Chapter 20

2.1K 303 67
                                    

Braakkk!!!

Jennie menutup ruang rawat Lisa dengan kasar. Emosinya sedang mati-matian ia kontrol.

Jisoo yang sedang menyuapi Lisa makan sontak terkejut atas suara pintu yang tertutup dengan keras.

Jennie duduk di sofa, mengatur napas yang masih memburu akibat emosinya, perlahan ia memejamkan mata, dan tak lama setetes air keluar dari matanya yang masih terpejam.

Sepasang dua mata masih terus melihat ke arah Jennie dengan tatapan bingung. 'Ada apa'

Lisa menyentuh tangan Jisoo, memberikan kode untuk Jisoo menghampiri Jennie.

Jisoo pun menyimpan piring berisi makanan Lisa di meja samping ranjangnya, ia berjalan perlahan mendekati Jennie.

"Ada apa?" tanya Jisoo perlahan. Jisoo semakin jelas melihat matanya mengalirkan terus cairan bening.

Perlahan Jennie membuka matanya dan semakin menjatuhkan cairan bening dari matanya.

"Unnie, tadi seseorang menemukan Rosie di rumah sakit severence hospital. Tapi, ketika aku ke sana Rosie sudah tidak ada." Jennie menangis sesegukkan mengeluarkan semua yang ia rasa.

Jisoo segera membawa Jennie dalam dekapannya, memberi ketenangan agar Jennie tidak menangis, walau itu sangat sulit.

"Song Hak Soo yang telah membawanya pergi lagi." isak Jennie disela tangisnya.

Jisoo mengelus-ngelus punggung Jennie yang bergetar.

"Kita akan secepatnya membawa adikmu kembali padamu."

Lisa yang melihat Jennie menangis, sedikit berkaca-kaca matanya. Hampir saja mereka membawa Rosé pergi. Tapi, kembali harus terpisah.

"Rosè bertahanlah, kami akan membawamu kembali."

----

Waktu sudah semakin malam, Jennie sedang duduk di samping Lisa, karna Jisoo harus pergi ke kantornya. Ada laporan yang harus ia tulis tentang hari kemarin.

"Unnie,"

"Heem,"

"Apa unnie merindukan Rosé?"

Pertanyaan apa yang Lisa tanyakan? Sudah jelas jawabannya apa, karna Lisa sendiri juga tahu bagaimana Jennie berusaha keras menemukan Rosé. Bagaimana tangis yang selalu keluar saat Jennie mengingat tentang Rosé.

"Ne Lisa, unnie sangat merindukankannya." jawab Jennie berusaha tenang saat berbicara pada Lisa karna kondisinya yang masih belum pulih betul.

Padahal ada rasa sesak yang sedari tadi ia pendam ingin dikeluarkan lebih leluasa.

"Tenang unnie, kita akan menemukannya lagi dan membawanya padamu unnie," Lisa tersenyum kearah Jennie. Jennie yang melihat itu mengusak lembut pucuk kepala Lisa.

"Tentu saja detektif Lisa" Lisa terkekeh atas panggilan itu, ia sedikit senang karna dapat merasakan kasih sayang Jennie walau sedikit yang selalu Jennie berikan pada Rosé.

"Kau benar Rosé, unnie-mu sangat lembut.' batin Lisa.

----

Lisa sudah tidur, karna malam yang sudah semakin larut. Jisoo sudah kembali ke rumah sakit untuk menjaga Lisa. Duduk di samping Lisa, menggantikan posisi Jennie tadi. Sedangkan Jennie bersandar di sofa di depan ranjang Lisa.

Suara dering telpon bergetar dari ponsel Jennie. Menunjukkan kembali nomor telpon yang tidak ia kenal.

Ponsel anak buah Song Hak Soo berbunyi, ia langsung meraba-raba jasnya untuk dapat meraih ponsel miliknya. Namun, saat ia sudah meraih ponselnya, yang ia lihat adalah bukan ponselnya

Wound ✓Where stories live. Discover now