Part 18

408 25 0
                                    

"Sekarang Rudolf dimana memang?"tanya Alex masih dnegan sikap tenangnya yang menakutkan.

"Membusuk dalam kubur"desis Rissa dengan mata yang berkilat tajam dan nada yang penuh dengan kemarahan dan dendam.

Sesaat setelah Rissa mengatakan kaliamt itu, suasana yang awalnya biasa kini menjadi tegang. Tak ada yang berbicara barang satu katapun hingga tiba-tiba dari arah luar terdengar bunyi ledakkan yang sangat kuat.

Naluri Rissa sebagai seorang anggota dari pasukan khususpun muncul dan dengan segera berlalri keluar untuk melihat sumber ledakan diikuti oleh kedua kakak dan orang-orang yang berada didalam cafe.

Tepat ketika Rissa keluar, dari arah halte muncul kepulan asap dan kobaran api yang dnegan lahap menyambar seluruh badan bus. Suara teriakan dan tangisan memenuhi lokasi meledaknya bus umum itu.

Terlihat beberapa meter dari bus yang sedang terbakar oleh lahapan api, beberapa orang menjadi korban. Beberapa orang dnegan sigap menolong korban luka-luka dan beberapa lainnya dnegan sigap menelpon polisi maupun ambulan dan 911.

Rissa dengan sigap segera mendekati bus yang terbakar dan mencari tahu sumber ledakan berasal. Namun seolah itu semua berubah menjadi sia-sia ketika kobaran api yang melahap bus itu semakin membumbung tinggi. Sedangkan Alex dan Kelvin membantu korban-korban dari ledakan itu.

"Apa yang kau lakukan disana?! Cepat menyingkir!"teriak salah satu relawan yang menolong korban-korban ledakan itu.

"Segera hubungi tim penjinak bom. Kurasa bom kali ini memiliki rakitan yang rumit"jawab Rissa kepada pemuda itu yang tentunya membuatnya mendapatkan tatapan aneh dari pemuda itu.

"Anggota WBAN"ucap Rissa lagi yang kali ini sambil menunjukkan kartu pengenal anggotanya yang otomatis mampu membuat pemuda itu terkesiap ketika mengetahuinya.

Dengan tergesa pula, Rissa segera menelepon Alzra untuk segera melaporkan kejadian ini ke atasan mereka. Sesaat setelah Rissa menyelesaikan teleponnya, seorang anak kecil menghampirinya yang memang saat itu berada sedikit jauh dari lokasi ledakan san menyerahkan sebuah kotak.

"Dari siapa?"tanya Rissa kepada anak kecil itu yang dijawab dengan menunjuk seorang pria yang telah berjalan cukup jauh dari tempatnya berdiri.

Dengan segera, dibukanya kotak itu dan ketika berhasil dibuka. Terdapat sebuah bus mainan dengan bernomorkan 5438 dan juga sebuah tulisan yang dapat dengan segera dimengerti jika bus itu terdapat bom dan bom akan menyala di kecepatan 50 km/jam.

Dengan segera pula, Rissa berlari kearah kedua kakaknya yang saat itu tengah menolong korban-korban ledakan bus tadi dengan sukarela.

"Alex! Kelvin! Cepat antar aku mencari bus bernomor 5438 dengan Rute Brooklyn-Stamford! Sekarang!"seru Rissa dengan panik sebelum pergi meninggalkan Alex dan Kelvin duluan.

***

Diperjalanan yang terdengar hanyalah suara Rissa yang tengah bertelponan dengan Aero tentang lokasi bus itu.

"Lokasinya sekarang dimana?"

"..."

"Segera kirim orang untuk menangkap bajingan itu! Untuk urusan bus ini biar aku, kau, Jacob, Millan dan Jason yang menanganinya sedangkan yang lain perintahkan untuk segera mencari tahu dimana bajingan ini berada!"

"..."

Setelah menutup teleponnya, Rissa dengan segera memberitahu dimana posisi bus itu sekarang. Tak berapa lama setelah ia memberitahukan letak bus itu, Alex mengendarai mobil dnegan kecepatan penuh hingga berhasil menyamai titik dimana bus itu berada.

Ketika tiba, ternyata bus itu tengah berhenti disebuah halte dan dnegan segera Rissa turun guna menaiki bus itu. Ketika ia hendak berlari menuju bus yang tengah berhenti, bus itu kembali melaju dan lagi, itu adalah pemberhentian terakhir sebelum bus itu memasuki jalan tol untuk melaju ke kota selanjutnya.

Melihat Rissa yang gagal menaiki bus, Alex dengan segera menyuruhnya masuk dan kembali mengejar bus dnegan nomor 5438.

Berulang kali tertinggal dari bus yang melaju kencang, akhirnya Alex berhasil menyamai kecepatan bus itu dan berada disebelahnya meskipun sudah cukup terlambat mengingat saat ini bus itu telah melebihi kecepatan 50 km/jam yang mana berarti bom itu telah aktif dan juga mereka telah memasuki tol yang mana terbilang cukup ramai karena kari libur.

Ketika hendak membuka jendela dan berteriak, tiba-tiba terdengar deringan telepon yang mana dari ponsel mereka bertiga tidak berbunyi. Namun tanpa sengaja, Kelvin menemukan sebuah ponsel lama berada tepat disebelahnya.

"Sasa! Lihat ponsel ini"ucap Kelvin yang sejak tadi terdiam sambil menyerahkan ponsel itu kepada Rissa yang dnegan cepat ia angkat.

"..."

"Sialan! Matikan bomnya sekarang! Mereka tidak bersalah!"

"..."

"Biarkan aku masuk kedalam bus itu!"

"..."

"Dasar bajingan sialan! Biarkan aku masuk!"

"..."

"Ok! Aku terima persaratanmu sialan!"

Sesaat setelah Rissa mematikan panggilannya, Rissa menekan tombol yang mana dapat membuka atap mobil lamborgini hitam milik Alex. Sesaat setelah atap mobil terbuka, Rissa menyuruh Alex untuk mendekatkan mobilnya dnegan pintu bus.

Setelah merasa jika mobil dan bus itu cukup aman, Rissa dnegan segera menggedor pintu bus guna menyuruhnya membuka pintu.

Orang-orang yang berada didalam bos itu secara otomatis memikirkan jika RIssa sudah cukup gila untuk mengetuk pintu bus yang tengah berjalan dnegan kecepatan melebihi 50 km/jam.

"Apa yang dilakukan orang itu?"tanya salah satu penumpang bus yang melihat tingkah Rissa yang dirasa cukup aneh itu.

"Entahlah! Mungkin dia ingin masuk kedalam bus"jawab penumpang lainnya.

"Astaga! Zaman sekarang aneh-aneh saja! Apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya selama ini!"kesal supir bus yang masih tidak ingin membuka pintu untuk Rissa.

"Jangan dibuka! Jangan dibuka!"teriak salah satu penumpang yang dengan cepat mendapatkan respon dari penumpang lainnya.

"Tenang saja. Aku tidak akan membuka pintu ini untuk orang aneh seperti dia"jawab sang sopir yang dnegan sengaja menambah kecepatan busnya.

Rissa yang tengah menggedor pintu bus dengan sepontan hampir ikut tertarik oleh bus yang mengakibatkan dirinya yang hampir terjatuh kedepan.

"Kejar dia! Aku akan menelepon perusahaan busnya"perintah Rissa kepada Alex yang sempat melambat karena khawatir dengan keadaan Rissa yang hampir saja terjatuh dari mobil dnegan kecepatan 50 km/jam lebih.

Bersambung...

Part ini terinspirasi dari film Speed 1994

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelWo Geschichten leben. Entdecke jetzt