38. PERBAIKAN

16.2K 2.2K 2.8K
                                    

Rasanya kayak de javu.


"Eh, itu Feryan yang kemarin pingsan di acara ultah Juanda, kan?"

"Emang udah sembuh, ya?"

"Kasian Juanda. Sampe khawatir banget karena dia."

"Iya, tuh. Untungnya dia udah keliatan sehat sekarang."

"Waktu pingsan dia kayak udah gak bernyawa sih, ya."

Duh. Gue pikir nggak bakalan ada lagi bisik-bisik yang nyampe ke telinga. Ternyata, kabar gue yang pingsan dua hari lalu itu juga menjadi bahan ghibah di sekolah. Susah emang hidup pada zaman di mana orang selalu kepo, banyak mau tau dan penasaran melulu. Kayak gue aja gimana. Namun, semua gak berhenti sampe di sana.

"Feryan, udah baikan?"

"Welcome balik ke sekolah."

"Jangan pingsan lagi, ya."

"Titip salam buat Juanda, ya."

"Hari ini Juanda berangkat, kan?"

ANJIR. Gue gak kenal mereka-mereka siapa. Jadinya, cuma bisa ngangguk-ngangguk kayak anak metal amatiran. Lalu sebelum pertanyaan lain datang, serta-merta gue berlari menuju ke kelas. Sialnya, setibanya di sini juga kawan-kawan sekelas malahan sama berisiknya.

"Wih, Feryan dateng!"

"Udah sembuh lo?"

"Kenapa elo pingsan kemarin? Elo gak punya penyakit mematikan dan ternyata umur lo cuma tinggal dua bulan lagi, kan?"

BACOTAN PENONTON SINETRON.

"Lo bikin kita semua kaget dan cemas, tauk."

"Iya. Terutama Juanda. Gara-gara elo pingsan kemarin itu, gue jadi tau bahwa ternyata dia beneran sayang sama lo. Ya kan, guys?"

"Iya, tuh. Dia kepanikan banget."

"Terus juga, kapan lagi kita bisa ngeliat Juanda Andromano panik kayak gitu, kan?"

"Iya. Kacau banget, sih. Udah kayak orang nyaris gila dia."

Gue menaruh tas ke meja dan memandang mereka semua yang bicara. "Beneran, panik banget ya dia?"

"Iya. Bikin gue keinget adegan Harry pas ngeliat Sirius mati. Meski ekspresi si Juanda lebih mantul lagi."

Seolah-olah gue emang sempat dan beneran mati dong kalo gitu. Kampret. Nggak mau-mau lagi gue pingsan, deh.

"Terus, pestanya gimana? Gue dengar si Dyas yang ngambil alih."

Irawan mengangguk. "Iya. Dia nyuruh kami bawa parsel bingkisan ulang tahun sebelum pulang dan minta maaf karena Juanda mesti pergi ngantar lo ke rumah sakit."

"Beberapa dari kita pulang juga sambil kedinginan."

"Iya. Habis nyebur kolam, kan."

"Meski seru, sih."

"Iya. Elo pingsan di saat yang tepat menurut gue. Andaikan bukan karena elo pingsan, belum tentu kita bakalan pulang sebelum lewat tengah malam."

"Hahaha!"

KAWAN SEKELAS BIADAB.

Dengkusan gue keluar. "Pingsan gue membawa berkah gitu?"

"Iyalah. Yang ada kita semua bakalan libur kali besoknya, macem elo." Bahu gue ditepuk Benjo. "By the way, elo udah sehat emangnya?"

"Udah, kok. Gue kemarin pingsan toh cuma akibat dari kurang makan dan kedinginan. Gue gak kuat dingin malah diceburin. Mana malem-malem banget!" keluh gue seraya menggeleng masygul.

Si Bego Kesayangan Bangsat (SBKB#1) [BL Story] ✔️Where stories live. Discover now