Chapter 22

33 3 0
                                    

(Skip time...)

Keesokan paginya aku terbangun agak siang yaitu pukul 06.30 pagi. Hal itu sengaja kulakukan karna aku ingin sejenak bersantai dan mengistirahatkan tubuhku dari segala rutinitas membosankan ku untuk seharian ini. Hitung-hitung refresing sejenak dari rutinitas monoton kehidupan.

Semalam Shisui menelponku dan memberi kabar bahwa Sasuke tidak masuk sekolah hari ini karna kondisinya masih belum memungkinkan. Jadi tidak ada alasan bagiku untuk bangun pagi karna hari ini aku akan bebas tugas mengawasi Sasuke.

Tapi meski begitu jujur saja aku sedikit menyesal karna sedikit banyak Sasuke babak belur akibat dari kuhajar habis-habisan tempo hari.

"Hahh kurasa aku harus melihat keadaan bocah itu hari ini" batinku dalam hati.

Setelah turun dari ranjang akupun memutuskan untuk segera mandi dan bersiap menuju apartemen Sasuke. Sudah kuputuskan bahwa hari ini aku akan melihat kondisi Sasuke.

Namun saat aku baru saja membuka pintu apartemenku, aku dikejutkan oleh sebuah penampakan dari Shika, Sai dan Hinata yang tengah berdiri di depan pintu apartemenku.

"Selamat pagi babe" sapa Sai narsis seperti biasa. Aura penuh semangat jelas terpancar dari wajahnya. Lihatlah betapa lebar senyumnya itu.

"Ada apa ini? Apa yang kalian lakukan di depan pintu apartemenku pagi-pagi begini?" tanyaku agak sangsi pada mereka bertiga. Melihat gelagat tak biasa Sai jelas ini bukan sesuatu yang baik.

"Pertanda buruk" batinku horror dalam hati.

"Kejutannnnn!!!! Hari ini kita akan piknik" seru Hinata dengan sumringah menjawab pertanyaanku.

"Apa? Shika!" tanyaku menuntut penjelasan pada Shikamaru yang sejak tadi hanya diam tak bersuara.

"Semua ini ide Hinata dan Sai, aku juga dipaksa" jawab Shika dengan wajah habis kena tindas.

"Hahhh, dasar kalian berdua" helaku menghadapi sikap Sai dan Hinata yang kadang-kadang memang kekanakan.

Aku jadi heran bagaimana bisa mereka berdua menjadi anggota pasukan khusus dengan sikap kekanakan seperti itu.

"Kita harus bergegas" ujar Sai semangat menyuruhku agar segera bergegas.

"Atau matahari akan semakin tinggi" timpal Hinata tak kalah semangatnya.

"Aku tak bisa. Aku harus mengunjungi Sasuke hari ini" tolakku dengan halus dan sebuah alasan tentunya.

"Ahh syukurlah" hela Shikamaru penuh kelegaan.

Karna jika aku menolak maka secara otomatis acara piknik akan batal dan dengan begitu maka Shika bisa bebas tidur seharian jika ia tak ada kerjaan tentunya.

Takk... Dengan tanpa perasaan Hinata segera menginjak kaki Shika dengan kekuatan yang tak main-main.

"Awww kau gilaa!" bentak Shika kesakitan bukan main merasakan nyeri pada telapak kakinya yang baru saja diinjak oleh Hinata.

Meski Hinata wanita namun kekuatannya tak bisa dianggap remeh buktinya dia bisa menjadi anggota pasukan khusus dengan statusnya yang hanya seorang wanita.

"Rasakan" delik Hinata tajam kearah Shika yang tengah meringis memegangi kakinya.

"Ayolah babe, kita semua sudah lama tak berkumpul bersama" pinta Sai dengan puppy eyes yang memuakkan.

"Ugh, oke oke hentikan tatapanmu Sai. Tapi hari ini aku akan mengunjungi Sasuke dulu baru kita berangkat" kataku pada akhirnya setuju namun dengan sebuah syarat diawal.

"Janji Seumur Hidup"Where stories live. Discover now