11: Gossip

2.8K 182 0
                                    

Dua orang gadis dari kalangan ton itu tengah berjalan-jalan bersama sambil berbincang, "Lady Cecilia kapan kau bertunangan?" tanya Anne.

"Lady Anne aku bertunangan untuk memperkuat gelar Marquees dan Marchioness dengan tunanganku," jelas Lady Cecilia sambil membenarkan payung yang di bawanya.

"Apa kau mencintainya?" tanya Anne dengan pertanyaan sederhana.

"Tentu aku mencintainya____Lady Anne kau tidak tertarik melakukan debut menurutku sudah waktunya kau melakukan debut," saran Lady Cecilia.

"Aku belum siap My Lady," aku Anne kepada sahabatnya.

Percakapan mereka terputus saat tunangan Cecilia datang dan bergabung dalam pembicaraan Sir James dan Lord Dundee.

"Cecilia!" Panggil tunangannya.

"Ouh George." Tampak semburat merah di pipi Lady Cecilia, George mencium punggung tangan kedua Lady itu.

"Lady Anne Durham ini tunanganku George, dan George ini...," belum sempat Lady Cecilia menyelesaikan perkataannya George sudah memotongnya.

"Dia adalah Lady Anne putri dari Lord Durham, berita tentangmu menjadi perbincangan hangat untuk para wanita dan gadis kalangan ton."

Tatapan George tampak merendahkan sekaligus takjub melihat kecantikan Anne.

"Ehm," sela Lady Cecilia meminimalisir keadaan.

"Aku harap kau hadir di pernikahan kami m.y Lady, kami sangat mengharapkan ke hadiranmu"

George melihat Anne dengan rendah matanya memincing karena terlahir dari rahim seorang wanita biasa dan takjub karena wajah cantiknya.

Ada tatapan sedikit tidak suka dari sorot mata Edmund, saat George tunangan Lady Cecilia menatap Anne dengan rendah.

Dari awal Edmund hanya mengagumi Anne karena karya tulisannya tetapi entah mengapa saat bertemu langsung dengan gadis ini hatinya berdebar kencang, dia berpikir sangat cocok untuk Anne menjadi duchessnya kelak.

Sir James Rounwell mengenal baik ayahnya Anne, Earl of Durham karena mereka menjalin bisnis.

Anne pulang dengan diantar kereta kuda oleh Lord dundee, sebenarnya Anne ingin diantar pulang oleh Sir James tetapi Edmund sangat kekeh ingin mengantar Anne, Lady Cecilia Oxford juga tahu sebenarnya Edmund menyukai Lady Durham.

Sesampainya di masion rumah ke diaman Manor Durham di london, para pelayan sangat terkesan dengan putra semata wayang Duke of dundee kereta kuda yang mengantar Anne di sampingnya ada lambang keluarga Dundee.

"Silahkan turun, My Lady." Edmund turun lebih dulu lalu menuntun Anne turun dari kereta.

"Thankyou My Lord," sahut Lady Anne.

"Ohoho! Lord Dundee." Suara Carlos sukses membuat Anne serta Edmund menoleh.

"Suatu ke hormatan untukku berkunjung ke rumahmu Earl of Durham," kata Edmund.

"Terimakasih telah mengantar putriku pulang, My Lord." Carlos merangkul pundak putrinya.

"Tak apa my Lord, baiklah sudah waktunya aku pulang," putus Lord Edmund.

"Kenapa buru-buru? Mari minum teh dulu My Lord," tawar Carlos dengan dengusan kecewa.

"Tidak Lord Durham nanti malam aku harus hadir di rumah Lord Thomas Poul, untuk kelahiran putranya."

"Dan Lady Anne sampai jumpa di sana," lanjut Edmund mencium hangat punggung tangan Anne.

#bersambung

(TAMAT)  The secret Destiny of The LadyWhere stories live. Discover now