06

335 4 0
                                    

Jam suda menunjukan pukul 07.00,Maura sudah siap dengan pakaian sekolahnya dengan rambut di ikat 1 dan menggunakan ransel pink.Maura emang terlihat masih seperti anak kecil,namun jika yg sudah mengenal dekat maura ia tau bagaimana sifat aslinya seorang maura.

"Selamat pagi mama,papah" ucap maura saat menuruni tangga menuju meja makan

"Selamat pagi sayang,sini sarapan dulu"ucap Diana

"Heh lo gak liat gue ada disini atau gimana si,lo gak ada nyapa gue dasar lo adek durhaka"ucao randa dengan kesal karena hanya dirinya yg tidak di panggil dengan maura

"eh ada lo bang gak liat gue hahaha"jawab maura dengan ketawa mengejek

"kurangajar lo ya awas aja lo nanti berangkat bareng gue"jawab randa cuek

"pah dengarkan abang gamau berangkat bareng rara tuh"ucap rara mengadu dengan dani

"pengaduan lo dasar"

"biarin wleee"

"sudah-sudah sekarang kalian makan nanti malah telat loh jangan berantem terus pusing mama dengarnya"ucap dinda meleraikan perdebatan kedua anak nya itu yg entah kapan selesainya jika dibiarkan begitu saja.

"oh iya pah gimana?apa suda ada kabar dari keluarga aryo?"tanya diana kepada suami nya

"papah tadi suda mencari tau tapi belum ada kabar dari keluarga mereka,tim basarnas dan yg lain juga masih mencari para korban yg belum di selamatkan"ucap dani

"semoga mereka sekeluarga selamat semua deh"ucap diana

"aamiin" jawab dani,randa,dan maura kompak.

"ciee lucu banget si kalian bertiga kalo lagi kompak begini" ucap diana sambil tertawa

"apaan si ma,sudah ah rara mau berangkat sekolah dulu,buruan bang tekat lagi nanti"ucap maura lalu bangkit dari tempat makan

"yaudah sana berangkat hati-hati ya"ucap dani

"iyaa pah..byee ma..byee pahh..bang buruan ihhh"pamit maura sambil menarik tas randa agar segera bangkir dari tempatnya karena ia gamau telat lagi hanya karena randa.

"buset dahh pelan-pelan napaa woyyy keselek nanti gue"ucap randa kesel.

"bodo ah buruan"

"iyaa bawel banget si lo,randa beranhkat mah pah assalamualaikum"

"iyaa waalaikumsalam"

Sesampainya di sekolah maura dan reyhan langsung pisah jalan karena kelas reyhan di atas sedangkan kelas maura ada di bawah kanan pojok.Namun selama jam pelajaran dari awal sampai akhir maura sama sekali tidak fokus ia benar-benar ingin segera pulang ia khawatir dengan reyhan dan keluarganya,ia ingin segera mendengar kabar baik selanjutnya dari papanya.

Tak lama kemudian bell pulang sekolah berbunyi,dengan cepat maura merapihkan semua barang-barang nya dan segera lari menuju parkiran karena ia yakin papanya saat ini suda ada di rumah dan ia harus tau bagaimana kabar selanjutnya.

"gue duluan yaa byee semuaa"ucap maura pamitan dengan sahabat-sahabatnya

"iyaa hati-hati lo ra"ucap dinda

"rara kenapa dah tumben banget tuh anak pingin cepat-cepat pulang,biasanya juga malas"tanya della

"iya gatau tuh tumben banget tadi di kelas juga dia keliatannya lagi mikirin sesuatu karena dia keliatan ga fokus gitu"ucap bella

"yasuda biarin aja nanti paling cerita sendiri tu anak,ayo kita pulang sekarang"ajak dinda.

"skuyyyy"ucap della dan bella kompak.

Gempa Bumi di LombokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang