14

6.3K 444 9
                                    

Dua hingga tiga bulan berlalu, semua berjalan baik-baik saja. Chaeyoung bekerja dengan profesional dan benar-benar mengikuti semua peraturan yang sudah chaeyoung dan jungkook sepakati sebelumnya.

matahari menyelonong masuk kedalam kamar membuat sang pemilik kamar terganggu. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba menyesuikan cahaya yang masuk tanpa permisi.

"Eoh chagiya tolong tutup tirainya.."ujar jungkook dengan suara serak khas bangun tidur.

Tidak ada jawaban sedikit pun dan tirai juga tak kunjung tertutup membuat jungkook mau tidak mau harus membuka matanya. Tangannya ia regangkan kesebelah tempat tidurnya, kosong tidak ada seseorang disana. Kemudian ia tersenyum samar.

"Ah iya kan ia sedang diluar negeri." Jungkook bergumam setelah menyadari tidak ada chaeyoung disana.

Ini sudah memasuki hari ke-3 chaeyoung pergi ke australia untuk melakukan pemotretan,tentu saja sudah diberi izin oleh jungkook sendiri.

Jungkook mengizinkan chaeyoung pergi juga dengan alasan tersendiri, belakangan ini ia jadi lebih sibuk dari hari-hari sebelumnya. Daripada chaeyoung merasa bosan hanya duduk di rumah sambil menunggu kepulangan jungkook yang sering sekali terlambat lebih baik ia membiarkan chaeyoung juga menyibukkan dirinya. Lagipula jungkook sudah menaruh banyak kepercayaannya dengan chaeyoung, jadi ia yakin chaeyoung tidak akan melewati batasnya.

Pagi ini rasanya jungkook sangat malas sekali untuk beraktifitas mengingat ia baru tidur tiga jam.Jungkook mengusap kedua wajahnya, mengerjapkan mata berkali-kali mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawanya kembali.

ponsel jungkook berdering menandakan ada panggilan masuk. Dengan mata yang masih mengantuk ia terduduk dan mengambil ponselnya dinakas meja sebelahnya. Senyum merekah diwajah jungkook, tentu saja itu panggilan masuk dari chaeyoung istrinya. Jungkook yang tadinya sangat tidak bersemengat kini menjadi semangat kembali. Buru-buru jungkook mengangkat panggilan tersebut.

"selamat pagi kookie-ya.." suara chaeyoung terdengan ceria sekali dari sebrang sana.

Jungkook rindu sekali ingin melihat wajah chaeyoung,  ia menekan mode video. Sekarang panggilannya berubah menjadi panggilan video.  Senyum jungkook semakin merekah melihat  wajah didalam ponselnya.

"selamat pagi juga chagiyaa.."

"kau pasti baru bangun yah kook ?"

"kkkk iya, aku hampir tertidur lagi kalau kau tidak menelfon ku.."

"yak dasar kebiasaan, pagi ini bukannya kau harus pergi ke kantor ?"

"hmm tapi aku malas sekali rasanya, lelah ingin tidur..."

"tapi bukannya hari ini kau ada janji bertemu dengan client-mu itu kook.."

"aishhh aku lupa ada janji itu.."

" aigo karena kau sekarang sudah ingat kembali, ayo sana segera bergegas untuk bersiap, jangan malas-malasan diatas kasur."

"baiklah tapi sebentar lagi aku masih rindu denganmu.." jungkook memasang wajah sedih.

Chaeyoung tersenyum disebrang sana gemas sekali ingin memeluk jungkook rasanya."nanti akan aku telfon lagi kook, aku juga harus berangkat ke lokasi pemotretan.."

"huh menyebalkan..." jungkook mempout wajahnya.

"yayaya chagiya baiklah aku beri waktu lima menit lagi oke? Setelah itu kau harus  mandi dan  bersiap-siap.."

"shiero! Beri waktu sepuluh menit lagi oke?"

"aish baiklah, tidak ada penawaran lagi setelah itu kau harus mandi  tidak mau tahu.."

"....." jungkook diam hanya memandang chaeyoung.

"hei  kenapa kau hanya diam memandangku, kau marah padaku ?" chaeyoung menautkan kedua alisnya.

"....."

"kook?"

"eoh?"

"ada apa ?"

"tidak ada apa-apa, aku hanya terpukau semakin hari kau semakin cantik. Aku jadi semakin rindu. Jika aku ada waktu luang aku akan menyusulmu kesana."

"yak kau pikir seoul australia hanya satu jam, tidak usah aneh-aneh..."

"ini baru 3 hari tapi aku sudah rindu sekali chagiya, kau masih lama kembali ke seoulnya. Jadi lebih baik aku kesana menyusulmu.."

"11 hari lagi kook itu tidak akan lama, kau harus sabar menungguku. Lagipula kan kau sudah mengizinkanku dan kita sudah membuat kesepakatan. Jadi tolong tunggulah aku kembali, aku juga kan akan selalu menelfonmu ketika waktu luangku.."

"hmm baiklah-baiklah, tapi kau tidak macam-macamkan disana?"

"yak tentu saja.."

"ingat jika ada yang menganggumu beri tahu aku dengan segera."

"iya kook iyaa, yasudah ini sudah hampir sepuluh menit.."

"tunggu duluu.."

"kenapa lagi kook?"

"temani aku mandi ya?"

"yakk jungkook-ah kau byuntae sekali." Wajah chaeyoung benar-benar memerah malu sekali.

"kkkkkkk aku bercanda chagiyaa, wajahmu sampai memerah begitu aku jadi gemas.." jungkook tertawa terbahak-bahakan.

"cih menyebalkan.."

"aigo mianhae yasudah kau harus selalu hati-hati disana jaga dirimu baik-baik selagi tidak bersamaku oke? Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup jangan terlalu lelah ya chagiyaaa.."

" geurae kau juga jangan bekerja terlalu keras, kalau kau lelah istirahatlah sejenak dan jangan lupa makan. Aku mencintaimu kookie-ah"

"hmmm aku juga mencintaimuu, sampai jumpa 11 hari lagi. Aku merindukanmu..."

Sambungan telfon terputus, jungkook mengehela napas. Tidak bisa dipungkiri memang dirinya sangat merindukan chaeyoung. tapi ia sendiri juga yang sudah mengizinkan chaeyoung pergi, jadi ia tidak bisa melakukan apapun disini selain menunggu kepulangan istrinya itu. satu hal lagi setelah menikah ini baru pertama kalinya mereka hidup terpisah dan tentu saja ini sangat sulit bagi keduanya terutama jungkook.

Setidaknya tenaga jungkook sudah agak terisi dengan melihat wajah chaeyoung, dan sekarang ia bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dan segera bersiap untuk bertemu dengan client-nya.

•••••
jangan lupa tinggalkan jejak

Akhirnya aku bisa update lagi hihi semoga kalian suka💜

My posesif Husband Where stories live. Discover now