Prolog.

13.3K 330 1
                                    

Happy Reading❤

🌿🌿🌿

New York.

Di dalam gedung yang menjulang tinggi, terdapat seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya. Ia sedang mengamati foto bersama seorang wanita cantik yang mengenakan gaun berwarna putih.

"Apa kau akan terus melihatnya seperti itu?" tanya seseorang yang duduk dihadapannya.

"Aku tidak tahu."

"Oh Gerald, cepatlah pulang ke Indonesia dan menemuinya."

"Tidak semudah itu Sevan, aku harus mempersiapkan semuanya. Aku akan kembali dan langsung menikahinya." ucap lelaki bernama Gerald tersebut.

"Kau akan langsung menikahinya?" tanya Sevan dibalas anggukan oleh Gerald.

"Jangan bercanda Ge, dia seorang model." ucap Sevan kesal.

"Apa masalahnya? Aku dan dia saling mencintai. Umurku sudah 30 tahun sedangkan umurnya sudah 28 tahun. Kami sudah sangat cocok untuk menikah." Gerald meletakan foto itu di dalam lacinya lalu menatap dalam Sevan.

"Aku percaya semuanya akan baik-baik saja." ucap Gerald membuat yakin sahabatnya itu.

"Baiklah, aku hanya memiliki firasat buruk kepada tunanganmu itu." ucap Sevan jengah.

"Jangan khawatir. Besok, aku akan kembali ke Indonesia. Daddy menyuruhku mengurus perusahaan utama yang ada di sana. Maka kau juga harus ikut." Gerald menatap tajam sahabatnya itu.

Sevan memutar bola mata malas, "Iya tuan, saya akan mengikutimu."

"Bagus, sekarang kau siapkan laporan untuk rapat. Aku akan menghubungi Daddy untuk menyiapkan segalanya." ucap Gerald membuat Sevan bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan ruangan.

---

Indonesia.

"Lilyana, boleh ya besok aku pinjam mobilmu." Arabella memegang tangan sahabatnya itu dengan memohon.

"Oh ayolah Ara, aku sudah mengenalmu dari kecil. Kau suka sekali menabrakan mobil orang." ucap Lilyana dengan kesal.

"Siapa bilang?" tanya Ara mendelik tak terima.

"Kakakmu."

"Aku mohon Li," Ara memasang wajah yang membuat sahabatnya tidak dapat menolak permintaannya tersebut.

"Baiklah," Ara bertepuk tangan senang saat mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

"Tapi, aku harus ikut." potong Lily saat melihat Ara membuka mulutnya.

"Baiklah, tapi kau jangan bilang ke kakakku." ucap Ara final.

"Kenapa?"

"Karena acara ulang tahunnya ada di club." jawab Ara santai.

Lily yang mendengar tempat terkutuk itu membulatkan matanya, "Apa?"

"Iya di club. Kau boleh menemani ku tapi jangan bilang dengan kakakku." ucap Ara.

"Baiklah, demi mobilku aman dan selamat sentosa." jawab Lily seenaknya.

"Thankyou so much," Ara memeluk Lily dengan erat.

"Kalau ada maunya baru peluk." dengus Lily.

"Hehehe,"

"Lebih baik kita pulang, aku tak ingin dimarahi kakakmu." ucap Lily bangkit dari duduknya.

"Kakakku adalah kakakmu juga." ucap Ara riang membuat Lily memutar bola mata malas.

"Terserah kau lah,"

~~~

10 September 2019.

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang