31 : no escape

1.9K 325 97
                                    

ninu; memasuki waktu wattpad bagian drama. btw no escape itu fs favoritku uuu

Aku membuka mataku perlahan-lahan dan satu hal yang aku tangkap pasti, gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku membuka mataku perlahan-lahan dan satu hal yang aku tangkap pasti, gelap. Kepalaku pening dan tubuhku terlalu lemas untuk bergerak.

Tunggu, aku tidak bisa bergerak!

Meskipun pandangan mataku agak memburam, aku tahu jika tubuhku terlilit tali tambang besar yang agak kusam. Aku hampir kehabisan napasku, ikatan tambang ini terlalu kencang.

Brakkk!!

Aku mengangkat kepalaku ketika aku mendengar suara bantingan pintu. Sosok di sana tenggelam oleh temaram lampu, aku hanya bisa melihat bayangan sosok itu. Ia memakai jas panjang dan topi yang hampir menutupi wajahnya.

Jantungku berdetak kencang. Sosok itu tampak melihat ke arahku, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya.

"Hahaha, I found a treasure," ucap sosok itu.

Sosok itu memiliki suara berat yang sungguh asing. Aku cukup terintimidasi bahkan oleh suara sosok itu. Aku ketakutan.

Sosok itu melangkahkan kakinya mendekat dan membuat gema akan langkah kakinya yang memenuhi ruangan. Aku menggerakkan tubuhku, mencoba memberontak, namun aku terlalu lemah.

"Trying to escape, huh?"

Lampu di ruangan ini tiba-tiba menyala dan aku dapat melihat sosok itu dengan jelas meskipun wajahnya masih samar karena topi yang ia kenakan. Sosok itu tertawa di balik bayangannya, tertawa sinis padaku yang tidak mampu memberontak.

"Terpujilah Song Mingi dan otak pintarnya. I got what I need to make him begging on my knees," ucap sosok itu dengan angkuh.

Sosok itu berjalan mendekatiku dan berdiri di hadapanku. Aku menundukkan kepalaku, aku tidak berani menatap wajahnya. Sosok itu meraih daguku dan membuat kepalaku mendongak ke arahnya. Bersamaan dengan itu, aku menutup mataku.

"Look at me, pretty girl. Open your eyes, now!!" seru orang itu.

Aku membuka kelopak mataku perlahan, dan wajah orang itu benar-benar ada di depan mataku. Sosok itu telah membuka topinya, ia memiliki rambut pirang dengan garis rahang yang tajam.

Napasku memburu. Sosok itu terlihat memiliki sesuatu di kantung jasnya. Sesuatu yang berukuran sedang dan pipih, aku khawatir jika benda itu adalah senapan angin.

"Hahaha, Song Mingi punya selera yang bagus," ucap pria itu. "Let me see... A pretty eyes, red lip, sexy body, everything just perfect. Saya pikir Mingi udah sering ngerasain kamu, dia harus tau pentingnya berbagi."

"Lepasin aku!!" seruku dengan susah payah.

Pria itu menyunggingkan alisnya, "Siapa yang ngajarin kamu untuk berteriak di depan wajah seseorang, hm? Mingi? Saya pikir dia cuma ngajarin kamu caranya teriak di kasur."

Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]Where stories live. Discover now