Bab 13 : Anne

65 14 2
                                    

Akhirnya, Ben dan Mia tiba di barak ini. Ditambah juga ada beberapa orang lain yang mengisi barak ini. Setelah perundingan singkat yang dimulai oleh Kapten Gaft, akhirnya dibuatlah kesepakatan. Laki-laki akan tidur di ranjang bagian kanan, sedangkan perempuan di sebelah kiri.

Aku juga sudah berkenalan dengan Vierra, Luno dan Lune.
Mereka semua benar-benar baik.

Vierra mempunyai senyuman yang menawan, ia memiliki bibir merah muda yang menggoda dan rambutnya pirang agak kekuningan. Vierra juga selalu bersikap manis kepada semua orang. Dia satu tahun lebih muda dari aku dan dia bagaikan malaikat.

Oh, tentang Luno dan Luna. Mereka kembar, mereka juga berasal dari Dimensi Bumi. Luno benar-benar pintar dalam masalah strategi. Luno memiliki kulit sawo matang, ia kurus dan tinggi, mempunyai rambut hitam pendek dan kriting.
Sedangkan Luna, ia perempuan yang periang. Tidak seperti kembaranya, ia lebih suka berkelahi daripada berpikir.
Ia memiliki kulit seperti Luno, rambutnya pendek sebahu.

Aku hanya belum berkenalan dengan dua perempuan. Aku hanya tahu nama mereka Anne dan Sera. Aku belum berkenalan dengan Sera, karena sampai sekarang ia belum sampai di barak. Sedangkan Anne, dia benar-benar dingin. Ia memang cantik, anggun dan lebih menarik daripada Vierra.

Gaft sempat sedikit bercerita sedikit tentang Anne kepadaku.
Anne dan Gaft bersekolah di tempat yang sama. Anne merupakan lulusan terbaik di sekolah militer Hequiston. Anne sangat pandai berkelahi, bahkan Gaft kalah darinya.

Anne mempunyai postur tubuh tinggi, dan atletis. Ia berambut coklat panjang, bibirnya merah muda dan mungil, dan wajahnya tirus. Ia tidak memiliki ekspresi—datar, kaku, dingin dan tidak berperasaan.

Tiba-tiba Ben membuyarkan lamunanku. "Hei, Bodoh! Apa yang kau pikirkan?" Ben ikut duduk di ranjang, di sebelahku.

Aku hanya tertawa kecil. Aku tidak menggubris Ben dan melihat Anne yang tengah duduk di ranjang pojok paling belakang. Ia tengah duduk bersila dan asik membaca sesuatu di layar hologramnya.

"Ah, rupanya Jack sudah besar, ya. Kau ingin mendekati Anne?" tanga Ben menggoda sambil menyenggolku, lalu tertawa keras hingga menarik perhatian teman-teman yang lain.

"Apa!? Tidak! Tidak! Dasar idiot!" aku mengelak dari gurauan Ben.

Dasar bodoh!

"Dengar, aku tahu kau menyukainya, Jack. Jadi tidak usah menyembunyikannya dariku," ujarnya selagi merangkulku.

Kemudian aku melepaskan rangkulannya lalu bangun.
"Dengar Ben! Aku tidak menyukainya! Okey!"

Sial! Aku tidak sadar aku berbicara terlalu keras, sampai semua orang melihat kami termasuk Anne.

Gaft dan Clancy menghampiri kami.

"Ow, ow. Mereka datang, Jack," bisik Ben sambil tersenyum puas.

Dasar brengsek!  Umpat ku dalam hati.

"Bung, ada apa ini? Kenapa kau berteriak Jack?" Tanya Clancy heran.

"Iya, Jack. Kenapa kau berteriak?" Ben juga ikut memanas-manasi.

"Bukan apa-apa," kataku berbohong. Aku juga baru ingat, aku tidak pandai berbohong.

"Dengar Jack, aku sudah 19 tahun hidup, dan aku baru pertama kali bertemu dengan pembohong sepayah kau." Gaft hanya tersenyum dan menggeleng-geleng kepalanya.

"Ben, ada apa dengannya?" tanya Gaft.

Ben meilihatku dan tertawa seperti orang idiot.

"Ben! Jangan coba-coba!" peringatku. Namun aku tahu, ia tidak akan menghiraukanku.

Guardian Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang