Chapter 43

4.8K 471 22
                                    

LOVING YOU

Happy Reading
.
.

Sakura mengamati sekumpulan siswi tengah sibuk mengagumi layar laptop yang menampakkan foto Sasuke merangkul seorang gadis. Sakura memutar bola matanya muak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Sasuke mengencani banyak gadis di luar sana. Meskipun Hinata pernah menyakinkan dirinya perihal Sasuke yang tak memacari gadis-gadis tersebut, namun ia tetap saja menganggap Sasuke pria brengsek yang tak dapat hidup dengan satu perempuan. Tentu saja karena mereka semua hanyalah mainan bagi Sasuke.

"Disini kau rupanya."

Sakura mendongak. Ketiga temannya mengambil tempat duduk di meja yang sama dengannya. Ia mendengus kecil kemudian menghabiskan minumannya.

"Apa kau tidak sarapan di rumah?" tanya Hinata melirik susu di genggaman Sakura.

Sakura menyengir, "Aku kesiangan."

Hinata terkekeh, "Bagaimana kalau kita pesan makanan saja? Kupikir aku sedang ingin tempura saat ini."

"Aku juga. Kenapa kita berpikiran sama?" Hinata dan Tenten tertawa.

"Aku baru selesai makan. Jadi kalian saja yang pesan," sahut Sakura menghabiskan tegukan terakhir minumannya.

"Baiklah." Tenten berdiri untuk pergi memesan.

"Ngomong-ngomong Jidat, apakah teman merahmu masih berada di tempatmu?" tanya Ino.

"Ah iya. Semalam kita membicarakan itu di grup. Aku jadi penasaran bagaimana wajah teman Sakura-chan itu. Ino-chan bilang dia tampan," sahut Hinata mendekatkan tubuhnya pada Sakura.

Sakura mengangguk, "Namanya Gaara, temanku dari Kyoto. Tetapi dia sudah tidak di tempatku lagi. Gaara pindah ke apartemen kakaknya dua hari lalu."

"Sampai kapan dia di Tokyo?" tanya Ino penasaran. Tenten yang baru duduk langsung mendekatkan diri pada Sakura dan bergabung dengan obrolan mereka.

"Kurasa dua sampai tiga minggu, entahlah," jawab Sakura mengangkat bahu.

"Memangnya tidak apa-apa meninggalkan sekolah selama itu? Dia seangkatan dengan kita 'kan?" tanya Ino lagi.

Tenten mengangguk setuju, "Sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Cuti selama itu bisa jadi masalah untuk temanmu, Sakura."

"Ya. Tetapi itu bukan sesuatu yang perlu Gaara khawatirkan. Keluarganya terpandang dan dihormati, jadi begitulah.."

Hinata mengangguk, "Ya. Neji-nii dan teman-temanku sering melakukan hal semacam itu. Mereka jarang mengikuti pelajaran di kelas dan lebih sering keluyuran tidak jelas. Tetapi nilai di rapot mereka tak pernah sekalipun buruk, semua itu karena pengaruh nama belakang mereka."

"Sai juga?" tanya Ino dan Hinata mengangguk.

"Ngomong-ngomong, Hinata, aku penasaran mengapa nii-san mu memilih sekolah yang berbeda dengan teman-temannya?" tanya Tenten mengundang tatapan menggoda dari Ino.

Ino merangkul Tenten dari samping, "Mengapa kau tiba-tiba menanyakan dia? Apakah pertemuan kalian di pesta Hinata membuatmu tertarik padanya?"

"Apa yang salah? Aku hanya bertanya, itu saja," Tenten mendengus kecil.

"Ouh hanya bertanya. Kalau begitu Hinata cepat jawab. Tenten sudah sangat penasaran di sini. Jangan membuatnya menunggu~" sahut Sakura sengaja berbicara dengan nada menyebalkan.

Hinata tertawa, "Neji-nii memilih sekolah lain. Tetapi kurasa dia akan pindah kemari di tahun ajaran baru. Mungkin ada seseorang yang menyebabkan Neji-nii begitu. Entahlah, setiap aku bertanya dia tidak menjelaskan apapun," jawabnya mengedipkan sebelah matanya pada Ino yang sebelumnya juga memberi kedipan mata ke arahnya.

Loving You (END)Where stories live. Discover now