25| Open Your Eyes Lili, I'm Here for You

5.3K 438 9
                                    

Budayakan vote dulu sebelum baca! Siders? You must go!
Selamat membaca 💕
_____________________________________

Pengorbanan merupakan suatu
hal yang nyata jika dilakukan oleh orang-orang yang memberikan kasih sayangnya dengan tulus, bukan sekedar ucapan belaka, melainkan tindakan yang nyata.

---MLFY---

Saat ini Lisa sedang berada di ruangan UGD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Lisa sedang berada di ruangan UGD. Dokter sedang memeriksa keadaanya. Sedari tadi Jennie tidak henti-hentinya berdoa agar Lisa tidak kenapa-napa. Kakinya pun bergerak untuk berjalan mondar-mandir dengan perasaan yang kalut. Rasa cemas, gelisah, dan takut menjadi satu. Momo yang sedari tadi duduk di kursi yang ada di lorong rumah sakit dibuat pusing oleh Jennie yang tidak bisa tenang.


"Jen, lo harus tenang, gue yakin Lisa baik-baik aja." Momo mencoba menenangkan Jennie.

"Tapi, kalau Lisa kenapa napa gimana?" Jennie mulai meneteskan air matanya kembali. Momo merasa iba ketika melihat Jennie menangis.

Momo juga merasa serba salah, ia sudah berusaha menenangkan Jennie, tetapi Jennie masih saja menangis. Momo bisa merasakan, betapa Lisa menyayangi Jennie dan berusaha melindungi Jennie, bahkan Lisa sampai rela berkorban. Begitupun Jennie yang sangat menyayangi Lisa dengan menunjukkan rasa kekhawatirannya pada Lisa.

Momo sedikit memicingkan matanya melihat seseorang yang sedang berlari di koridor rumah sakit. Orang itu tak lain adalah Anggun. Anggun dengan wajah cemasnya menghampiri Jennie dan Momo.

Anggun yang sedang melaksanakan praktik di kampusnya tiba-tiba mendapat telepon dari Jennie. Jennie mengatakan bahwa Lisa sedang berada di rumah sakit. Hal itu membuat Anggun khawatir bukan main. Ia langsung meninggalkan praktiknya dan menuju rumah sakit.

"Jennie, apa yang terjadi dengan Lisa?" tanya Anggun cemas.

Melihat kedatangan Anggun, Jennie beralih memeluk Anggun dan tangisnya semakin pecah. Anggun membalas pelukan Jennie dan mengusap-ngusap bahu Jennie untuk menenangkan sahabat Adiknya itu.

Jennie melepaskan pelukannya pada Anggun, ia menghapus air matanya yang terus meleleh.

"Lisa--"

Belum sempat ia menjelaskan pada Anggun, tiba-tiba pintu UGD terbuka dan dokter yang menangani Lisa sudah keluar dari ruangan itu. Melihat itu, Jennie dan Anggun bergegas menghampiri dokter itu, begitu juga dengan Momo.

"Dokter, bagaimana keadaan Lisa?" tanya Anggun dan Jennie secara bersamaan.

"Pasien mengalami luka memar di bagian perut, saya rasa pasien juga mengalami hal yang sama sebelumnya, apakah benar?"

Anggun mengerutkan keningnya heran dengan pertanyaan dokter barusan. Apa yang dialami Lisa sebelumnya? Tanyanya dalam hati.

Jennie teringat kejadian beberapa hari yang lalu, saat Lisa pingsan di sekolah. Dokter di sekolahnya juga mengatakan jika perut Lisa terkena benturan, dan itu terbukti ketika Jennie mengetahui bahwa Lisa ikut pertarungan.

My Life for You ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang