My Little Empress xia [END]

Part 6

Author pov

Fangyin, ibu dari kaisar zhao berjalan cepat ingin segera menghampiri putranya di kamar pribadinya setelah mendengar kabar kalau seorang tabib mendatangi kamar putranya.

"ada apa nak..?
Apa kau sakit..?"
Fang yin mendapati punggung putranya di balut perban hingga menutupi sebagian dadanya begitu ia membuka pintu kamar pribadi putranya.

"tidak apa apa ibunda..
Kalian semua pergilah aku ingin berbicara berdua dengan ibunda..?"
Setelah semua orang pergi termasuk tabib dan dayang penjaga pintu kamar pribadinya. Barulah zhao kembali berbicara.

"aku telah menyentuhnya ibunda..
Dia telah seutuhnya jadi milikku..!"

"apa maksudmu nak..?

"Aku baru saja memerawaninya tadi malam tepat dihari ulang tahunnya yang ke 18.."

"apa?
Lalu kenapa kamu sampai terluka seperti ini..?"

"tidak terluka ibunda.. Hanya bekas cakaran istri kecilku..
Ia merasa kesakitan semalam dan tak sengaja mencakarku. Karena ketahuan dayang akhirnya mereka memanggil tabib dan menyuruhnya kemari..!"
Fangyin menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"selamat atas pernikahanmu nak..
Semoga kalian selalu bahagia..
Lalu kapan kau akan mengajak istrimu kemari..?"

"sebentar lagi ibunda..!"

Tok tok..

"maaf kaisar.. Terjadi perampokan besar besaran di desa Shing, dan seluruh penduduk dibantai dan dikuras semua harta bendanya..."
Seorang panglima pasukan bernama Shen melapor pada zhang.

"baiklah siapkan seratus pasukan dan kita akan musnahkan semua perampok itu..
Aku akan bersiap...!"

"baik yang mulia..
Hamba akan melaksanakan titah..!"
Panglima shen keluar dari kediaman pribadi kaisar. Ia segera mengumpulkan semua prajurit yang telah ia latih selama ini.

Zhao mengambil baju zirahnya dilemari kayu berukiran rumit di daun pintunya.
Warna nya yang keemasan menandakan lemari itu menyimpan barang berharga milik kerajaan haocun.

Lemari itu terbuat dari kayu sihir yang mana tak ada yang bisa membuka lemari baju itu kecuali masih ada sambung darah atau terikat dengan keturunan kaisar dari kerajaan haocun.
Lemari emas itu merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang zhao.
Dan saat ini berada di tangan zhao sebagai pewaris utama kerajaan haocun.

Sebuah baju zirah berwarna silver terpajang di dalam lemari.
Baju zirah dengan bagian lengan berukiran harimau itu masih tersimpan rapi di dalam lemari emas itu.
Zhao mengenakan baju zirah itu dibantu fang yin, ibundanya.

"semoga kau pulang dengan kemenangan dan tak kekurangan sesuatu apapun nak..!"
Fang yin tampaknya tak rela melepas putranya berperang melawan perampok yang telah membabat habis penghuni sebagian wilayah kerajaan haocun di desa perbatasan itu.