3. Sahabat.

4.8K 215 1
                                    

Happy Reading😁

🌿🌿🌿

Sevan menyandarkan punggungnya pada mobilnya. Ia menghela napas panjang untuk mengatur emosinya. Ia selalu mengingat perkataan Fano yang menyangkut sahabatnya ralat mantan sahabatnya.

Flashback on.

"Ini tentang Ben," ucap Fano memandang Sevan dengan serius.

"Ben siapa?" tanya Sevan bingung membuat Fano berdecak kesal.

"Benvic." Sevan membulatkan matanya mendengar perkataan Fano.

"Apa yang kita tidak ketahui dari Ben? Kita berempat berteman dari kecil."

"Angela adalah pacar Ben sebelum Gerald mengambilnya." ucap Fano membuat Sevan tercengang.

"Apa maksudmu? Jangan menuduh Gerald. Dia sahabat kita."

"Benvic juga sahabatku Sev, aku mengetahui ini dari Angela. Semuanya." ucap Fano membuat Sevan menggeleng tak percaya.

"Kau harus memberikan alasan yang logis di depan Gerald atau kau harus membawa Angela."

"Baiklah, aku akan mendatangi Gerald disaat yang tepat." ucap Fano.

Flashback off.

"Aku bahkan tidak tahu dimana Ben sekarang berada." ucap Sevan pada dirinya sendiri.

"Kesampingkan masalah Ben. Saat ini aku harus menemukan siapa pemilik ponsel ini," Sevan memandang ponsel putih yang ia temukan dikamar club itu.

Sevan tersentak saat ponsel putih itu menyala seperti ada panggilan masuk ke dalamnya. Dengan segera Sevan melihat siapa yang menghubungi ponsel itu. Tertera nama 'Kak Rafael' membuat Sevan mengangkatnya.

"Hall--"

"ARABELLA!! SEJAK KAPAN KAKAK MENGAJARIMU UNTUK TIDAK MEMBALAS PESAN??" teriak orang disebrang sana.

"Ma--"

"Kakak tidak mau tahu. Besok kakak pulang dari LA dan kamu harus menemani kakak seharian. Jika tidak, kakak akan melaporkan semua kegiatanmu yang suka membolos pelajaran pada Om Haris."

Belum sempat Sevan membalas ucapan itu layar ponsel itu sudah mati menunjukkan bahwa panggilan yang ia terima sudah berakhir.

"Om Haris?" gumam Sevan.

"Aku merasa tidak asing dengan nama itu,"

---

"Kak Ken mau kemana?" tanya Ara yang melihat kakaknya keluar dengan koper yang besar.

"Kakak mau menengok perusahaan yang ada di LA menggantikan Rafael. Besok Rafael yang akan menemanimu disini." ucap Ken menatap adiknya.

"Tapi kenapa mendadak kak? Aku kesepian nanti disini," ucap Ara sedih.

"Maafkan kakak Ara, kakak akan kembali secepat mungkin. Karena sepertinya Daddy pun akan memindah keluarga kita ke LA lagi." ucap Ken tersenyum.

"Apa? Kembali ke LA lagi? Tapi kenapa?"

"Semua keluarga kita berada disana. Mommy juga sudah merindukan kampung halamannya," ucap Ken terkekeh diikuti Ara.

"Baiklah, semoga kakak selamat sampai di tujuan. Jangan lupa selalu hubungi Ara. Kakak cepat pulang ya," ucap Ara berhambur ke pelukan Ken.

Mistake Where stories live. Discover now