Pembuktian Ikrar

124 9 0
                                    

"Menjadi seorang perawat bukan hanya karena ingin menjadi bagian dari tenaga kesehatan. Menjadi perawar juga bukan karena kap dan keterampilan yang dimiliki , menjadi perawat adalah sebuah panggilan jiwa. Iya, Panggilan untuk menebar kebaikan dengan ilmu dan etika yang dimiliki"


****

Di rumah sakit Ruzella, jam dinding menunjukkan pukul 21.34 WIB. Suster Zhifana masih asyik dengan tugas menjahit luka pasiennya di ruang IGD. Padahal, ia tidak berdinas malam hari ini. Ia berdinas sore dari pukul 14.00 sd 19.30 WIB. Memang sudah menjadi kebiasaan suster ini untuk datang lebih cepat dari jam yang ditentukan dan pulang lebih lambat dari waktu uang di tentukan pula. Katanya sudah jadi prinsip hidupnya.

" Selesai" Kata Suster Zhifana sambil merekatkan plaster pada kassa penutup luka jahitan di kaki bocah yang menjadi korban tabrak lari.

Ia segera membereskan alat alat medis dan mencuci tangan. Kemudian ia masuk ke ruang perawat dan mengambil tas miliknya dan pulang.

" Zhi, siap siap di omelin sama adikmu! " Ujar Suster Mayang.

" Tinggal belikan saja Ayam goreng kriuk dan ia akan melupakan kemarahannya padaku, Mba."

" Hati hati ya".

***

Namanya Zhifana Adnanta. Ia merupakan bungsu dari 3 bersaudara. Umurnya genap 22 tahun. Ia berhasil lulus dari kampus negeri dan menyandang gelar cum laude satu tahun yang lalu. Ia terlahir dari keluarga dokter. Ibunya dokter spesialis anak, Ayahnya dokter polisi, kakak pertamanya seorang dokter Forensik, kakak keduanya dokter spesialis kesehatan jiwa.

" Aku mau jadi perawat saja Bu." Kata Zhifana saat makan siang beberapa tahun lalu.

" Mengapa perawat? Ibu , ayah, dan kakak kakakmu semuanya dokter. Apa kamu tidak ingin jadi seperti kami juga? Tanya Ibunya dengan penasaran.

" Jadi perawat susah loh dek. 24 jam mereka mengurus pasien tiada henti. Belum lagi tugas mereka banyak. Dan ditambah harus mendengarkan komplain pasien disetiap hari nya. " Tambah Kakak pertamanya.

" Justru itu. Aku ingin dekat terus dengan mereka yamg membutuhkan. Aku ingin merawat mereka yang sakit. Aku akan anggap komplain pasien pasien nanti sebagai tanda kasih dari mereka. Lagi pula keluarga kita sudah terlalu banyak dokter. Ayah , Mbak Laura, Ibu, Mas Naufal, semuanya dokter. Zhi mau jadi pembeda dalam keluarga kita. Lagi pula, Perawat juga rumpun kesehatankan? Dan tidak ada salah nya menjadi perawat. Untuk masalah tugas dan beban kerja yang berat, itu sudah tuntutan profesi dan Zhi yakin, Zhi akan melakukan pekerjaan Zhi dengan baik dan dengan hati"

Kata kata itu yang dapat meluluhkan sekaligus meyakinkan hati keluarganya. Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, Ia mengikuti tes masuk PTN dan ia berhasil menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu keperawatan di Universitas Indonesia.

Meredam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang