Part 1

16.6K 1.3K 117
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca

Inget ya, ini tuh bahasa kasar penuh umpatan dan udah diperingatin dari bionya

Claudya memasuki gedung sekolah besar. Ini hari pertamanya bekerja sebagai guru

Ia dipercaya sebagai wali kelas dan mengajar semua mata pelajaran sekolah. Ia sedikit ragu dan takut, tapi ia percaya ia bisa

Hanya mengajar pemuda pemuda labil yang butuh arahan saja. Mudah bukan? Ia akan menunjukan kinerja dan sikap tegas nya

"Selamat pagi bu Claudya, saya selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih karna ibu sudah mau menerima pekerjaan ini. Saya harap ibu dapat bertahan lama membimbing kelas itu" ucap sang kepala sekolah

Saat ini Claudya sedang ada diruang kepala sekolah

"Terima kasih kembali, saya akan tunjukan dan mengarahkan serta membimbing mereka agar lebih baik dari sebelumnya" ucap Claudya

Sang kepala sekolah tersenyum

"Baiklah, ibu akan diantar oleh salah satu guru kami, pak Rayan" tunjuk kepala sekolah yang menugaskan salah satu guru untuk mengantar Clau dikelas yang akan ia pegang

Rayan, guru seni yang usianya sama dengan Clau. Ia sudah hampir setahun bekerja disini dan tau seluk beluk kelas yang akan Clau pegang

Sedikit miris karna Clau adalah perempuan. Ia juga tidak habis pikir dengan orang yang mempekerjakan gadis ini untuk memegang kelas bermasalah itu

Tapi ia juga satusatu nya guru yang tidak takut dengan kelas itu. Hanya saja ia tidak ditugaskan untuk mengajar disana, jadi ia jarang sekali masuk kedalam sana

"Mari saya antar" ucap sopan Rayan

Claudya mengikuti langkah kaki Rayan. Sebenarnya ia gugup, tapi apa boleh buat. Ibarat ia sudah terlanjur basah jadi teruskan saja

Toh ia bisa bela diri untuk berjaga jaga. Saat sampai kelas paling ujung itu, Rayan langsung membuka pintu kelas dan masuk diikuti Claudya

•••

Sebuah mobil mewah memasuki halaman sekolah. Memarkirkan mobilnya didepan gedung sekolah dengan sembarangan

Ia tidak mau dan tidak akan parkir diparkiran sekolah. Keluar mobil dan berjalan santai dengan wajah super datar dan tidak peduli banyak siswi yang berpekik memuja ketampanan nya

Jovanda Hadden

Kakinya masuk kedalam kelas yang berada paling pojok ujung sekolah lantai 2

Membuka pintu kelas kasar dan langsung duduk dikursi dengan mengangkat kedua kakinya kemeja

"Van, lu tau kan kabar ada wali kelas baru dikelas kita?" ucap teman sekelasnya

Jovan tidak menjawab atau merespon, dia hanya menatap lurus kedepan datar. Teman nya yang sudah biasa akan sikap Jovan pun tutup mulut

Jovan hanya kesal. Semalam ia sudah bilang pada ayah nya untuk jangan mencari wali kelas dikelasnya. Tapi nyatanya ayah nya tetap melakukan itu

Detik berikutnya pintu terbuka, dua orang masuk kedalam kelasnya

"Jovan! Turunkan kaki kamu" ucap tegas guru yang sangat menyebalkan menurutnya

Tapi ia tidak mau mendengarnya dan lebih memilih memainkan ponselnya, mengabaikan guru yang ia ketahui adalah guru seni itu

Claudya bergedik ngeri merasakan suasana mencekam saat masuk kedalam kelas ini. Melihat bentukan para siswa disana yang amburadul

Semua mata tertuju padanya dan seakan ingin mengulitinya hidup hidup

JOVANDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang