bab kedua

2 0 0
                                    

'Kenyataan memang pahit
tapi itulah faktanya'

~karin ayumanda~

AUTHOR POV.

"Buka mata lo" suara berat itu mengagetkan shilla yang sedang memejamkan matanya.

Perlahan gadis itu mulai membuka matanya secara perlahan dan kini matanya telah terbuka sempurna, kedua manik mata meraka sama-sama terpaku.

Shilla memperhatikan pria yang ada didepannya secara intens wajah pria yang mempunyai bekas luka di alisnya sangatlah tampan di tambah tahi lalat di hidung mancungnya tapi ada beberapa luka lebam sepertinya luka itu karna perkelahian tadi.

Shilla yang tersadar duluan langsung mengalihkan pandangannya lalu menundukan kepalanya karena dia malu jika bertatapan sama yang bukan mahromnya.

"Terima kasih sudah menyelamat__-" ucapan shilla terpotong

"Kalo ngomong sama orang tatap orangnya, gue ada di depan lo bukan di bawah" potong pria tampan itu

"Maaf" jawab shilla yang masih saja menundukan kepalanya

"Hufft, nama lo siapa?"

"Shilla"

"Rumah lo?"

Shilla langsung mengangkat kepalanya ke atas menatap sebentar lalu menunduk lagi

"Di jalan mawar no.3"

"Gue anter lo pulang" ucap pria itu dan langsung menarik tangan shilla

Shilla hanya menurut saja mengikuti pria tampan ini. Sampai akhirnya mereka berhenti di samping sebuah motor besar entah milik siapa, pria tampan yang sedang memengang tangan shilla langsung melepasnya dan menaiki motor tersebut.

Shilla hanya bisa diam bingung harus melakukan apa.

"Naik" ucap pria itu

Shilla masih diam di tempat, 'mau naik tapi gimana caranya' batinnya

"Lo ngerti bahasa indonesia gak sih!" ucapnya dengan nada kesal

"Ngerti" cicitnya

"Ya udah naik cepet"

"Caranya?"

Pria tampan itu kembali turun dari motornya kemudian berdiri di depan gadis mungil yang memakai jilbab. Tanpa di duga pria ini langsung mengangkat tubuh shilla tanpa beban sama sekali.

"Eh" refekls shilla memengang bahu pria tampan ini.

Pria itu mendudukan shilla di kursi penumpang denga  posisi miring. Sedangkan shilla masih membeku di tempat. Entah apa yang terjadi pada dirinya sila pun tidak mengerti, sebelumnya dia tidak pernah berdekatan apa lagi saling sentuh sama lawan jenisnya. Wajar jika shilla seperti ini karna memang dia lulusan pesantren.

Kemudian pria itu kembali menaiki motornya
"Pegangan" ucapnya.

Shilla menurut dan memegang bahu pria yang belum di kenalnya, ralat lebih tepatnya shilla memegang jaket yang dikrnakan pria ini. Tak sengaja shilla membaca tulisan jiovas  yang ada di jaket pria itu

"Kalo lo jatuh jangan salahin gue ya" pria ini mulai menghidupkan motornya

Sepanjang jalan hanya hening yang mereka rasakan. Pria ini mengendarai motornya lumayan kencang membuat gadis yang berada di belakangnya mempererat pegangannya.

"Aku boleh tau nama kamu siapa?" Tanya shilla agak sedikit berteriak

"Gue bevran" jeda beberapa detik "kenapa lo tadi bisa ada di daerah rawan kaya gitu sih, lo tau, itu tuh markasnya para pereman idung belang, kalo misalnya gue ga dateng tepat waktu gua pastiin lu udah gak perawan lagi" ucap pria tampan yang bernama bevran tersebut

Love StoryWhere stories live. Discover now