Fwb - Nine

12.7K 1.1K 94
                                    

Jika menanyakan apa yang Jungkook rasakan, hanya kesal dan dendam. Saat ini dia sedang terjebak di mobil bersama Nancy setelah mengajak gadis itu berkeliling.

Hanya umpatan demi umpatan yang bisa dia lafalkan dalam hati selain menyebut nama Tuhan setelah sadar telah berkata kotor dan itu adalah dosa. "Jungkook, kau mau pernikahan outdoor atau indoor?" tanya Nancy memainkan tabnya.

"Tidak suka menikah," jawabnya cepat.

Nancy menoleh, "Tidak suka? Oh, bagaimana kalau kita menikah dan pilih tema ironman saja? Bukankah kau menyukainya?" tanya Nancy menunjukkan gambar dekor superhero favorit Jungkook.

"Dengar, ya? Mau kau memintaku menikah dengan tema kesukaanku, jika kita menikah tanpa dasar cinta apa itu akan berjalan baik?" tanya Jungkook.

"Ini hanya soal perjanjian konyol ayahmu dan ayahku. Harusnya aku masih bebas, bukan terikat seperti ini. Dengar, Nancy," Jungkook menatap nyalang Nancy sambil mendekatkan wajahnya.

Nafasnya berhembus mengenai wajah Nancy. Membuat si gadis memerah, berharap Jungkook akan menciumnya. "Aku.tidak.pernah.mencintaimu," tekan Jungkook di setiap katanya.

Nancy sakit.

Tapi ada yang lebih sakit lagi.

Dan Jungkook amat mencintainya.

"Turunlah, naik saja taksi. Aku mau pergi ke suatu tempat," kata Jungkook menepikan mobilnya. Membuka kunci pintu dan menunggu Nancy keluar dari mobil.

"Maaf," Jungkook menatap Nancy yang terdiam. Kemudian segera melajukan mobilnya saat si gadis sudah keluar dengan wajah menahan amarah.

"RAKYAT JELATA SIALAN! AKAN KUBUAT KAU MENYESAL TELAH MEREBUT JUNGKOOK DARIKU!" teriaknya ditengah keramaian.

.
.
.

Taehyung mulai bekerja di toko roti mulai hari ini. Kerjanya hanya menata kue dan melayani pembeli. Tapi Paman Hanbin mengatakan padanya jangan terlalu lelah karena karyawan disana juga cukup banyak.

"Ibuu~ mau kue itu~" Taehyung sedang menata kue keju ketika melihat seorang anak kecil sedang menarik-narik baju Ibunya untuk melihat kue yang dia mau. Itu kue pelangi.

"Sebentar, nak. Ibu mau pesan kue ultah untuk ayah," kata sang Ibu. Taehyung yang melihat anak kecil itu hampir menangis segera mendekat, sedikit membungkuk dan tersenyum.

"Hai adik manis, sedang melihat kue pelangi?" Taehyung terkekeh saat melihat si kecil seperti takut.

"Ayo kakak bantu?" Taehyung mengulur tangan, disambut ragu oleh si kecil. Dia kemudian menggandeng si kecil melihat kue pelangi yang berjejer cantik.

"Ingin yang ini?" Taehyung menunjuk satu kotak kecil kue pelangi. Si kecil mengangguk sambil mengigit jarinya. "Baiklah, kakak ambilkan tapi tidak boleh menangis lagi," Taehyung segera mengambil kotak kue itu kemudian membawanya.

"Ini, ayo kita bawa pada Ibu," ajak Taehyung. Taehyung membawa si kecil kembali pada Ibunya yang masih setia memesan kue. "Bu, ini. Putranya ingin beli kue ini sejak tadi," kata Taehyung.

"Oh, astaga! Apa aku terlalu fokus? Terima kasih sudah membantu anakku. Dia sangat rewel. Jeongguk, ayo terima kasih sama kakak?" Taehyung merasa de javu dengan nama itu.

Jungkook.

Ini Jeongguk.

Sedikit mirip. Dia mensejajarkan tubuhnya pada si kecil, kemudian menerima kecupan di bibir. "Telima kacih kakak cantik~"

"Tidak boleh genit! Sekali lagi, terima kasih," kata si Ibu Jeongguk. Dia sedikit terkejut dengan kecupan tiba-tiba tadi, namun membayangkan jika itu adalah Jungkook membuatnya jadi malu sendiri.

Friend With Benefit! (S1-END)Where stories live. Discover now