Part 27

1.2K 131 7
                                    


Hinata berjalan di tepi sisi jalan sambil menunduk dengan tatapan kosong, kemudian ia duduk di kursi kosong yang terletak di sisi jalan.

Pipi Hinata memerah akibat tamparan Sasuke yang masih berbekas jelas.
.

"Aku akan segera sampai, tunggulah di situ Kakuzu, " Ujar Sasori yang tengah berkomunikasi lewat telfon.

Mata Sasori begitu jeli hingga ia langsung melihat Hinata duduk di kursi sisi jalan dengan gaun pesta, Sasori memutuskan sambungan telfon segera lalu menghentikan mobilnya  dan keluar menghampiri gadis yang ia sukai.

"Hime." Panggil Sasori lembut

Hinata masih setia menunduk hingga ia tidak mendengar Sasori memanggilnya saat ini.

"Hime... " Panggil Sasori untuk kedua kalinya seraya menyentuh pundak gadis Hyuuga itu

"Eh.. Sasori-kun, " Ujar Hinata tersadar dan menatap Sasori seperti orang bodoh

"Sedang apa Hime disini? " Tanya Sasori

"Aku baru pulang kerja Sasori-kun, " Jawab Hinata

Sasori tertegun sejenak, ia tahu benar ini jalan menuju perkarangan gedung mewah milik Uchiha dan bukan kantor Uchiha.

"Apa Hime yakin baru pulang dari kantor? Dengan berpakaian seperti ini? " Tanya Sasori memastikan

"Aku memang baru pulang kantor dan apa masalahnya dengan pakaian ku?! " Hinata menatap tajam Sasori

"Begini.. Hime ingatkan dimana kantor tempat Hime bekerja, "

" Apa maksud sasori-kun menanyakan itu! Apa kau pikir aku lupa dimana tempat aku bekerja! Sudah jelas-jelas ini jalan menuju kantor Uchiha dan terletak di ujung sana!! " Ucap Hinata tersulut emosi

Sasori semakin curiga ada yang tidak beres dengan gadis yang di cintai nya itu dan ini yang kedua kalinya Hinata melupakan sesuatu menurut nya.

"Baiklah.. Aku salah, disana memang kantor milik Uchiha, " Ujar Sasori mengalah agar Hinata tidak merasa tertekan.

"Ayo ku antar Hime pulang, " Tawar Sasori

Hinata terdiam sejenak lalu ia mengangguk mengiyakan tawaran dari Sasori.

Di sepanjang perjalanan baik Sasori dan Hinata sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga di antara kedua tak mengeluarkan satu patah kata pun.

"Keanehan Hinata ini mengingat kan ku pada pasien yang pernah ku diagnosa, pasien itu mengidap Alzheimer.. Apa jangan-jangan hime juga... " Batin Sasori sambil melamun dan mengerem secara mendadak karna ia refleks atas dugaan tentang Hinata saat ini.

"Apa yang sasori-san lakukan! " Teriak Hinata ketakutan

"Eh.. Gomen Hime,, aku.. Aku hanya memikirkan sesuatu. " Ucap Sasori merasa bersalah

Sasori akhirnya menjalankan mobilnya kembali dan tanpa sengaja matanya menangkap pipi Hinata yang memerah.

"Hime.. Ini kenapa? " Tanya Sasori menyentuh bekas tamparan itu

"Akhh.. Ittaaii, " Ringis Hinata

"Gomen hime, " Sasori menarik tangannya kembali

Hinata tidak menjawab pertanyaan Sasori, pasalnya ia tidak ingat mengapa pipinya bisa perih begini dan bekas apa yang Sasori maksud pun Hinata tidak mengerti.

"Hime.. "

"Mungkin ini bekas saat aku tidak sengaja menabrak dinding kantor, " Jawab Hinata berbohong

Sasori merasakan kebohongan dari Hinata dan Sasori tau itu bukan bekas benturan tapi lebih ke bekas tamparan.

Sasori berfikir Hinata pasti lupa apa yang terjadi sebelumnya dan itu sebabnya gadis ini memberikan alasan bohong padanya.

THE LOST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang