-03

861 156 30
                                    

Lagi dan lagi, Jinwoo dipukuli karena kesalahan yang tidak dia lakukan. Hal yang bisa jinwoo lakukan hanya terdiam dan menatap orangtua nya dengan tatapan datar. Tidak ada yang bisa dia lakukan, dia hanya bisa mengasihani dirinya sendiri untuk saat ini.

Jinwoo bahkan tidak memiliki tempat untuk bergantung, jinwoo bahkan tidak memiliki harapan dia akan baik baik saja berada disini.

Jinwoo membutuhkan Wooseok untuk mengobati lukanya dan memberinya semangat, jinwoo membutuhkan jinhyuk untuk bergerak paling depan membela jinwoo, dan jinwoo juga membutuhkan kehadiran hyungjun yang akan menjadi tempat jinwoo menumpahkan segala keluh kesahnya.


Jinwoo berjalan pelan menuju kamarnya, diam diam jinwoo telah mengambil handphone orangtuanya untuk mengabari bagaimaba keadaan nya kepada Jinhyuk dan Wooseok.

Jinwoo menghela nafasnya kasar, semua luka yang ada ditubuhnya masih basah. Jinwoo tidak bisa mengobati luka nya sendiri karena dia sudah terlalu bergantung dengan kehadiran Wooseok yang merupakan mama nya.

Jinwoo mengetik nomor jinhyuk yang memang sudah dia hafal diluar kepalanya dan mulai menhubungi jinhyuk.

"Papa... Adek harap pa ei bakalan angkat telpon dek jinu" doa jinwoo.

Beberapa detik setelahnya, telepon itu tersambung

"Halo?"

Jinwoo menangis, dia menangis hanya karna mendengar suara Hyunyjun yang mengangkat telpon. Jinwoo sangat merindukan mereka.

"MAMAA PAPAAA INI DEK JINU, DIA NANGIS!!" Jinwoo mendengar Hyungjun berteriak memanggil orang orang yang sangat jinwoo sayangi.

"Dek jinu, halo? Ini beneran dek jinu kan sayangnya mana?" Jinwoo menangis semakin kencang, itu suara Wooseok. Suara mamanya, suara orang yang sangat dia rindukan

"Haloo dek jinu, ini papa sayang. Dek jinu baik kan?" Jinwoo sudah tidak kuat, jinwoo semakin menangis. Dia melihat orang tua kandungnya berjalan mendekat, Jinwoo segera membisikkan sebuah kata

"S.o.s"

Surat Untuk Jinu -keluarga cemara pdx✅Место, где живут истории. Откройте их для себя