6. Pernikahan.

4.5K 214 3
                                    

Happy Reading❤

✨✨✨

Pagi sekali Ara sudah dibangunkan oleh Kenneth untuk bersiap di hari pernikahannya. Haris benar-benar menikahkan Ara dengan Gerald. Ara saat ini memandang sendu gaun pernikahannya.

"Tenanglah, aku akan selalu disisimu." ucap Kenneth menenangkan adiknya.

"Aku takut kak, bisa saja kan Gerald bukan orang baik? Atau mungkin dia hanya ingin menyiksaku." cicit Ara.

"Tenang Ara. Ada Ken dan juga aku. Kita akan selalu menjagamu." Rafael mengelus bahu kiri Ara secara perlahan membuat hati Ara sedikit tenang.

"Bisa-bisanya Daddy menyiapkan pernikahan dan resepsi dalam satu hari. Dia pasti sudah bekerja sama dengan Daddynya Gerald." ucap Ara melihat kedua kakaknya itu.

"Itu sudah pasti. Kemarin saja mereka seperti berbinar melihatmu akan menjadi menantu mereka. Tetapi setelah melihat penolakan darimu, mereka menjadi sendu saat menatapmu." jelas Rafael.

"Kau jangan khawatir. Aku dan Rafa akan selalu menjadi pelindungmu dimana dan kapanpun kamu berada. Kamu adalah adik kecilku dan akan selalu menjadi adik kecilku walaupun sebentar lagi akan menjadi ibu. Aku dan Rafa sangat menyayangimu jadi jangan ragukan kami. Kami akan selalu mengawasimu dari jauh." ucap Kenneth membuat Ara tersenyum.

"Sekarang kau harus bersiap-siap. Sebentar lagi perias akan datang kesini."

•••

Gerald memandang dirinya di cermin lalu menghela napasnya pelan. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Kemarin sebelum menemukan Arabella, ia sangat ingin membalas dendam karena mengira Ara menggodanya. Tetapi saat ini melihat air mata yang keluar dari mata Ara saja sudah membuatnya sakit.

Jujur saja saat mendengar kata dokter bahwa Ara mengandung anaknya, ada lingkup hangat menyertai hatinya. Ia tidak bisa membayangkan bahwa ia akan hidup bahagia dengan Ara dan anak-anaknya kelak, itu saja sudah membuatnya tersenyum tipis. Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama?

Gerald langsung menggelengkan kepalanya tak percaya. Tidak ada yang namanya cinta didunia ini. Semua itu hanya omong kosong. Bahkan cintanya untuk Angela saja sudah dihempaskan begitu saja. Basi sekali cinta itu. Lamunan Gerald buyar saat Sevan menepuk bahu kirinya sebentar.

"Ada apa?" tanya Sevan melihat Gerlad yang sepertinya gusar.

"Tidak,"

"Apa kau gugup?" tanya Sevan tersenyum geli membuat Gerald menatapnya datar.

Sevan berdehem, "Okay, cepatlah kau siap-siap. Setelah itu kau harus turun sarapan lalu kita berangkat ke gereja segera."

"Secepat itukah?" tanya Gerald memandang sahabatnya itu.

"Iyalah, kau pasti akan terpesona oleh Arabella hari ini. Secara dia itu sangat cantik. Jika dibanding Angela jauh lebih cantik Ara. Jika saja om Haris tidak menikahkan kalian, aku akan menikah dengan Ara dan membuat anakmu menjadi anakku." ucap Sevan santai.

"Memang, Ara memang sangat cantik dibanding Angela." batin Gerald.

"Jangan macam-macam Sev," geram Gerald.

"Satu macam kok," ucap Sevan cengengesan.

---

Gerald menatap tak percaya orang yang baru saja masuk ke dalam gereja. Disana berdiri Arabella yang sedang di giring oleh Haris untuk diberikan kepadanya. Benar kata Sevan bahwa hari ini Ara sangatlah cantik hingga dapat membuatnya terpesona. Gerald turun dari altar saat melihat Arabella dan Haris sudah didekatnya. Haris memberikan tangan putrinya kepada calon menantunya itu.

Mistake Where stories live. Discover now