twee

615 98 4
                                    

Hyungjun, Wonjin, Minhee, Dongpyo, Eunsang dan beberapa teman kelasnya yang lain nampak kebingungan mencari ruang rawat inap Minkyu dan Junho

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyungjun, Wonjin, Minhee, Dongpyo, Eunsang dan beberapa teman kelasnya yang lain nampak kebingungan mencari ruang rawat inap Minkyu dan Junho.

Karena kecelakaan itu, semua siswa-siswi dipulangkan lebih awal.

Dan beberapa siswa-siswi menjenguk korban kecelakaan bergantian.

"Eh di lantai dua katanya," kata Dongpyo.

Yang lain mengikuti Dongpyo menuju lantai dua.

Setelah sampai, mereka masuk.

Minkyu dan Junho satu kamar. Mungkin orangtua mereka sengaja. Entahlah.

Hyungjun meringis melihat tangan kiri Minkyu yang digips, kaki Minkyu yang luka, lalu kaki Junho yang digips dan dahi Junho yang diperban.

"Ya ampun," gumam Minhee dramatis.

"Kok bisa kecelakaan?" tanya Wonjin.

"Truknya oleng keluar jalur terus nabrak kami," kata Junho.

Teman-temannya kembali meringis.

"Gapapa lah, setidaknya kita berdua libur hehe," kekeh Minkyu.

"Anjir lo," sahut Dongpyo.

"Sempet-sempetnya anjir kalian liat dah tuh badan udah kaya gimana," kata Hyungjun.

"Iya sih. Ini tangan kiri gue patah. Junho kaki kiri yang patah. Ngilu semua," kata Minkyu.

"Wonjin udah nangis-nangis kayanya kalau kek gini," kata Eunsang.

"Sembarangan kan pake obat penahan sakit!" seru Wonjin tak terima.

"Udah udah. Yang penting kita gak sekolah yakan Kyu. Tos dulu dong," kata Junho.

"Ga nyampe woy. Lagian sumpah ini kelingking gue mati rasa," kata Minkyu.

Hyungjun semakin ngilu mendengarnya.

"Nih, jangan lupa dimakan," Eunsang yang sedari tadi menenteng plastik berisikan buah-buahan.

"Pasti dimakan kok hehe," kata Junho.

"Eh, Minju mana?" tanya Minkyu penasaran.

"NAAHHH! Baru inget gue," kata Wonjin sembari menjentikkan jarinya.

"Kasih tau Njin!" kata Dongpyo.

"Minju tadi mukanya pucat banget. Kayanya dia khawatir deh sama lo," kata Wonjin.

"Ehehee ohh gitu ya," Minkyu nyengir. Seneng dikhawatirin Minju.

"Terus gaada yang khawatirin gue selain keluarga gue gitu?" tanya Junho.

"Unch aku khawatir nih bang," kata Dongpyo.

"Aduh sakit peruutt!" seru Junho.

"HAH YANG MANA YANG SAKIT?" seru Hyungjun ikut panik.

"Aduuuhhh sakit gara-gara denger Dongpyo ngomong," kata Junho.

"Kurang ajar gue kira sakit perut beneran!" seru Dongpyo.













°•°•°


















Hitomi terbangun.

Dia terduduk di tempat duduk depan ICU. Lengkap dengan seragam sekolahnya.

Hitomi merasa tubuhnya terdorong sesuatu. Untuk menahan dorongan tersebut ia berdiri.

Matanya mengerjap melihat sekitar. Ia menyadari sesuatu.

Ia baru saja mengalami kecelakaan.

Kok? Disini? batinnya heran.

Hitomi berbalik. Menatap kaca ruang ICU.

Disana ada dirinya yang tak sadarkan diri. Banyak perban di sekujur tubuhnya. Alat pernafasan terpasang. Patient monitor berada tepat di samping ranjangnya.

Hitomi menyadari sesuatu.

Ia sedang mengalami koma.

Hitomi merasa lemas dan kembali terduduk.

Orang-orang yang berlalu lalang di depannya tak bisa melihatnya.

Hitomi mencoba masuk ke ruang ICU. Dia bisa masuk tanpa harus membuka pintunya.

Hitomi mendekati raganya yang sedang koma.

"Kenapa aku bisa kaya gini? Kecelakaannya parah sekali ya?" tanya Hitomi lirih.

Tiba-tiba pintu ICU terbuka.

Hitomi menoleh, ternyata kedatangan Mamanya.

"Oh, ternyata Mama masih peduli?" tanya Hitomi pelan.

Hitomi hanya bisa memandang Sang Mama yang tengah menangis dihadapannya.

Tanpa ada keinginan melakukan apapun.

Pikiran Hitomi terus menanyakan satu pertanyaan,

Sampai kapan ia akan seperti ini?



Out of Body ; Hitomi, HyeongjunWhere stories live. Discover now