37

9.7K 1.4K 77
                                    


Seulgi membuang tongkatnya begitu saja lalu berlari tanpa peduli lagi dengan rasa sakit di kakinya.

"Eomma!!!"Seulgi menarik tangan Jessica begitu kuatnya lalu mereka terjatuh bersama di atas aspal.

"Eomma gwenchana?"tanya Seulgi dengan nafas yang masih tesegal-segal.

Seulgi panik saat melihat lengan dan juga kaki Jessica yang berdarah, tapi Jessica bukannya menjawab, dia malah terpaku menatap wajah Seulgi dengan air matanya yang terus mengalir di pipinya.

"Apa eomma tidak melihat ada mobil?! Eomma ingin membuatku kehilangan eomma juga?!"marah Seulgi.

Dengan bergetar tangan Jessica terulur mengusap wajah Seulgi tanpa mengatakan apapun.

Seulgi mengusap tangan Jessica yang ada di wajahnya. Rasa takutnya tadi langsung sirna begitu saja saat tangan hangat sang eomma menyentuh wajahnya dengan lembut. Air matanya jatuh begitu saja di pipinya. Entah itu karena bahagia, takut atau lega dia sendiri juga tidak tau.

Irene, Tiffany dan bodyguard berlarian ke arah mereka berdua.

"Aunty gwenchana?"tanya Irene dan berhasil menyadarkan Seulgi lalu dengan cepat dia menghapus air matanya.

Seulgi berdiri di bantu oleh Irene lalu memakai tongkatnya kembali.

"Gwenchana?"tanya Irene.

"Gwenchana, kajja kita pulang"kata Seulgi meskipun dia sedikit menahan rasa sakit di kakinya.

"Ahjussi tolong bawa eommaku ke rumah sakit, aku akan langsung pulang saja dengan mobil yang satunya dan tolong cari pemilik mobil sialan itu!"kata Seulgi di akhiri dengan amarahnya.

"Ye nona..."kata bodyguard itu sambil menundukkan kepalanya.

"Seulgi ya...

"Jeball jangan membantah eomma! Kita bicarakan nanti di rumah!"teriak Seulgi dan membuat semua orang yang ada di sana sedikit tersentak.

"Bear..."Irene mengusap lengannya.

Seulgi akhirnya tersadar dan menghela nafasnya.
"Aku hanya tidak ingin eomma kenapa-kenapa, pergilah ke rumah sakit biar luka eomma segera di obati. Aku akan menunggu di rumah"suara Seulgi akhirnya melembut.

"Pulanglah biar eomma yang mengurusnya"kata Tiffany kemudian dengan mata berkaca-kacanya.

"Kajja Jess..."kata Tiffany lalu membantu Jessica berjalan ke arah mobil.

.

.

Di dalam mobil.

"Kau tau, kau juga seharusnya pergi ke rumah sakit bear lihatlah kaki dan lenganmu juga berdarah"kata Irene di sela isakkannya.

"Gwenchana, nanti bisa di obati di rumah. Jangan menangis"kata Seulgi lalu menghapus air mata Irene.

"Mianhae..."kata Irene.

"Kenapa meminta maaf? kau tidak salah apa-apa"tanya Seulgi.

"Karena aku tidak jujur padamu"kata Irene.

"Jujur tentang apa?"tanya Seulgi.

"Tentang orang tuamu. Mianhae bear, jeongmal mianhae. Aku sekarang merasa bersalah karena kau tau dari orang lain, seharusnya aku yang bercerita padamu kan? a...aku...

Seulgi menarik Irene kedalam pelukannya.
"Gwenchana, lagi pula aku mengetahuinya bukan dari orang lain tapi dari televisi"

Irene mendongakkan kepalanya menatap Seulgi bertanya.

I Just Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang