Prolog

2.4K 525 588
                                    

🍁 Selamat Membaca 🍁

"Kau selingkuhkan?" tanya Synda dengan mata yang berapi-api pada laki-laki yang berdiri dengan tegap di depannya ini.

Laki-laki itu tersenyum manis, "kalau aku selingkuh, kenapa rupanya?"

Dengan kasar Synda menelempar ponsel yang berada ditangannya. Kemudian menancapkan gas keretanya dengan kecepatan tinggi, secepat kilat ingin pergi dari hadapan laki-laki itu.

Synda masih menangis saat mengingat pertemuan terakhirnya dengan laki-laki kurang akhlak itu. Ia kembali mengambil tisu dan mengeluarkan cairan dari hidungnya. Mata yang merah dan bengkak itu tidak berhenti untuk mengeluarkan air mata. Dadanya sesak menerima kenyataan ini, apa salahnya sehingga ia harus menerima kenyataan pacarnya berselingkuh di belakangnya. Apakah empat tahun mereka menjalin hubungan, itu tak berarti sama sekali untuknya?

Hidungnya mulai sumbat, dadanya terasa sesak, dan ia kesulitan untuk bernapas. Entahlah, ia tidak bisa mendeskripsikan semua kesedihan ini. Semua datang secara tiba-tiba dan terlalu cepat. Andai saja dia tidak memiliki insting yang kuat, mungkin ia tidak merasakan ini sekarang dan mungkin ia bisa menyiapkan mental dulu untuk merasakan sakit.

Synda menarik napas lalu membuangnya, ia melakukan itu sampai berkali-kali, agar air matanya tidak keluar terus menerus. Ia juga sudah lelah mengeluarkan cairan bening dari hidung peseknya itu. Ia merebahkan tubuhnya di kasur----menarik selimut dan mencoba untuk tidur. Mungkin dengan begitu ia bisa mengistirahatkan pikiran dan hatinya.

Semua kenangan masih terlintas diingatannya. Ia bertanya dalam hati. Apa salahnya sampai ia harus merasakan ini semua.

🍁 Welcome to my new story 🍁

Mungkin beberapa orang yang uda follow aku tuh bingung, kok asik ganti cerita mulu. Ya, aku begini ide nya suka datang tiba-tiba :)

Tetap dukung author yang kurang jelas ini ya :)

Peluk jauh 🤗

Rsswp_
Follow ig : @itsrss__

COME BACKWhere stories live. Discover now