21.Curhat

2.9K 128 1
                                    

Salsa sedang memasukan bajunya kedalam koper berwarna merah muda. Besok mereka akan pergi berlibur ke bali. Salsa sangat bersemangat dengan liburan kali ini.

Sambil memasukan baju Salsa juga mendengarkan lagu dari penyanyi favoritnya Bruno Mars. Lagu that's what i like menggema di kamar Salsa.

Ia mengecek kopernya apa lagi yang belum ia masukan? Semua sudah masuk ke dalam koper. Ia menghela nafas lega. 

Sean masuk ke kamar Salsa tanpa mengetuk pintu. 

"Ya ampun ini kamar apa kapal pecah?" Sean menyeletuk saat melihat kamar Kakaknya yang berantakan. Sungguh jauh berbeda dengan kamarnya yang rapi dan bersih. Baju Salsa berserakan di atas kasur. Sean geleng geleng kepala. 

"Bawel lo, mending bantuin gue."

"Ogah."

"Gue beliin apapun yang lo mau deh."Salsa menaik turunkan alisnya. 

"Ip keluaran terbaru."Sean tersenyum sambil menaik turunkan alisnya. "oke deal, gue bantuin lo."

Salsa langsung melempar bantal ke muka Sean. 

"Duit dari mana dodol?"

"Katanya gue boleh minta terserah,"ujar Sean polos. 

"Ih ni anak. Udah sono keluar!"Salsa langsung mendorong Sean keluar dari kamarnya. 

"Ayolah, duit lo kan banyak."

"Duit dari pesugihan?udah sana!"usir Salsa. Bukanya membantu, Sean malah mengerecokinya,dasar tidak tau diri. 

Di lain tempat Adit juga sedang menyiapkan barang barang yang harus ia bawa esok. Koper besar berwarna putih sudah terisi penuh. Sekarang ia merebahkan diri di kasur. Ia sangat lelah dan ingin tidur namun ketukan pintu mengurungkan niatnya.

"Bang?" itu suara Alex. Ia lalu membuka pintu kamar Kakaknya dan meloncat ke kasur.

"Bisa roboh lama lama ni kasur," geram Adit. Ia lalu mendudukan badannya.

"Menurut abang kak Salsa itu cantik nggak?" tanya Alex. Ia tentu sangat penasaran dengan hubungan Salsa dan Adit yang semakin dekat.

"Semua cewek itu cantik. Kenapa lo nanya gituan?" Adit menaikkan alisnya.

"Ya maksudnya. Gini loh." Alex membenarkan posisi duduknya. "kak Salsa kan cantik, baik, jomblo lagi. Abang ga ada niatan buat pacaran dia gitu?lagi pula kakak kan udah putus sama kak Diana." Alex menaik turunkan alisnya.

"Apaansih. Terus kenapa? Apa manfaatnya gue pacaran sama dia?lagian gue juga udah move on sama Diana. "

"Masa abang ga punya perasaan sama kak Salsa? Kalian berdua itu cocok tau. Alex lebih suka Kak Salsa dari pada Kak Diana yang mulutnya kayak toa. "

"Hust." Adit menjitak kepala Alex. Alex hanya cengar cengir menatap abangnya. Ia benar benar ingin mencomblangkan Kakaknya ini dengan Salsa. 

"Ih serius. Kalo Abang suka sama kak Salsa buruan.keburu diambil orang." Adit langsung melotot. "nanti nyesel loh,"lanjutnya disertai kekehan. 

Adit langsung teringat dengan Salsa dan Satya yang sangat dekat. Ia menepis pikirannya yang tidak tidak. Apakah Ia mulai suka dengan Salsa? Sikap yang ia lakukan akhir akhir ini membuktikan bahwa ia memang tidak ingin kehilangan Salsa. Adit lalu mengacak rambutnya. Bingung dengan dirinya sendiri. 

"Kayanya gue mulai suka sama dia deh." 





















Hening. 



















"Emm maksudnya-" 
















Hening. 


















"Lex?" 
















Krikkrikkrik 















"Yah tidur. Woi bangun ini bukan kasur lo." Adit menggoyang kan tubuh Alex namun ia tetap bergeming. Ia memang kebo. Harus pakai toa baru Ia bisa bangun. 

Adit lalu berbaring di samping Alex menatap langit langit kamar. Ia menerawang. Wajah Salsa memenuhi pikirannya. Saat ia kesal, marah dan juga ngambek karena ulahnya. Ia tertawa sendiri mengingatnya. 

"Semoga mimpiin gue Sa." Adit tersenyum lalu memejamkan mata. 

•••

Jangan lupa voment. 

My Annoying BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang