vijfde

677 103 8
                                    

"Loh? Perasaan tadi soal latihannya gak kek gini kok," Wonjin udah ngacak-ngacak rambutnya pusing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Loh? Perasaan tadi soal latihannya gak kek gini kok," Wonjin udah ngacak-ngacak rambutnya pusing.

Hyeongjun yang berada di sebelahnya membaca soal itu sekali lagi.

Kemudian ia teringat kepada materi yang diajarkan Hitomi kemarin. Walaupun belajar dengan Hitomi, tetap saja ia masih sulit memahami fisika.

Tapi setidaknya sekarang ia sudah mulai mengerti.

"Coba sini," kata Hyeongjun. Wonjin menyodorkan buku paketnya ke Hyeongjun.

Hyeongjun mengambil kertas coret-coret kemudian mulai menghitung.

Wonjin yang melihat itu nampak heran.

Hyeongjun yang ia tahu paling anti dengan fisika, sekarang sedang mengerjakan soal itu dengan serius.

Tak lama Hyeongjun menyerahkan kertasnya ke Wonjin lalu menunjuk jawaban yang ada di buku.

Wonjin melotot, "Anjaaayy sades kok lu pinter gak ngajak-ngajak sih?"

Hyeongjun ketawa, "Mantep kan?"

"Belajar dimana nih? Minkyu kan masih pemulihan abis kecelakaan. Les ya lo? Les dimana?" tanya Wonjin beruntun.

"Gue gak les. Belajar aja di youtube. Ya gak langsung ngerti juga. Kemaren lagi niat."

Hyeongjun terpaksa berbohong.





°•°•°•°•°









Kalau ditanya bagaimana perasaan Hitomi sekarang, jawabannya adalah

Lebih baik.

Dengan keadaannya yang tak bisa dilihat sekarang, ia merasa lebih baik. Rasanya seperti penggembara memang.

Tidak tentu arah, kesana-kemari. Sesuka hati.

Rasanya lebih baik daripada ketika ia berada di rumah.

Rumah yang tidak pantas ia sebut rumah.

Dikekang, dipaksa, tertekan. Semua yang Hitomi rasakan dulu perlahan menghilang.

Entahlah, Hitomi merasa bersyukur kecelakaan itu terjadi padanya.

"Kok diem?"

Suara Hyeongjun barusan membuyarkan lamunannya. Hyeongjun menyuap oreo cheesecake buatan Mamanya.

Hitomi menggeleng pelan.

Hyeongjun kembali menyantap makanannya. Sesekali melirik kearah Hitomi yang menerawang ke luar.

"Udah ke rumah sakit?" tanya Hyeongjun.

"Males," sahut Hitomi.

"Dih, masa badan sendiri gak dijenguk?" Hyeongjun mendelik. Hitomi tersenyum tipis.

"Ngapain juga," jawabnya.

"Hitomi yang disana lagi berjuang buat bangun," kata Hyeongjun.

"Tapi Hitomi yang disini gak punya alasan buat bangun," sahut Hitomi.

Hyeongjun menatap Hitomi datar.

Keras kepala banget nih cewek, batinnya.

"Kenapa?"

"Hah?"

"Kenapa gak punya alasan?"

Hitomi hanya diam.

"Katanya, orang yang bangun dari koma bakal gak inget sama apa yang dialaminya selama koma," Hitomi mengalihkan pembicaraan.

"Kata siapa?" tanya Hyeongjun.

"Katanya sih. Ada beberapa yang gitu," kata Hitomi.

"Berarti, lo bakalan lupa sama gue dong ya?" Hyeongjun terkekeh.

Hitomi menatap Hyeongjun yang tengah tertawa. Lalu kembali menunduk.

"Enggak," jawab Hitomi.

"Kenapa gitu?" tanya Hyeongjun.

"Karena, gue gak ada keinginan buat bangun."

Hyeongjun tidak tahu harus berkata apa lagi untuk meyakinkan gadis ini.

Sedangkan Hitomi, sibuk dengan pikirannya.


Sedangkan Hitomi, sibuk dengan pikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Out of Body ; Hitomi, HyeongjunWhere stories live. Discover now