1. Pertemuan

41.9K 3.8K 443
                                    

"Lo kalo jalan pake mata, dong!" Gue nyolot sambil melotot.

Cowok di depan gue ini bengong. Teman-teman di belakangnya diam seribu bahasa. Orang-orang di sekitar kami menonton. Dipikir gue lagi menggelar pertunjukan topeng monyet apa?

Dia lalu mendecakkan lidah. "Mata gue mana bisa jalan. Lo kalo mikir pake otak!"

"Hah?"

Itu adalah hari pertama gue ketemu dengan cowok yang nggak gue tau siapa dia, dan sebenarnya nggak mau ambil peduli juga. Sayangnya, tanpa diminta bisikan gaib justru sampai ke telinga.

"Eh, itu bukannya Juanda Andromax, yang lagi ribut sama si Feryan?"

"Juanda Andromano yang bener, goblok!"

Gue seketika tersengih. Cowok yang sifatnya macem curut ini namanya Juanda? Nggak cocok.

Ah, kesampingkan hal itu. Ini gimana urusannya sama seragam sampe celana gue yang basah akibat keteledoran dia? Jalan dari arah koridor lain mundur-mundur, bikin es coklat yang lagi gue minum tumpah ketabrak sikunya. Tepat di atas selangkangan pula.

Jembut gue membeku, nih!

"Ah, dasar sialan. Liat, nih!" protes gue ke si Juanda curut ini sambil nunjuk celana gue yang kotor dan basah.

Dia melirik. "Kenapa? Kontol lo ngaceng?"

Suara tawa terdengar menyahut dari beberapa arah.

Muka gue sekarang pasti mirip biji kucing yang kebelet kawin. "Celana gue kotor, Bangsat! Lo mesti tanggung jawab!"

Dia mendelik. "Gue ngerasa gak pernah ngehamilin elo, buat apa gue repot-repot tanggung jawab?" kedua tangannya dilipat di depan dada, berlagak sok keren mentang-mentang dia--sialnya beneran keren.

Gak heran dia belagu.

Gue menyipitkan mata, lantas kerah seragamnya gue tarik. "Lo minta gue tampol pake jurus tinjuan api, hah?" ancam gue kepalang sebal.

Cowok dengan bibir tipis ini terdiam beberapa saat lantas tersenyum miring. "Gak masalah. Gue bakalan ngelawan elo pake jurus eroi no jutsu."

Langsung aja gue mundur, dong!

Anjay. Ternyata dia pecinta anime juga kayak gue. Versi mesum pula. Hiii. Dia ini pasti curut otak selangkangan.

Gue berbalik ke arah kawan gue yang lagi minum es rasa alpukat, merebut gelas esnya tanpa babibu yang setelah itu gue tumpahkan isinya tepat ke bagian tengah celana si Juanda.

Suara terkesiap seketika membahana.

"Fu--damn! It's cold, stupid! Jembut gue menggigil." Dia buru-buru mengelap basah di celananya.

Gue mendengkus seraya nyengir puas. "Sekarang kita impas ya, Bangsat. Heheh. Kerokin tuh jembut lo biar nggak masuk angin."

Kemudian gue melenggang dari sana. Mengabaikan tatapan aneh dan pelototan yang gue rasakan dari belakang punggung.

Bodo amat! Yang penting dendam atas tumpahnya es coklat gue terbalaskan.

Lagian kenapa gue sial amat sampe mesti ketemu cowok macam si Juanda curut bangsat Andromax itu, sih? Kampret!

Pada hari di mana gue menyangka jika gue baru aja mengalami kesialan yang rasanya ngeselin banget, tanpa sadar gue nggak tau bahwa masa itu pula merupakan hari di mana gue akhirnya dipertemukan dengan sosok cowok yang bakal menjungkirbalikkan hidup gue sedemikian rupa.

Mungkin karena nggak semua orang dapat memprediksi kejutan yang datang dalam hidupnya. Termasuk gue.

Si Bego Kesayangan Bangsat (SBKB#1) [BL Story] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang