TPP 20

6.9K 741 57
                                    

Warning...!!!
Part di bawah ini berisi konten dewasa...
Mohon tidak melanjutkan membaca bagi yang tidak terbiasa.

"Cowok lo payah..."
Kata Erwin yang tersenyum dengan ekspresi mengejek.
"Dia ternyata ga' sekuat kelihatannya, dia cuma gede omong..."

Linggar terdiam, matanya menatap ke arah Galang yang sama sekali tidak bergerak.
"Galang...Galang...bangun...!"
Panggil Linggar di sela isaknya.
"Gue tau elo masih sadar, jadi please bangun..."
Linggar mendongak melihat ke arah Erwin.
"Win...gue mohon lepasin gue, gue cuma pengen ngelihat kondisi Galang"

"Elo pengen gue lepasin...?"
Tanya Erwin sambil tersenyum culas, Linggar mengangguk dengan semangat saat pertanyaan itu di tanyakan oleh laki-laki di depannya.

Erwin menyunggingkan senyumnya, dia memegang rahang Linggar agar melihat ke arahnya.
"Kalau gitu buka mulut lo...jilat punya gue sampai muncrat baru gue lepasin lo...
Elo sudah sering ngelakuin itu ke Galangkan...?
Jadi gue kira elo pasti pinter..."

Linggar terbelalak, dia mengatupkan mulutnya rapat-rapat.
Dia tidak mau memasukkan barang seperti itu ke dalam mulutnya.
Rasanya menjijikkan jika itu bukan milik orang yang dia cintai.
"Gue ga' mau..."

"Bukannya elo minta buat ngelepas ikatannya...?
Atau elo mau lihat Galang dari kejuhan kayak ini aja...?"

Linggar terdiam, ia melihat ke arah Galang yang sama sekali tidak bergerak.
Di pukul bertubi-tubi tanpa membalas dan bahkan menangkisnya membuat Galang benar-benar tak berdaya sekarang.
"Galang...maaf...."

"Harusnya elo denger gue pas gue bilang buat jauhin dia..."
Imbuh Erwin sambil mengeluarkan kejantanannya dan menyodorkan benda itu ke depan mulut Linggar.
"Masukin ini ke mulut elo, nanti gue bakal lepasin ikatan lo itu..."

Linggar terdiam, dia tidak habis pikir kenapa temennya jadi seperti ini.
Bagaimana bisa Erwin yang dia kenal sangat baik dan selalu perduli padanya melakukan hal seperti ini padanya.
Bahkan membuat Galang di hajar sampai babakbelur.
"Kenapa elo ngelakuin ini ke gue...?"
Itulah pertanyaan yang di lontarkan Linggar atas semua perbuatan Erwin.

"Karena gue suka sama elo...sekarang buka mulut lo dan jilat ini..."

"Suka...?"

Erwin mendesah sambil menunjuk ke arah Galang.
"Semua gara-gara cowok lo yang sok jago itu, kalau tadi pagi dia ga' ganggu gue coli sambil bayangin elo gue ga' bakal ngelakuin hal sejauh ini, apa lagi dia sampai ngehajar gue.
Elo paling tau kalau gue paling ga' suka kalau ada yang bikin wajah gue luka.
Dan lagi dia bilang kalau sekarang kalian pacaran, kalau tau elo belok gue ga' bakal pernah nahan diri buat deketin elo...
Ah...tapi udahlah...meski ga' pacaran gue tetep bisa bikin elo ngemut punya gue"
Erwin mendekatkan kepala Linggar ke pangkal pahanya.
"Sekarang elo harus ngelakuin apa yang gue omong barusan sebelum gue berubah pikiran dan ngelakuin yang lebih jauh buat muasin hasrat terpendam gue ke lo"

Linggar menatap jijik ke arah Erwin, tapi dengan terpaksa dia memasukkan kemaluan pemuda itu ke dalam mulutnya.
Dan seketika itu Linggar terbatuk dan tidak bisa melanjutkan aksinya.
"Brengsek...ini ga' kayak punya Galang...gue jijik..."

"Kenapa...?"

Linggar mendongak melihat ke arah Erwin.
"Gue ga' bisa..."

"Buka mulut lo...biar gue bantu..."

"Gue ga' mau...!!!"
Tolak Linggar.

"Gue bakal ngelakuin yang Ageng tadi lakuin ke Galang kalau elo ga' nurut.
Sekarang buka mulut lo dan oral ini...!!"
Dan Erwin dengan memaksa memasukkan kejantanannya dan memperkosa mulut Linggar tanpa ampun.

Totem Pro Parte (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang