Part 24

6.3K 292 4
                                    

Enjoy the story ya..

Xia pov.

Aku terbangun saat terkena sorotan sinar matahari yang menembus jendela.
Sebuah tangan kekar melilit pinggangku.
Aku memindahkannya.
Aku berbalik badan menatap wajah pria yang entah sejak kapan sudah ku sukai.

Aku mengamati wajah tampan yang terlelap disampingku. Wajahnya tampan dengan hidung mancung dan rahang tegas terpahat sempurna bak seorang malaikat.
Netranya yang gelap sekelam malam selalu membuat jantungku berdetak kencang saat menatapku intens.
Ia selalu datang untuk melindungiku dimanapun saat aku dalam bahaya.
Aku sungguh mencintaimu kaisar zhao, suamiku.

Aku sungguh mencintaimu kaisar zhao, suamiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mencium pipinya. Hanya sebuah kecupan tak lebih. Mengingat kegiatan semalam yang begitu panas, aku sangat malu. Pasti sekarang pipiku sudah memerah seperti tomat matang.

"kau lebih cantik jika merona malu, istriku..!"
Ah aku semakin malu.
Kenapa aku tidak sadar kalau kaisar zhao sudah bangun?

"anda sudah bangun, yang mulia..?!"
Aku memundurkan tubuhku sedikit memberi jarak diantara kami.
Belum juga tubuhku bergeser, pinggangku sudah lebih dulu diraihnya.
Hingga akhirnya aku kembali terjatuh keatas dadanya yang bidang.

"diamlah dulu, sayang..
Aku ingin menikmati kebersamaan kita selagi bisa..."
Kaisar zhao memelukku dalam dekapannya yang hangat.
Apa yang barusan ia katakan. Apa ia akan kembali meninggalkanku lagi?

"anda akan pergi lagi?"
Aku menatap wajah kaisar zhao. Wajahnya langsung berubah agak sendu. Ia menutup matanya lama lalu menghirup nafas panjang. Barulah setelah itu ia kembali menatap mataku.
Tatapan itu,
Aku tau ia sedang melakukan semua ini demi aku dan seluruh rakyatnya.
Egois tak boleh ada dihati wanita dari kaisar, kan?
Aku harus ikhlas berbagi perhatian kaisar zhao dengan jutaan rakyatnya.

"maafkan aku, xia..!"
Kaisar zhao menatap lama kedalam mataku.

"tak apa yang mulia..
Bila ada waktu luang, tolong datang kunjungi aku..
Aku akan selalu menunggu kedatanganmu..!"

Aku tau ia mulai bimbang untuk pergi meninggalkanku disini. Aku hanya mencoba meyakinkannya. Sebagai permaisuri itu sudah tugasku untuk lebih mementingkan rakyat dari kepentinganku sendiri.

"kau akan baik baik saja kan, sayang?"
Aku mengangguk dan tersenyum ke arahnya.

"jaga dirimu sayang..
Aku akan usahakan untuk sering mengunjungimu..!"
Kaisar zhao membuka pintu menuju keluar kamar kami.

Mendadak sebuah ingatan tentang kejadian mengerikan seorang pria tengah menindihku yang basah kuyup. Tatapannya seolah akan menelajangiku, aku melihat ke arah seorang wanita yang membawa bayi. Bayi itu terus menangis sepertinya bayi itu lapar. Wanita cantik itu mengangkat bayi itu tinggi tinggi.

"jangaaaaaaaaaaaaan...! Jangan sakiti anakku.."
Aku berteriak sekeras mungkin. Berharap wanita itu tidak melakukan hal berbahaya itu.

Ia lalu menjatuhkan bayiku ke tanah tanpa rasa bersalah sama sekali.

My Little Empress xia [END]Where stories live. Discover now