Part 8

1K 111 22
                                    

Pagi-pagi sekali, Tae Ri dan Hyun Jae mendatangi kediaman Kim Bum.

Pelayan yang membukakan pintu untuk mereka berdua.

"Maaf, mau cari siapa ya?"Tanya
Yun Ae, salah satu pelayan yang bekerja dirumah Kim Bum.

"Saya mau mencari Kim Bum,
apa dia ada dirumah."Tae Ri yang menjawab pelayan itu.

"Sepertinya Tuan Kim masih tidur,
saya tidak berani membangunkan
Tuan. Akan lebih baik kalian harus
membuat janji dulu jika ingin
bertemu majikan saya."

"Aku ingin bertemu sekarang,
bilang saja Tae Ri dan suaminya
datang untuk mengambil So Eun
hari ini juga."

"Tapi..."

"Siapa yang datang Yun Ae.."

Suara Kim Bum membuat Yun Ae
tidak jadi melanjutkan ucapannya.

"Ini Tuan,, Nona Tae Ri dan suaminya datang untuk mencari Tuan. Katanya ingin mengambil nona So Eun hari ini juga."Jawab Yun Ae jujur.

Mendengar Tae Ri yang datang, langsung saja Kim Bum menghampiri pelayannya itu yang masih berdiri didepan pintu.

Melihat sang majikan mendekat, segera Yun Ae undur diri dan membiarkan Kim Bum dengan tamunya.

Tae Ri tersenyum sinis saat menatap Kim Bum yang kini sudah berdiri dengan santainya..

"So Eun sudah mengetahui kebenarannya, jadi kalian tak perlu repot-repot menghasut So Eun
agar membenciku."Ujar Kim Bum langsung tanpa basa basi.

"Jangan sembarangan ya, kami
orangtua kandung So Eun. Jadi mana
mungkin kami menghasut putri
kandung kami sendiri."Sahut Hyun
Jae tidak terima atas tuduhan Kim Bum.

"Aku tidak bisa percaya pada orang
yang sempat berniat membunuh
darah dagingnya sendiri."Sindir Kim Bum tersenyum sinis.

"Kau!!!"Geram Hyun Jae tertahan.

"Sayang, sudah. Tujuan kita kesini bukan untuk pria egois ini, tapi untuk mengambil So Eun."Cegah Tae Ri saat Hyun Jae hendak melayangkan tinjunya ke wajah Kim Bum.

"Kita akan lihat, siapa yang akan
dipilih So Eun. Masuklah, So Eun
sedang mandi. Kalian berdua bisa
tanya langsung pada So Eun, apa
dia mau ikut bersama kalian."Ucap
Kim Bum menyuruh Tae Ri dan
Hyun Jae masuk.

Orangtua kandung So Eun yang memang sudah rujuk kembali itu mengikuti Kim Bum masuk kedalam.
Keduanya duduk diruang tamu saling berdampingan, sedangkan Kim Bum duduk dengan santainya di sofa lain.

Tak lama So Eun pun datang dan memilih duduk disamping Kim Bum.

"Aku ingin masalah ini cepat selesai. Oppa sudah menceritakan semuanya padaku, dan dia juga tidak akan memaksaku asalkan aku bahagia."
Kata So Eun sedatar mungkin.

"Lalu apa pilihanmu, nak.
Kau pasti memilih ikut bersama
kami kan??"Tanya Tae Ri menatap
So Eun penuh harap.

"Sayangnya tidak.."Jawab So Eun bersikap tenang.

"Apa maksudmu?"Tanya Tae Ri lagi merasa tak puas dengan jawaban
singkat So Eun.

"Aku tidak mau ikut kalian
berdua, walaupun kalian orangtua
kandungku. Tapi selama ini aku
hidup bersama Nenek dan Oppa sampai Nenek meninggal. Lagipula
aku sudah menerima lamaran
Kim Bum Oppa. Dan sebentar
lagi kami akan segera menikah."
Jawab So Eun masih tetap tenang.

Sepasang suami istri yang sayangnya darah keduanya mengalir di dalam tubuh So Eun itu tertegun saat mendengar jawaban So Eun yang lebih memilih Kim Bum daripada mereka, yang jelas-jelas orangtua kandungnya. Dan lebih membuat keduanya sulit untuk percaya adalah Kim Bum melamar So Eun, So Eun pun juga menerima lamaran pria yang selama ini dianggapnya kakak.

"Ini tidak mungkin, kau pasti sengaja berbicara seperti itu agar kami tidak membawamu, iya kan?!!"Tae Ri masih belum percaya akan ucapan So Eun barusan, Hyun Jae yang duduk disampingnya juga sulit untuk mempercayainya.

"Untuk apa aku berbohong, aku
dan Kim Bum Oppa saling mencintai.
Bukannya kami tidak sedarah, itu artinya kami boleh menikah. Tidak dosa jika menikah dengan saudara angkat sendiri."Ucap So Eun lagi,
kali ini dengan senyum manisnya.

"Aku tidak akan merestui kalian berdua!!"Ujar Hyun Jae sedikit berteriak.

"Aku tidak butuh restu kalian.
Aku tidak perduli kalian orangtuaku
ataupun bukan. Aku tetap akan
menikah dengan pria yang aku
cintai!!"Sahut So Eun balas berteriak.

"Nah, sekarang kalian sudah dengar sendiri kan. So Eun tetap memilih bersamaku, kami akan segera menikah."Ucap Kim Bum merangkul bahu So Eun dan menggenggam
jemari So Eun yang sedari tadi
berada diatas pahanya.

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah rela jika kau sampai berani menikah dengan putriku!!"Teriak
Tae Ri yang tidak dapat menahan emosinya.

"Semenjak kau menyerahkan
So Eun padaku, kau sudah tidak berhak lagi atas diri So Eun. So Eun cukup dewasa untuk memilih pria yang diinginkannya untuk menjadi pendamping hidupnya."Balas Kim Bum menatap tajam pada Tae Ri.

"Aku menyesal karena dulu
mempercayaimu, Bum ah..."
Ucap Tae Ri sengit.

"Bahkan aku pun menyesal pernah Mencintaimu."Sahut Kim Bum.

So Eun tidak menyangka ternyata
Kim Bum pernah jatuh cinta pada
Tae Ri, So Eun memang terkejut tapi ia percaya cinta Kim Bum saat ini hanya untuk dirinya. So Eun sangat yakin bahwa Kim Bum benar-benar tulus mencintainya.

"Tapi aku bersyukur, berkat
kehadiran So Eun didalam hidupku,
dalam sekejap aku langsung bisa
melupakanmu."Lanjut Kim Bum lagi,
menatap So Eun penuh cinta.

So Eun tersenyum dan membalas tatapan Kim Bum dengan penuh
cinta juga.

Melihat So Eun dan Kim Bum
saling bertatapan seolah lupa akan kehadiran mereka, Tae Ri dan
Hyun Jae mendengus kesal.

"Kim Bum,, untuk saat ini kau
boleh saja merasa menang. Tapi lihat
saja nanti, aku pasti akan berhasil merebut So Eun darimu."Ancam
Hyun Jae, lalu beranjak dari
duduknya dan berlalu dengan tangan satunya menarik pelan pergelangan
tangan Tae Ri hingga Tae Ri terseret dibelakang tubuh besar suaminya.

"Oppa,, aku takut.."Ucap So Eun
sedih saat melihat kedua orangtuanya sudah keluar dari rumah.

Kim Bum menarik bahu So Eun lebih dekat lalu memeluk So Eun dengan meletakkan kepala So Eun didadanya,
So Eun bersandar dengan nyaman didada bidang kakak angkat sekaligus calon suaminya itu.

"Sudahlah, jangan dipikirkan.
Percayalah. Semuanya akan baik-
baik saja, aku janji tidak akan
pernah memberikanmu pada
mereka. Sepertinya aku harus
segera menikahimu, saat kita sudah menikah nanti. Mereka tidak akan punya hak lagi atas dirimu."Kim Bum mencoba membuat So Eun tenang dengan kata-katanya.

So Eun mengangguk lemah dalam dekapan hangat Kim Bum.

"Aku percaya padamu Kim Bum Oppa,
apapun yang terjadi berjanjilah akan selalu tetap bersamaku."Ucap So Eun meminta Kim Bum untuk berjanji.

"Ya, aku janji. Apapun yang terjadi
aku akan selalu bersamamu."Janji
Kim Bum, lalu mengecup kening
So Eun sangat lama dan dalam.

Kecupannya beralih ke kedua mata almond So Eun, pipi, hiding dan terakhir dibibir. Kim Bum melumat bibir So Eun dengan lembut,
So Eun pun juga membalas lumatan
Kim Bum, mengalungkan kedua tangannya dileher Kim Bum.

Kim Bum yang ingin lebih, terus
memperdalam ciumannya dengan
menekan tengkuk belakang So Eun
hingga ia semakin dalam melumat
bibir So Eun.

Sejenak mereka melepaskan ciumannya, hanya sekedar untuk mengambil nafas. Lalu kembali berciuman panas.

"Tuan add- .. Astaga!!!"

Sontak keduanya membuka mata dengan mata terbelalak kaget saat mendengar suara pelayan dirumah
Kim Bum..




TBC

Indah Pada WaktunyaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora