Chapter 36

18 1 0
                                    

"Sebenarnya apa yang terjadi hingga Sasuke menghilang seperti ini Shisui? Bagaimana ceritanya?" tanya ku pada Shisui setelah sejenak meredakan pikiranku yang sempat kacau.

Kini kami berdua duduk di meja ruang makan apartemen milik Shisui. Namun bukan untuk sarapan bubur yang tadi kubawa. Selera makan kami hilang begitu saja. Hanya ada rasa khawatir dan cemas akan keberadaan Sasuke saat ini.

"Sebenarnya kemarin aku ada urusan mendadak di kantor hingga membuatku harus lembur sehingga aku tak pulang ke apartemen kemarin" jawab Shisui mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Dan kau membiarkan Sasuke sendiran?" tanyaku sarkas akan kebodohan Shisui.

Bagaimana bisa Shisui meninggalkan Sasuke sendiri tanpa pengawasan mengingat betapa nakalnya anak itu.

"Aku sudah menghubungi Sasuke sebelumnya dan memberitahu bahwa aku tak bisa pulang. Aku bahkan berencana menghubungimu untuk menjaga Sasuke kamarin tapi Sasuke bilang tidak perlu, dia takut merepotkanmu" jawab Shisui menjelaskan alasannya.

"Dan kau percaya begitu saja?" tanyaku seolah menyindir kecerobohan Shisui.

"Berhenti menyalahkanku. Siapa yang tahu semua ini akan terjadi" geram Shisui mulai jengah karna sejak tadi aku terus menyalahkannya.

"Hahh baiklah maaf. Aku hanya sedang tak bisa berfikir sekarang" maafku penuh sesal karna sudah menyalahkan Shisui secara sepihak.

"Aku sama sekali tak bermaksud menyalahkanmu" sambungku kemudian.

"Hn aku mengerti. Lebih baik sekarang kita mulai mencari dimana Sasuke berada" usul Shisui kemudian.

"Yaa kurasa sebaiknya kita segera bergegas" sahutku segera setuju.

Tanpa membuang-buang waktu kami berduapun segera bergegas mencari Sasuke. Dengan mengendarai motor sport masing-masing aku dan Shisui terus mencari Sasuke selama seharian ini. Menelusuri jalan kota Konoha dan mendatangi tempat-tempat yang mungkin Sasuke kunjungi.

Mulai dari apartemen Sasuke, sekolah, klub yang biasa Sasuke tongkrongi, arena balapan liar yang biasa Sasuke ikuti bahkan rumah dari teman-teman dekat Sasuke pun tak luput dari zona pencarian kami berdua.

Tapi bahkan sampai jam menunjukkan pukul 19.00 malam kami berdua sama sekali belum berhasil menemukan keberadaan Sasuke.

Pencarian hari ini nol besar. Bahkan secuil petunjukpun tak kami dapatkan. Hanya ada rasa lelah dan kebingungan yang semakin menjadi.

"Hahh bagaimana ini Shisui?" helaku benar-benar khawatir dengan keadaan Sasuke sekarang dan dimana ia berada saat ini.

"Sebaiknya kita istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Ini minumlah" ucap Shisui seraya menyerahkan sebuah cup kopi panas padaku.

Saat ini kami berdua tengah berada di sebuah minimarket yang buka selama 24 jam. Setelah seharian mencari keberadaan Sasuke yang tak membuahkan hasil akhirnya kami berduapun memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Hm trima kasih" sahutku sambil menerima cup kopi pemberian Shisui.

"Hm, sekarang makanlah ini. Meski tak mengenyangkan tapi kurasa akan cukup untuk mengganjal perut kita sementara waktu ini" sahut Shisui seraya meyerahkan sebuah cup ramen instan yang telah diseduh. Satu cup untukku dan satu lagi untuk Shisui sendiri.

"Aku sedang tak berselera" tolakku halus seraya mendorong cup ramen instan yang Shisui sodorkan padaku.

Jika itu kopi maka aku bisa menerimanya karna aku memang cukup haus seharian ini. Tapi jika itu adalah makanan maka aku tak bisa bahkan meski aku sangat lapar sekalipun. Bagaimana aku bisa makan saat Sasuke bahkan tak tahu apa dia sudah makan atau belum diluar sana.

"Janji Seumur Hidup"Where stories live. Discover now