Chapter 19

5.2K 589 12
                                    

Do you miss me?

...

Sudah setahun, dan Jimin masih menghilang tanpa jejak.

Dan setahun itu pula, Min Yoongi alias CEO dari Min Corp semakin dingin kepada siapapun, dan selalu berhati-hati jika ada orang yang ingin menaruh investasi kepadanya. Sampai-sampai kalau dia tidak tertarik maka dia akan menjawabnya mentah-mentah. Sampai kalimat kasar di lontarkan dari bibir pedasnya.

Jujur Taehyung bukanlah ketakutan, ia merasa kasihan akan kehilangan sosok yang merubah Yoongi ketika itu. Yang merubah Yoongi seratus delapan puluh derajat. Lama-lama Taehyung jadi mengingat masa dimana Yoongi begitu pengecut dalam urusan percintaan.

Kali ini? Semua berubah.

Polisi juga sudah mencari kasus menghilangnya Jimin, namun sampai sekarang Jimin tidak ada kabar, dan baru kemarin kasus pencarian Jimin di tutup.

Faktor itulah yang menyebabkan mood Yoongi semakin rusak.

Yoongi tidak lagi menjadi anak yang masih memiliki perasaan, Yoongi saat ini benar-benar seperti dulu, namun lebih parah.

Dia seperti tidak menerima balas kasih, semua benar-benar di gembok oleh Yoongi. Taehyung meringis, soalnya dia korban dari rasa angkuh Yoongi. Berkali-kali pekerjaan dia kena marah, bahkan tanpa ada alasan yang jelas, Yoongi kadang datang ke ruang kerjanya dan melemparkan sejumlah data-data untuk di selesaikan.

Itu kasar sekali.

Setahun seperti itu, para pekerja di perusahaan semakin di perbudak.

Kini Taehyung kerja lembur malam-malam, dia duduk di ruang kerjanya sambil membaca data-data terkait perusahaan saham Min Corp. Karena kekasaran Yoongi, semua pekerja takut dan berusaha lebih keras lagi biar tidak kena amukan, alhasil saham Yoongi naik drastis dari yang sebelumnya.

"Psikolog itu.. " Taehyung tiba-tiba terlintas dengan psikolog cantik berambut pirang yang sudah merubah Jimin, "apa dia sudah mati?"

Bisa jadi karena Jimin stress, dia bunuh diri kan?

Kalau sampai berita itu keluar, Taehyung yakin populasi polisi akan berkurang setengahnya, penyebabnya adalah Yoongi yang akan berubah total menjadi pembunuh berantai yang dendam dan marah karena tidak menemukan Jimin dengan baik.

...

Apa Jimin sudah tidur di tempat yang layak?

Yoongi yang sedang merebahkan tubuhnya di kasur tiba-tiba kepikiran. Perasaan ini berbeda dibandingkan dia melihat Suran bersama dengan orang lain. Yoongi marah akan dirinya, mengutuk dirinya berkali-kali. Kenapa dia tidak membawa Jimin bersamanya, padahal daun mapel adalah faforit Jimin.

Yoongi pada saat itu ada niat untuk memberikan suprise, yaitu dia membelikan tiket untuk Jimin ke Toronto, agar Jimin bisa melihat musim gugur yang jauh lebih indah dibandingkan Korea.

Namun dia urungkan niat itu karena dulu ego Yoongi mengatakan kalau Jimin datang maka akan merusak semua jadwal pekerjaan Yoongi.

Pria pucat itu menekan lagu yang bertuliskan Lullaby for me, karena lagu itu satu-satunya imajinasi Yoongi yang bisa membuat Yoongi tenang. Dengan menggunakan earphone, dia memejamkan matanya, membayangkan Jimin berada tepat di sebelahnya dan menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya.

Hanya untuk Yoongi.

"If i sing a lullaby"

"I will take you to your dream"

"If i sing a lullaby"

"I will make you fell a sleep"

Bagi semua orang, mungkin suara Jimin tidak seindah dengan artis Jung Jaehyun atau Park Bogum. Tetapi bagi Yoongi, suara Jimin adalah suara nomor satu yang pernah Yoongi dengar dan akan terus menjadi nomor pertama yang membuat Yoongi rindu dengannya maupun suaranya.

"Your closing your eyes just like i said"

"Forget the hardness that you felt"

"Feel the dream that pull you in"

"Don't worry about everything"

"I protect you, and sing you a lullaby"

Sial, Min Yoongi alias es batu itu kini mencair. Ada genangan air mata yang mengalir walaupun setetes. Inikah rasanya rindu seseorang, Yoongi dulu berpikir bahwa orang yang selalu kangen terlihat bodoh dan tidak pernah berpikir jernih, sehingga dia memecat pekerja tersebut.

Tetapi--ini sungguh menyiksa

"If i sing a lullaby"

"I will take you to your dream"

"If i sing a lullaby"

"I will always be by your side"

Kalau semua orang lihat, Yoongi sangat kasar, tidak sopan, angkuh, dan juga dingin.

Tetapi hanya para pekerja dan Taehyung yang mengetahui alasan dibalik semua itu.

Coba saja kalau ada siaran LIVE saat ini. Pasti seluruh warga negara Korea Selatan akan terbungkam dengan sisi Yoongi yang begitu berbeda.

Lihat saja sekarang, Yoongi terbaring lemah dan masih ada bekas tetesan air mata yang. Dia memegang ponselnya sambil mendengarkan suara Jimin yang ia ingin temui. Apa seluruh manusia akan iba melihat pemandangan ini?

"Close.. your eyes"

"Hear my Voice"

"Close your mind"

"Hear my heart"

"Close your fear"

"And hear my lullaby"

Yoongi terdiam, manik matanya kini terbuka, begitu suram karena merasa kehilangan. Sudah berkali-kali dia berharap ke Tuhan walaupun Yoongi tidak terlalu menyukai Tuhan, dia hanya ingin pria cantik itu baik-baik saja, walaupun tidak ada dirinya.

Tetapi kalau memang Jimin hidup normal di tempat lain atau bahagia bersama oranglain, tolong berikan Yoongi kesempatan untuk melihatnya. Sekali lagi, agar dia memastikan kalau Jimin benar-benar bahagia.

"Oh? Hyung sudah tidur ya.. Hihi lucu sekali"

Rekaman suara itu terdengar, Yoongi tetap mendengarkan suara itu.

"Baiklah. Pasti disana daun mapelnya indah. Hyung tidak mengajakku huft.."

"Hyung kelelahan.. Aku bisa mendengar dengkuran mu."

Namja pucat itu tetap tidak mengkomentari atau mengkritik apa yang Jimin katakan.

"Tidur yang nyenyak ya hyung.."

"Pai pai"

Lalu suara recordernya berhenti.

Yoongi menghela nafas, waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Namja pucat itu meletakan ponselnya dan melepas earphone, disaat ada seseorang yang mengetuk pintu. Dengan malas dia menuruni tangga dan melihat siapa tamu tersebut dari monitor CCTV.

"Ckh hanya Suran. Sedang apa dia disitu."

Malas, Yoongi akan kembali ke tempat tidurnya, namun langkah kaki nya berhenti. Bola matanya membesar, kakinya seakan kaku, begitu dia mendengar teriakan Suran yang mengguncangkn hatinya. Seperti ombak besar yang kini berada di hadapannya.

"Yoongi-ssi! Maafkan aku!  Jimin sekarang ada bersamaku!"

"Tolong buka pintunya!"

Lullaby 「Yoonmin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang