59. Lukisan

2.5K 122 9
                                    

Disebuah ruangan yang gelap dan pengap hanya tersisa secercah cahaya ditengah-tengah kursi yang diduduki seorang wanita berpakaian compang-camping.

Kaki dan tangannya terikat. Mulutnya ditutup rapat oleh perekat. Rambut panjangnya berantakan.

Dadanya naik turun menandakan emosional. Ia berusaha menggerakkan tubuhnya namun malah menimbulkan gesekan pada kulitnya hingga ia meringis.

'Sial! Sudah berapa lama aku disini?!'

'Dan juga apa maksud dari mereka semua?'

Tak lama terdengar suara pintu terbuka diiringi beberapa langkah kaki. Dapat ditebak jika tidak hanya satu orang yang masuk ke ruangan ini.

"Lepaskan."

Dua pria bertubuh besar itu segera menuruti perintah bos mereka. Mereka melepaskan penutup mata dan juga perekat mulutnya secara paksa membuat wanita itu meringis.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyempurnakan penglihatannya. Setelah pandangannya tak lagi buram, ia menatap kedua pria berbadan kekar didepannya.

"Siapa kalian?!" tanyanya tajam.

Mereka diam tak menjawab namun ketukan heels tepat didepannya mampu membungkam pertanyaannya.

Wanita itu tak dapat melihat wajah sosok itu karena ia berada didalam kegelapan. Hanya menampakkan tubuh ramping yang ditutupi pakaian berwarna hitam dan ketat serta heels merah setinggi 7 cm.

Ah, jangan lupakan lipstick merah yang mencolok diantara gelapnya ruangan tersebut.

"Welcome back, Selena."

Alisnya mengerut mendengar wanita itu menyebut namanya. Dan juga suara yang tak asing itu.

"Who are you?" tanya Selena dengan tatapan tajam.

Terdengar suara kekehan. Gigi putih itu tampak berkilau ketika menyengir. "Sepertinya kau lupa dengan semuanya ya Selena?"

"Aku tanya padamu, SIAPA KAU?!!!" teriaknya.

"Ck," Sosok itu berdecak lalu tersenyum miring. "Jangan-jangan kau lupa dengan apa yang kuperintahkan, Selena?"

Selena terdiam dengan mata terbuka lebar. Suara ini.. kalimat ini..

Jangan-jangan..

Kaki jenjang yang terbalut heels merah itu maju satu langkah dan kini Selena dapat melihat wajah yang sangat familiar itu.

Giginya bergemeletuk geram. "Scarlet.."

Wanita yang disebut Scarlet itu melembarkan senyumnya hingga terlihat dua gigi yang runcing bak vampir tersebut.

"Sudah lama juga ya tidak bertemu, Selena?"

"Apa maumu Scarlet?!" Selena menatapnya tak suka.

Scarlet mengernyit lalu tertawa keras. Ia mencengkram rahang Selena. "Jangan berpura-pura bodoh seperti itu Selena. Kau mengacaukan rencana satuku."

Cengkraman dirahangnya semakin kuat membuat Selena meringis. Tatapan dari netra hitam itu melayang dingin padanya. "Aku menyuruhmu masuk ke dalam Mr. X untuk membunuh Devlin tapi apa yang kudapatkan?"

"Kau malah jatuh cinta pada bos Mr. X itu?!" Scarlet menghempas kasar rahangnya. "Siapa namanya? Ah, ya, Johnson Kleith?"

"Itu tidak ada hubungannya dengan Johnson." ucap Selena tajam.

PLAK!

Scarlet menampar Selena dengan kuat hingga wanita itu tersungkur bersama kursinya.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora