakukan hal bodoh gara-gara pria br***se* itu. Kamu bodoh Melan! Bodoh!
Aldi lalu datang menghampiri Melan. Ia hendak memegang punggung Melan. Namun Melan beranjak. Aldi mengikuti Melan.
"Haris!!"
Haris menghentikan langkahnya dan menoleh.
PLAKK!!!
Satu tamparan mendarat dipipi Haris. Haris hanya diam.
PLAKK!! Melan kembali menampar Haris.
"Yaa!!" Teriak istri Haris. Haris memegang tangan istrinya.
"Aku memang pantas mendapatkannya"
"Yeobo.."
Haris menunduk. Melan hendak menampar kembali, namun ia urungkan. Iapun pergi.
"Melan" Aldi mengejar Melan. Melan memasuki taksi. Aldi bergegas ke mobilnya.
Bersambung...

YOU ARE READING
Cinta Datang Terlambat (Tamat)
Teen FictionAku telah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintaiku dan lebih memilih orang lain yang telah membohongiku.. Tapi, pada akhirnya aku menyesal setelah kepergiannya.