Menghindari (bagian 2)

46 2 0
                                    


"Menghindar sejauh mungkin untuk beberapa waktu. Ini memang bukan pilihan yang bijak . Tapi tak ada pilihan lain. Hanya itu"

***

Stela terduduk lemas di lantai. Air matanya mengalir . Tak ada yang bisa ia lakukan selain meratapi nasib. Hatinya yang tenang kini hancur berkeping keping. Bagaimanapun juga ia masih mencintai Lintar. Kata kata itu terlalu kasar untuk ia terima.

" Dok, dokter baik baik saja?" Tanya perawat yang bertugas.

" Sepertinya kita harus tutup klinik hari ini."

" Kenapa dok?"

" Saya sedang tak enak badan. Saya mau istirahat. Saya pulang duluan ya."

Stela berdiri. Ia juga mengambil selembar kertas yang ditinggalkan oleh Berinka. Ia juga berinisiatif untuk merahasiakan alamat Lintar pada siapapun termasuk Keluarganya sendiri.

***

Sesampainya dirumah, Stela membuka pintu rumah. Seorang laki laki yang telah menunggu dirinya pulang. Ia terjaga dari tidurnya. Sepertinya laki laki itu sudah terlalu lama menunggu Stela pulang. Di meja ruang tamu juga tersedia sebuah kue tart dengan lilin berbentuk angka 24. Stela tak menghiraukan apa yang dilihatnya . Ia terus memandang kedepan tanpa menoleh pada laki laki itu.

" Mau sampai kapan kamu seperti itu? "

Kalimat itu membuat Stela menghentikan langkahnya. Dokter Hewan itu menoleh pada laki laki sudah menyiapkan kejutannya.

" Mau berapa lama lagi aku harus bertahan dengan sikap dinginmu itu ?"

" Tidak ada yang memintamu bertahan Adam. Inilah aku . Kamu belum benar benar mengenalku."

" Kau memang pintar dalam bersilat lidah."

" Kamu ulang tahun hari ini. Ku harap kau mau merayakannya bersamaku . Aku ingin buat kamu bahagia hari ini."

" Sulit untuk membuat aku bahagia. Karena kebahagiaanku sudah musnah sekarang. Tidak ada lagi.

" Apa kebahagiaanmu itu adalah Lintar? Iya ?"

" Iya. Dia kebahagiaanku sesungguhnya."

" Apa spesialnya dia di mata kamu?"

" Aku tidak bisa mengatakan itu padamu. Aku ada urusan. Aku harus pergi . Maaf. Aku tidak bisa merayakan hari ulang tahunku dengan mu. Terimkasih karena kamu sudah mengingat dan merayakannya. Dan...apa kau tak tersiksa? Berhentilah mengharapkan cinta dariku . Kamu tak akan mendapatkannya."

" Sampai kapanpun aku tak pernah akan menyerah hingga aku mendapatkan cintamu."

" Semoga hari itu tidak akan pernah tiba".

Stela kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga. Ia masuk kekamar dan mengunci dirinya disana. Adam hanya bisa menahan emosi yang menggebu di dalam hatinya. Laki laki itu memiliki kesabaran tingkat dewa. Ia hanya bisa termangu meratapi kue ulang tahun yang tergeletak di atas meja.

Semenjak Lintar menghilang, Zacky Handru mengenalkan Adam Devano kepada Stela. Tak ada yang salah dari laki laki yang seumuran dengan Lintar itu. Ia berpendidikan, rupawan, serta merupakan pengusaha muda. Namun ini adalah masalah hati. Hati tidak pernah bisa untuk dipaksakan. Hati Stela masih untuk Lintar.

 Hati Stela masih untuk Lintar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meredam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang