Part 19

6.6K 325 20
                                    

Enjoy my story..!!

Author pov

Zhao melihat dari kejauhan ada seonggok tubuh wanita yang tergeletak di tanah yang kotor. Hanfu yang dipakai wanita itu berwarna putih tulang, itu mengingatkannya akan istrinya yang selalu menyukai warna netral itu.

 Hanfu yang dipakai wanita itu berwarna putih tulang, itu mengingatkannya akan istrinya yang selalu menyukai warna netral itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu zhao mendekati tubuh yang tak bergerak itu. Zhao langsung jatuh berlutut ternyata wanita yang terbaring itu adalah wanita yang ia cintai, xia.
Ia telah bersimbah darah dengan tubuh yang penuh luka gores dan bekas jejak air mata dipipinya. Mulut mungil yang senang sekali zhao kecup tampak mengalirkan darah. Dahi dan pergelangan tangan xia juga tampak lebam membiru seperti habis diseret paksa dan dipukul benda tumpul.

Tubuh mungil dan indah milik xia telah dingin dan membiru dengan dibalut pakaian berwarna putih yang sudah tak lagi putih. Terdapat bercak bercak darah yang berada hampir di seluruh tubuh xia membuat zhao ketakutan setengah mati.

"xia bangunlah..
Katakan apa yang telah terjadi..!
Jangan tinggalkan aku..!"

Zhao panik dan mencoba memanggil xia, berharap wanita yang paling ia cintai itu kembali bangun.
Zhao mendekap tubuh yang pucat dan kaku di pelukannya. Airmata jatuh dari pelupuk mata kaisar haocun yang tegar dan tak pernah menangis sejak kecil. Namun kali ini ia menangis sejadi jadinya.
Zhao kembali membangunkan tubuh yang sudah tak lagi bergerak didekapannya dengan kasar. Ia tak ingin kehilangan wanita ini. Ia akan membuatnya bangun apapun yang terjadi.

"xia bangun xia..
Bangun lah..!"

"Xiaaaaaaaa..."
Zhao berteriak keras terbangun dari mimpi buruknya. Ia melihat ke samping ranjangnya, dua orang paling berharga didalam hidupnya sedang terlelap saling memeluk. Xia sedang tertidur lelap sambil memeluk bayi lelakinya.

"astaga.. Mimpi ini..
Membuatku tak bisa tidur..
Aku sungguh ketakutan setengah mati...!"
Zhao menghapus jejak air mata yang mengalir dipipinya. Ia sungguh sungguh menangis.

"eunggh.. Yang mulia..!"
Xia terbangun mendengar suara keras dari sampingnya. Untung saja putranya tak terganggu dan menangis.

"kau terbangun..?
Tidurlah xia ini masih gelap...!"
Xia mengangguk mendengar perintah suaminya. Zhao mengelus kepala xia hingga wanita muda itu dengan mudahnya kembali ke dunia mimpi.

"semoga ini hanya mimpi semata..
Aku takut kehilanganmu istriku..!"
Zhao kembali berbaring, ia mengecup puncak kepala xia dan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Hingga dadanya terbentur punggung xia yang menurutnya tampak kecil dan rapuh.

Mentari baru saja naik ke langit, tapi hampir semua pelayan dan prajurit berhamburan keluar dari asrama tanpa ada yang diam seorang pun. Semuanya sibuk dengan peran dan posisi masing masing.
Ada yang menjadi pelayan dapur, dekorasi perayaan hingga pengatur tata letak kursi dan bantal dudukan untuk kaisar dan para tamunya.

Saat ini permaisuri kerajaan haocun, xia sedang menjemur putranya dibawah sinar hangat matahari pagi. Zhang baru selesai mandi dan kali ini acara ia berjemur tak boleh diganggu oleh siapapun termasuk oleh ayahandanya sendiri.

My Little Empress xia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang