Behind The Moment ~ Yuwin

-5- Spring in Osaka

Taeil, Taeyong, Yuta, Doyoung, dan Winwin baru menyelesaikan syuting NCT Life Osaka. Mereka masih berada di restoran berlantai dua tempat syuting terakhir tadi.

Yuta duduk di hadapan kekasihnya yang masih menunduk sambil memainkan jemarinya.

"Wingko chan~"

"Maafkan aku hyung." Ucap Winwin pelan yang masih menunduk dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak apa-apa Winko, ucapanku tadi jangan dianggap serius." Yuta menggegam tangan Winwin, berusaha menghibur kekasihnya.

"Padahal aku sangat senang bisa mendapatkan manito Yuta hyung. Aku juga mendapatkan hadiah bola kaca yang cantik, tetapi aku hanya memberikan kaus kaki ini untuk hyung." Winwin menatap sepasang kaus kaki bergambar kucing di atas meja.

"Aku saja yang tidak menyadari kalau kau sudah berusaha memperhatikan dan menyemangatiku, aku terlalu khawatir dan sibuk mengurus jadwal perjalanan kemarin." Yuta mengelus surai hitam kekasihnya.

"Aku memang bodoh, tak bisa berpikiran seperti hyung yang lain dengan memakai uangku untuk membeli hadiah yang bagus untuk Yuta hyung. Padahal hyung sudah sangat bekerja keras menyusun jadwal perjalanan." Suara Winwin bergetar karena menahan tangisnya.

Perasaan Yuta bercampur aduk melihat kepolosan pria China dihadapannya. Antara senang dan gemas karena tau Winwin sangat memikirkannya atau sedih karena melihat lelaki itu sampai merasa menyesal dan menyalahkan dirinya.

Yuta berpindah duduk ke samping Winwin lalu merangkul dan mengelus lengan Winwin untuk menenangkan. Winwin menyenderkan kepalanya ke bahu kokoh itu.

Beberapa saat mereka bertahan dalam posisi itu dan larut dalam pikiran masing-masing.

"Hyung~" Winwin menegakkan kepalanya dan manatap wajah tampan disampingnya.

"Sudah, jangan minta maaf lagi. Hyung senang menerima hadiah apapun darimu. Tadi hyung hanya asal bicara saja, jadi jangan dipikirkan lagi."

"Aku membelinya karena langsung teringat Yuta hyung waktu melihat gambar kucing yang imut itu." Winwin memajukan bibirnya lucu.

"Aigooo kekasihku sampai sedih seperti ini hm? Tapi kenapa masih terlihat sangat cantik ?" Yuta tersenyum lembut mengusap pipi Winwin.

"Aku ini keren dan tampan, jangan bercanda untuk menghiburku Yuta hyung." Winwin menggembungkan pipinya yang mulai memerah.

"Aku cuma bilang kenyataan kalau kekasihku sangat cantik dan imut." Winwin tersenyum malu mendengarnya.

Yuta merasa lega melihat bibir itu sudah kembali tersenyum.

"Jadi aku terlihat imut seperti kucing ya? Benarkah?" Pipi Winwin semakin merona mendengar ucapan Yuta.

"Ekhm!" Winwin buru-buru melepaskan tangan Yuta dari wajahnya ketika melihat sang leader duduk dihadapan mereka.