sate kelinci

22.2K 1.8K 127
                                    

sehabis maghrib mereka makan bareng disebuah kedai. Kedai ayam geprek yang sering mreka kunjungi. Saat tengah mengunyah makanannya, tiba-tiba cece ingat sesuatu.
“bang ka,, buatin power point yang muncul tulisan yang bisa jalan dibawahnya itu dong bang.” Rajuk cece pada abangnya

“manja “ arka mendesis pelan
Cece menatap arka dengan tatapan horor. Baru juga tadi siang senyum, sekarang judes lagi. Batin cece.

“nanti gue bikinin ce.” Jawab teo lugas

“, bikin sendiri,jangan kebiasaan, makanya belajar, cari tutorial di youtube ada. Jangan Cuma nyari video aja. Dasar bocah.” Tutur arka sambil memainkan ponselnya.

” Tutur arka sambil memainkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cece menggigit sendoknya dengan gusar. Kemudian berujar pelan.
“makan aja ga doyan pedes, tapi itu kenapa mulutnya bisa pedes banget gitu sihh ?”

“mulutnya arka emang pedes, tapi bibirnya manis kok ce”. Jawab abim sambil mengerling nakal

“dasar homoan kalian “. karyok sambil menggeser duduknya menjauhi abim.

“ga minat bang !!!” jawab cece tegas sambil melotot kearah abim

“yakin ?” sanggah arka sambil masih menatap ponselnya .

“eeh tp bibir arka emang cipokable banget sih menurut gue.kemarin gue liat ada cowok yang bibirnya macem arka gitu .” serobot jata sambil berpikir.

“dimana lo liat ?” tanya dhio

“di video yang gue tonton kemarin”. Senyum jata merekah.

Cece tersedak ayam gepreknya karna tahu video yang dimaksut. Teo buru- buru mengambilkan minum.

“eh dasar badak tak bercula, gila ya lo trus lo bayangin bibirnya arka gitu”. Teriak dhimas.

“udah !!! kalian mau racunin adek gue ?” teriak karan tak kalah keras. “sini gue gaplok satu-satu”.

“ ga usah di racunin juga uda tercemar itu otak adek lo. Keliatan banget muka – muka pengagum abs”. Sindir arka halus sambil nge smirk.

“jangan main bikin asusmsi dong, siapa juga yang kagum sama abs. Aku liat itu nyanyinya, ngedance nya bukan absnya.” Cece mendesis tidak terima

“baru juga tadi siang akur, sekarang ribut lagi”. Dhimas geleng kepala.

“aku ga bakal gini kalau ga ada yang mulai “. Sahut cece

“ga mutu “. Gumam arka pelan

Cece kembali melotot geram Ke arah arka. Dhio kemudian mengusap puncak kepala cece untuk menenangkan.

Karan, dan teo termangu menatap interaksi arka dan cece. Mreka tidak habis pikir kenapa arka selalu mudah sekali menyulut emosi cece. Lain halnya dengan jata dan dhimas yang saling tatap dengan pandangan tak terbaca dan kemudian saling melempar senyum.

Sejak awal mreka bersahabat, arka dan cece memang jarang akur.

Terlebih saat awal pertemuan mreka . Saat itu cece tiba- tiba bergumam menyebut “kelinci” sambil menatap arka. Arka hanya memicingkan matanya menatap cece. Setelah hari itu pertikaian tak urung selalu terjadi. Entah mengapa arka selalu menyulut emosi cece. Cece yang mudah meledak selalu meladeni kata- kata pedas arka.

Karan, dhimas, jata, dhio, abim dan karyok adalah teman satu geng sejak mreka sma. Sedangkan arka bisa berkawan dengan mreka karena peran serta dhimas. Dhimas yang kebetulan satu jurusan dengan arka. Dhimas sering mengajak arka untuk ikut bergabung saat tongkrong. Sejak saat itu arka masuk menjadi anggota geng tersebut. Sedangkan teo adalah sahabat karib dari ceCe. Saking akrabnya teo dengan cece, maka sangat mudah bagi dia untuk dekat dengan karan dan juga gengnya.

Setelah makan, mereka bergegas ke mushala terdekat untuk shalat isya. Karena setelah ini mereka berencana pindah ke kedai kopi untuk tongkrong.

Cece memasukkan ponselnya kedalam tas , saat tiba-tiba ada tangan yang menjulur di depannya "lagiiiii ?? horor bangeeet "
Tangan itu menarik sisi ujung jilbab yang menjulur ke bawah , kemudian mengalungkannya di lengan cece sebelah kiri.

“Leher kamu kelihatan “ arka kemudian meninggalkan cece yang kebingunan.

“mas !” Sergah cece pelan.

“apa?” arka Berbalik sambil menautkan alisnya

“kamu itu jinaknya kalau habis wudhu ya ?” tanya cece dengan tampang masih cengo.

Arka meraup wajahnya lagi dan menyipratkan airnya ke wajah cece. Dia menatap cece sekilas kemudian beranjak.

Cece mengelap wajahnya sambil mengumpat dalam hati. "pengen tak bawa ke tawangmangu biar dia disembelih trus di sate. Iyaaaaa sate kelinci "


#01 TA(Arka - Kirana ) complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang