YOUNG-ADULT 17+
*BOOK1 ON MILLANEZ SERIES*
Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019)
Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019)
Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019)
Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021)
Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎶Don’t Dream Its Over - Glee
♡(∩o∩)♡
Mobil hitam itu parkir dibarisan beberapa mobil lainnya. Sang pengemudi keluar dan segera berjalan masuk kedalam rumah. Bangunan megah didepannya terlihat terang karena semua lampu masih menyala.
Seraya melangkah, ia memainkan ponsel barunya. Mendial beberapa nomor untuk memberitahukan bahwa ponselnya hilang dan sebagai gantinya mereka harus menghubunginya di nomor baru tersebut.
Gadis yang rambutnya dicepol asal itu menelepon nomor asistennya. Beruntung ia diberkati IQ 162 sehingga tidak sulit baginya untuk menghafal seluruh kontak diponsel lamanya.
"Halo? Siapa?"
"Cello, ini aku Devlin."
"Ah, Nona? Saya sudah menelepon Anda berulang kali tapi tidak ada jawaban."
Kakinya melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua. Suara kerincing dari sandalnya memecah keheningan.
"Ya, ponselku terjatuh saat di Times Square." Salah satu tangannya memutar knop pintu kamar lalu menutupnya kembali. "Waktu itu aku disekap oleh lima orang pria. Cari tahu siapa pelakunya."
"Baik, Nona."
Klik.
Devlin memutuskan sambungan telepon. Meletakkan ponselnya diatas nakas lalu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang queensize tersebut.
Tadinya Devlin ingin melacak dimana ponselnya berada, tetapi sepertinya ia harus menunda karena matanya tidak bisa berkompromi lagi alias mengantuk.
Akhirnya gadis itu memutuskan untuk tidur karena besok ia harus melanjutkan permainan yang telah dimulai. Mengabaikan dering notifikasi yang berasal dari ponselnya.
**
Seperti kemarin, Devlin memarkirkan mobilnya di hidden garage. Penampilannya jauh lebih rapi dari sebelumnya. Rambut dikepang dua, kacamata bulat besar, lensa hitam, dan freckless.
Good incognito!
Ia menjadi cibiran murid-murid karena penampilannya yang jauh di bawah standar. Devlin yang menyamar sebagai Yvonne Lindsey menundukkan kepala tak berani menatap mereka semua.
Bahkan ada yang terang-terangan menjahilinya. Satu-satunya jalan agar terhindar bahaya, Yvonne melangkah lebih cepat untuk sampai ke kelas.
