Harapan Kembali.

4.9K 641 148
                                    

.

6 Tahun kemudian.

Oeekk oekkk

"Lena... Ini Shella nangis mulu... Gimana cara menanginnya!?" racau Hangyul sambil menimang-nimang bayi yang berada digendongannya yang entah ini sudah yang keberapa kalinya ia meracau seperti itu.

Suara tangis bayi yang tak berhenti-henti itu juga membuat Lena sedikit merasa kesal karena suara itu dan suara teriakan Hangyul berhasil mengganggu konsentrasinya saat bekerja.

"Aduhhh... Hangyul, aku lagi kerja... Kamu diemin dong anaknya... Bawa keluar kek, jalan-jalan kek. Ganggu konsentrasi aku tau nggak!" kesal Lena berteriak dari dalam ruang kerjanya.

Ceklek.

"Bunda Lena, Alfan boleh disini sama bunda nggak?" Ucap anak kecil laki-laki berumur sekitar 5 tahun yang baru saja masuk kedalam ruang kerja Lena sambil mengenggam 2 buah mobilan kecil dimasing-masing tangan mungilnya.

Lena mengerang tertahan. Kerjaannya harus diselesaikan hari ini juga, karena besok sudah harus dipersentasikan. Namun sedari tadi ada saja gangguan yang dapat menghalangi kerjaannya.

"Boleh kok boleh... Asalkan Alfan jangan berisik, jangan ganggu bunda, dan jangan bikin bunda marah ya.." ucap Lena menghaluskan nada bicaranya, karena didepan anak kecil ia harus menampilkan dan mengajarkan yang baik-baik.

Anak itu mengangguk, mendudukkan dirinya dilantai yang memang sudah dialasi oleh karpet lalu memainkan kedua mobilannya.

"LENAAA UDAH AKU AJAK KELUAR TAPI DIA NGGAK MAU BERHENTI NANGISNYA..."

Sungguh, saat itu juga rasanya kepalanya benar-benar ingin pecah. Sering Lena memikirkan, kenapa takdirnya harus hidup diruang lingkup yang sama dengan orang itu, menyesal sudah Lena dulu menganggapnya 'sohib'.

"DIA AUS KALI... MAU NYUSU! EMANG IBUNYA KEMANA?" Teriak Lena juga tak kalah kencangnya.

"Vanya lagi nyuci sama Bunda Yoona." Ucap Hangyul yang ternyata sudah berada diambang pintu ruang kerja Lena dengan tetap menggendong bayi perempuannya yang masih menangis.

"Ya samperin dulu lah.... Suruh susuin dulu sebentar..." Saran Lena yang langsung diterima oleh Hangyul, ia pun mulai melangkahkan kakinya menuju taman belakang, namun berbalik kembali menghampiri Lena saat teringat sesuatu.

"Oh iya. Abang! Ayok ikut papah pulang." Ajak Hangyul. Mereka pun akhirnya pulang melalui taman belakang.

Tentu saja tidak dengan melompat seperti yang Hangyul lakukan dulu. Setelah 6 tahun berlalu, banyak kejadian yang juga sudah meleka semua lalui.

Mulai dari Hangyul yang bisa menikah dengan Vanya, Lena yang berhasil menjadi Design Interior terkenal, hingga Lena yang sampai saat ini belum juga menemukan dimana keberadaan Yohan, aneh memang, sangat aneh.

Semenjak Yohan pergi, Hangyul sangat-sangat menjaganya, ia bilang itu amanat dari Yohan sebelum dia pergi. Itulah alasan orang itu membobol tembok pembatas dan membuat pintu menghubung antara taman belakang rumahnya dan taman belakang rumah orang itu.

Cara Hangyul menjaganya benar-benar aneh, membuat Lena rasanya ingin menelan orang itu hidup-hidup. Hangyul bersikap seperti seorang lelaki yang posesif kepada pacarnya, benar-benar membuat Lena kesal.

Kim Yohan • Bad ° [✔]Where stories live. Discover now