Margo, gadis 18 tahun jatuh cinta pada seorang pria berusia 37 tahun. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari seorang Margo. Ia hanya seorang gadis yang sejak kecil tinggal di panti asuhan tanpa keluarga. Yang ia butuhkan hanya satu.
UANG.
Margo kembali masuk ke kelasnya, setelah menerima uang yang diberikan Joe. Hari ini jam pelajaran sedang kosong, karena para guru tengah rapat dengan para komite sekolah. Dibandingkan harus memulangkan semua murid, guru-guru tersebut memilih untuk menahan murid-murid mereka dikelasnya.
"Hey culun! Minggir kau! Aku mau duduk!" ucap Margo kasar kepada salah seorang murid perempuan berkacamata. Murid itu kemudian memutar kedua bola matanya sesaat sebelum ia berpindah kursi. "Hey! Biji matamu itu mau kukeluarkan?!" bentak Margo.
Seisi kelas terdiam. Ketiga teman Margo datang menghampiri.
Murid culun bernama Zee itu menatap Margo.
"Hey! Berani-beraninya kau menatap Margo! Turunkan pandanganmu!" ucap salah seorang teman Margo bernama Mia.
Margo meringis sebentar, kemudian menjambak rambut gadis bernama Zee tersebut.
"Berani-beraninya kau!" teriak Margo. Seisi kelas menolehkan pandangannya kepada Margo. Tidak ada yang berani membela. Gadis bernama Zee itu meringis kesakitan.
"Margo, sudah.."
"Diam!" Margo membentak salah seorang teman sekelasnya yang lain. "Kau, ikut aku!" Margo kemudian mendorong kepala gadis bernama Zee tersebut, kemudian menariknya menuju toilet.
Di toilet tersebut Margo mengguyur tubuh Zee dengan air bersama teman-temannya. Zee masih terdiam, tanpa ekspresi.
"Kau tahu betapa menyenangkannya ini? Hahaha!" Margo cekikikan bersama ketiga temannya yang lain.
"Kau mana tau, dasar bodoh!" teriak teman Margo bernama Gema.
"Tolol! Hahaha!" Teman Margo bernama Meta kemudian memukul kepala Zee dengan tangannya.
"Dasar orang kaya tak tahu malu!" teriak Mia.
Setelah selesai mengguyur Zee, Margo berbalik pergi. Sementara teman-temannya yang lain masih asik mempermainkan gadis bernama Zee tersebut.
"Lihat saja kalau kau berani bicara lagi kepada siapapun. Aku dan yang lain tidak akan tinggal diam! Mengerti?!" teriak Mia. Kemudian meninggalkan Zee sendirian di kamar mandi.
"Bitch!" Gema melemparkan gayung kearah Zee.
Disekolah ini, siapa yang tidak mengenal Margo? Gadis kelas tiga SMA yang nakal dan tidak pernah mentaati peraturan sekolah. Bahkan berkali-kali di skors karena ketahuan merokok dan berkelahi di lingkungan sekolah.
Margo bahkan beberapa kali terancam dikeluarkan dari sekolah. Untungnya, berkali-kali pula pengurus panti meminta maaf kepada sekolah dan memohon keringanan kepada pihak sekolah. Yah, itulah Margo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
