Chapter 12 - Misi Penyelamatan

12 5 0
                                    

Harina, Rizuke, dan Hinka masih di apartemen menunggu kabar dari Kazime. Sudah sekitar 2 jam mereka menunggu.

"Mungkin kita harus menyusulnya" usul Hinka, dia sedikit khawatir.

"Iyaa, kau benar" sahut Harina.

"Kak, apa kau bisa melacak Kazime?" Tiba tiba Kisame menghampiri mereka bertiga seraya memegang bola yang Amaru berikan tadi.

"Untuk Kazime, aku belum mendapat sinyal agatenya saat ini" jawab Kenta dari seberang sana.

"Agate kalian perlu dipindai agar aku bisa memantau kekuatan kalian masing masing. Jika belum, maka hanya dapat terlihat titik sinyalnya saja di radar" Lanjut Kenta.

"Kita perlu menemui Kakak ya? Aku agak malas" celetuk Hinka dengan nada bicara datar. Namun dia membelakangi bola itu dengan seringaian meledek.

"Uuggh kejamnya kau! Ingat aku ini kakakmu loh!" Diseberang sana Kenta malah triggered.

Tiba tiba ponsel Hinka berdering. Itu nomor Kazime!
Segera gadis pemanah itu mengangkatnya.

"Kazimee?? Gimana keadaanmu?" Hinka langsung berbicara setelah telepon mereka tersambung.

"Aku baik baik saja" katanya dari sebrang sana.

"Megurin, katanya dia berada di gedung bekas kebakaran di tepi kota" Hinka membulatkan mata ketika mendengarnya.

"Kita bisa bertarung, merebutnya disana" lanjut Kazime, dia masih dalam perjalanan menuju tepi kota.

"Hah? Kau yakin?" Jawab Hinka dia sedikit curiga.

"Aku baru akan memastikannya" jawab Kazime. Dia juga sebenarnya tidak yakin, tapi apa salahnya memastikan?

"Tunggu! Itu berbahaya! Sebaiknya kau kembali dulu!"

"Maaf Hinka, tidak ada waktu lagi, aku hampir sampai disana" sontak Hinka segera memberitahukannya pada yang lain.

"Kita harus menyusul Kazime!"

-----

Sementara itu, Kazime sudah sampai di gedung. Tampak hanya puing puing yang telah hangus dan bercak hitam pada tembok karena terbakar.

Walaupun begitu, gedung ini masih tetap berdiri. Kebakaran itu terjadi beberapa bulan lalu, ketika perang antar group user akan dimulai. Gedung ini adalah korban pertama dari perang itu. Kabarnya, dulu banyak orang yang mengalami luka akibat kebakaran gedung ini, beruntung tidak ada yang menjadi korban tewas.

Pengelola gedung ini sudah mendapatkan pembangunan kembali, namun di lain tempat dengan bantuan subsidi pemerintah pusat di negara ini. Sengaja dipindahkan, mengetahui daerah ini dekat dengan daerah rawan pertarungan. Kota Yamaika, kota lahirnya para user sekaligus awal persebarannya.

Sungguh suatu kenangan buruk ketika melihat gedung ini lagi. Semua itu sudah berlalu begitu saja. Sempat terlintas dalam benak Kazime,
"Kenapa dia menjadikan tempat ini sebagai markasnya? Apakah ini cuma akal akalan pesulap itu?"

"Atau memang ada sesuatu dibalik semua ini? Dia sengaja menunjukkannya?" Batin Kazime seraya mendekati gedung yang sudah kusam dimakan waktu.

Tidak lama ponselnya bergetar. Dengan segera dia mengangkatnya.

"Hey!! Apa yang kau lakukan?!" Suara Kisame membuat gendang telinganya ngilu.

"Shhhttt....! Bisakah kau berbicara pelan?"

"Tetap pada rencana awal! Rizuke dan Hinka akan segera menyusulmu, jangan bertindak gegabah!"

"Baiklaah... baiklaah...!" Kazime segera menutup panggilan itu.

The Agate : Magic Book [END]Where stories live. Discover now