Part 5

1.6K 154 28
                                    

Sudah larut malam Hinata belum juga tidur, ia sibuk mondar-mandir tengah mencari sesuatu.

Hanabi yang baru saja keluar dari kamarnya merasa heran melihat tingkah kakaknya, ia pun menghampiri sang kakak.

"Kakak sedang apa? " Tanya Hanabi

"Ano.. Uhm kakak sedang mencari barang, " Ucap Hinata

"Apa barang yang kakak cari? " Tanya Hanabi lagi

"barangnya uhm..  " Hinata menggantungkan kalimat nya coba mengingat apa barang yang ia cari.

"Kakak tidak ingat apa barangnya hana-chan, " Ucap Hinata

Hanabi semakin bingung dengan kakaknya yang seperti orang pikun.

"Bentuk barangnya seperti apa kak? " Tanya Hanabi

"Ciri-ciri barangnya kakak juga tidak ingat, " Jawab Hinata sedikit murung.

"Susah juga mencarinya kalau kakak tidak ingat apa barangnya dan bentuknya, " Ucap Hanabi

"Tapi barang itu bisa menerima pesan dan menerima panggilan, " Hinata mencoba mengingat kegunaan dari barang itu.

"Bisa menerima pesan dan menerima panggilan? Maksud kakak smartphone, " Ucap Hanabi

"Smartphone? " Ucap Hinata mengulangi perkataan Hanabi.

"Smartphone yang bisa menerima pesan dan menerima panggilan, seperti ini " Ucap Hanabi menunjukkan smartphone miliknya pada Hinata.

"Iya, barang itu dan kakak lupa dimana menaruhnya, " Ucap Hinata

Hanabi akhirnya membantu mencari smartphone kakaknya, disetiap sudut ruang tamu Hanabi mencarinya lalu kemudian ia cari ke dapur dan tepat sekali smartphone Hinata bertengger manis di lemari dapur.

Hanabi mengambil smartphone kakaknya di lemari dan memberikannya pada Hinata.

"Ini smartphone kakak, " Ucap Hanabi

"Eh, dimana hana-chan mendapatkannya? " Tanya Hinata

"Di lemari dapur, mungkin kakak menaruhnya disana saat masak tadi, " Jelas Hanabi

"Arigatou hana-chan, " Ucap Hinata berterima kasih.

"Tapi kakak lucu, masa tidak ingat dengan smartphone milik kakak sendiri seperti orang pikun saja, " Ucap Hanabi terkekeh

Hinata terdiam mendengar candaan dari adiknya, ia menatap Hanabi tajam dan memasang wajah dingin.

"Aku tidak pikun Hanabi, aku hanya lupa! Dan lupa itu adalah hal yang wajar! " Ucap Hinata marah

"Aku hanya bercanda kakak, " Ucap Hanabi takut melihat Hinata marah.

"Kau tidak bercanda, kau mengatai diriku pikun! Dan aku tidak pikun mengerti! " Ucap Hinata membentak Hanabi dan pergi ke kamarnya.

Hanabi terkejut dengan sikap kakaknya yang mudah tersinggung dan cepat marah-marah.

Hinata masuk ke kamar dan mengunci pintu dengan kasar.

"Aku tidak pikun, aku hanya lupa.. Iya hanya lupa, " Gumam Hinata meyakinkan dirinya dan menatap dirinya dari pantulan cermin.

"Akhh, arghh kepala ku sakit lagi, "

Hinata tiba-tiba merintih kesakitan sambil memegang kepalanya yang sakit kembali.

Hinata mencari obat biasa penghilang sakit kepala dan meminum beberapa obat, setelah itu Hinata jatuh tersungkur ke lantai sambil merintih kesakitan lalu pingsan karna tak kuat menahan sakitnya.
.
.
.

THE LOST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang