25. Kecurigaan.

2.8K 147 3
                                    

Koreksi typo dong guys🙏

Jangan lupa klik bintang ya⭐

Haii ada yang nunggu cerita ini gak?🤪

□□□□

"ARAA!!!"

brakkk!!

Tubuh Gerald mematung melihat tubuh Arabella yang tergeletak kesakitan di tengah jalan. Sedangkan mobil yang menabrak istrinya entah pergi kemana. Dengan segera Gerald berlari menghampiri istrinya itu.

"Ara.. YaTuhan bertahanlah.." ujar Gerald sambil menggendong tubuh istrinya dan berlari menuju jalan raya untuk menghentikan taxi.

Sedangkan Kenneth yang tadi berada dibelakang Gerald sempat melihat mobil yang menabrak adiknya itu. Seketika Kenneth merasa tidak asing dengan mobil itu tetapi Kenneth lupa dimana ia melihat mobil itu. Dengan segera Kenneth pergi mengambil mobilnya dan mengikuti taxi yang membawa Arabella dan Gerald.

Lain halnya dengan Gerald, saat ini dirinya sudah meraih tangan Arabella dan mengecupnya lembut. Ia memandang sendu istrinya yang sedang kesakitan.

"Stt.. Gerald.. I–ini sangat sakit.." rintih Arabella kesakitan dengan memegang perutnya.

"Sabar.. Bertahanlah demi aku dan Maxi.." ujar Gerald sendu.

"Pak bisa kah kau cepat sedikit?" tanya Gerald yang menyerupai perintah itu membuat sopir taxi dengan cepat mengangguk lalu menaikan kecepatan mobilnya.

"Ge–Gerald.. Ji–jika terjadi sesuatu.. Maukah kau merawat anak kita? Huhh.. Ka–kau harus merawat anak kita dengan baik.." ujar Arabella dengan mata sayu membuat Gerald menitikan air mata.

"A–apa yang kau katakan sayang hmm? Kita akan merawat anak kita sama-sama.. Aku janji padamu.." ucap Gerald membuat Arabella tersenyum lemah.

Taxi berhenti di depan rumah sakit dan dengan segera Gerald membawa keluar Arabella. Para suster segera mendorong brankar dan menyuruh Gerald meletakan istrinya diatas brankar. Gerald mengikuti para suster yang mendorong brankar istrinya.

"Sayang bertahan ya.." ujar Gerald berusaha membuat tenang Arabella walau tidak didengar istrinya itu. Gerald tahu bahwa Arabella terlalu kesakitan.

Saat Arabella dibawa masuk ke dalam ruang operasi, salah satu suster melarang Gerald untuk masuk dan menyuruh Gerald untuk menunggu diluar. Dengan segera Gerald menuruti apa yang suster katakan.

Gerald duduk dengan gusar hingga sekitar setengah jam, dirinya mendengar beberapa langkah kaki membuatnya menoleh pada asal suara. Disana ada Kenneth, orang tua Arabella serta orang tuanya.

"Aku sempat kembali ke rumah untuk memberi tahu pada orang rumah." ujar Kenneth menjawab pertanyaan dalam benak Gerald.

"Baiklah."

"Gerald ada apa dengan menantu Mom? Tadi pagi Arabella menghubungi Mom dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja." ujar Alexa–Mommy Gerald dengan cemas. Disampingnya terdapat Williams yang mengusap bahu istrinya dengan lembut.

"Aunty biarkan Gerald dengan tenang terlebih dahulu. Dia pasti sangat shock dengan keadaan Arabella." ucap Kenneth mengalihkan pembicaraan mereka.

Akhirnya mereka terdiam, sama-sama terduduk lesu diatas kursi rumah sakit ini. Kenneth dengan pemikirannya sendiri tiba-tiba berdiri dan menepuk bahu Gerald seolah ingin berbicara ditempat lain. Dengan segera Gerald mengangguk dan pergi bersama kakak iparnya itu.

Mereka berhenti di taman rumah sakit dan dengan segera Kenneth membalikan badannya menghadap ke arah suami adiknya itu.

"Apa kau mencurigai seseorang?" tanya Kenneth membuat Gerald bingung.

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang